Pages

Sunday, November 26, 2017

Aam Amalia

Panalungtikan
Observasi

Untuk membuat cerita (pendek) diperlukan bekal.
Bekal yang dapat diceritakan diperoleh dari penelitian/kajian.
Kajian pertama, melalui bacaan. Misalnya penulis sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di SMA Wodvile Australia. Tapi dia ingin mengisahkan tokohnya pindah sekolah ke SMA wodvile karena orangtuanya menjadi diplomat. Maka, si penulis harus melakukan kajian melalui bacaan. Dia mengumpulkan informasi sebanyak2nya tentang SMA tersebut dan kemudian 'dimasukkan' ke dalam cerita.

Kajian kedua, melalui observasi. Misalnya penulis ingin menyindir sifat manusia yang terlihat lemah tapi sesungguhnya sangat jahat. Dia melakukan obsservasi Sero. Sero memakan semua ikan dikolam tanpa sisa.

Jangan memindahkan hasil kajian seperti aslinya karena akan memberikan kesan tidak koheren.  Caranya, pahami dulu bacaan atau observasi tadi,  kristalkan dalam pikiran dan baru keluarkan dalam tulisan.

Misalnya penulis membaca tentang anggrek. Pada buku tertulis definisi anggrek. Masukan ke karakter. Misalnya tokoh bertemu pedagang anggrek,  pedagang menjelaskan ciri dan cara hidup anggrek.
Penulis tidak memiliki bahan yang bisa diceritakan  jika tidak punya bahan. Untuk itu membaca dan observasi menjadi keharusan  bagi seorang penulis agar memiliki bahan untuk ditulis. 

26 nov 2017 AK TV

No comments:

Post a Comment