Pages

Sunday, June 7, 2020

Cara Belajar dari Rumah

Maret 2020 merupakan bulan yang berbeda yang dialami oleh para siswa SMA 2 Cianjur. hal yang sama dialami pula oleh siswa-siswa lain di seluruh Indonesia. Para siswa melakukan kegiatan belajar dari rumah.

Cara yang diajukan:
1. Rencanakan pembelajaran kolaborasi antar mata pelajaran.
Misalnya Bahasa Inggris, PPKn, Pendidikan Agama Islam.
2. Tentukan topik
Misalnya: Menjaga keutuhan NKRI
3. Buat jadwal
Urutan mengajar dimulai dari PPKn memberikan materi ajar tentang menjaga keutuhan NKRI, dilanjutkan oleh PAI mengajar tentang cinta tanah air (hubbul waton), terakhir bahasa Inggris membuat tulisan deskriptif mengenai cara menunjukkan cinta tanah air agar dapat menjaga keutuhan NKRI.
4. Tetapkan mode pemberian dan pengumpulan hasil karya siswa 
Pembelajaran secara online menggunakan google classroom 
5. Penetapan cara penilaian
Penilaian sikap, keterampilan dan pengetahuan
Bentuk produk: poster (PPKN, PAI)
Teks (Bahasa Inggris)

Di bawah ini drama pembelajaran kolaboratif ketika benar-benar diimplementasikan di sekolah:

Kegiatan belajar dari rumah merupakan salah satu respons terhadap kondisi wabah Corona Di mana para siswa harus tetap belajar. Saya menganjurkan kepada para guru di sekolah agar melakukan kolaborasi antar mata pelajaran. Sesuai dengan anjuran menteri pendidikan bahwa pembelajaran pada masa korona tidak harus bertujuan untuk mencapai target kurikulum Pitik tetapi membuat para siswa menguasai kompetensi literasi numerasi dan sikap. Untuk mencapainya tidak harus melalui penguasaan kompetensi dasar yang ditetapkan di dalam kurikulum.

Saya menawarkan bahwa Pembelajaran dapat dilakukan secara kolaboratif antar beberapa mata pelajaran, misalnya pelajaran bahasa Inggris bergabung dengan PPKN.  pada pelajaran PPKN ada kompetensi menjaga kesatuan NKRI. bahasa Inggris turut memanfaatkan hasil pekerjaan siswa untuk diubah menjadi teks yang menjelaskan Bagaimana menjaga kesatuan NKRI berdasarkan data yang diperoleh pada pelajaran PKN, yang dibuat dalam bentuk poster oleh para siswa.

Tawaran tersebut saya unggah kan di grup WhatsApp sekolah. Beberapa guru menanggapinya dengan sangat positif, mengingat 1 kali kegiatan dapat ditinjau dari pelajaran lain sehingga para siswa tidak terlalu berat dalam mengerjakan kegiatan kegiatan untuk mengisi waktu di masa wabah Corona. Mereka yang ingin melaksanakannya menanyakan penjelasan teknisnya. Saya jawab sejelas mungkin agar membantu para guru yang akan berkolaborasi antar mata pelajaran dapat melaksanakan satu topik secara bersama-sama.
Ada 1 orang guru yang menentang pendapat saya untuk melakukan kolaborasi antar mata pelajaran. Guru Al menuliskan di grup WhatsApp bahwa saya sebagai guru biasa tidak memiliki hak untuk menawarkan, menjelaskan, apalagi mengatur Apa yang harus dilakukan oleh guru-guru di sekolah. guru Al meminta agar semuanya di kelola oleh pihak kurikulum saja. Saya sebagai guru biasa harus diam jangan memberikan Ide ini itu. Sesungguhnya ketika pihak kurikulum menggumumkan kolaborasi antar mata pelajaran, itu berdasarkan diskusi saya dengan pimpinan sekolah dan dan ketua kurikulum sekolah. Namun sayangnya ketika guru Al menistakan dan merendahkan saya, pihak kurikulum sama sekali tidak muncul untuk mengatakan atau menjelaskan bahwa apa yang saya anjurkan di grup WhatsApp tersebut melengkapi penjelasan pihak kurikulum yang meminta para guru untuk melakukan pembelajaran secara kolaboratif.
 saya kemudian menutup pembicaraan dengan mengatakan bahwa semua yang saya katakan di WhatsApp itu di abaikan saja dan silakan melakukan diskusi dan koordinasi dengan pihak kurikulum. Setelah itu saya tidak memberikan komentar apa-apa lagi.

Pada kenyataannya para guru kemudian melaksanakan kegiatan kolaborasi antar mata pelajaran. Hasilnya sangat menarik. Para siswa mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. dan mereka mengatakan bahwa dapat merasakan ada kaitan antara satu mata pelajaran dengan pelajaran lainnya misalnya mereka memahami benar Bagaimana menjaga NKRI dan kemudian menjelaskannya secara rinci dari dua mata pelajaran.

No comments:

Post a Comment