Pages

Saturday, June 20, 2020

Bisakah Mendoakan Hal Baik pada Orang yang Dibenci?

Jawaban egois terhadap pertanyaan yang ada pada judul adalah TIDAK. Tidak dengan ditulis dengan huruf kapital semuanya untuk menunjukkan bahwa tidak mudah berkompromi dengan hati untuk memaafkan.

Pada saat kita mendengar bahwa orang yang telah menyakiti atau telah mendholimi kita dalam keadaan sakit, kemudian seseorang yang berperan sebagai orang yang pro kepadanya meminta doa untuk kesembuhan nya, hati kita tidaklah mudah untuk memberikan doa untuk orang tersebut. 
Yang terjadi malah sebaliknya. Kita mendoakan agar orang tersebut mendapatkan kesembuhan dan tidak pernah sakit lagi dalam arti mati.

Apakah kita berhak mendoakan orang yang zalim dan kemampuannya hanyalah merugikan orang lain dengan doa-doa yang baik? Salah satunya adalah meminta kan kepada Tuhan agar dia menjadi sembuh. agar dia kembali dapat melakukan kan tindakan tindakan jahatnya seperti biasanya. Secara pribadi saya merasakan berat hati untuk memberikan doa kepada orang seperti ini. Bagaimana mungkin saya mengizinkan dunia ini diisi oleh orang yang dengki yang tidak menyukai orang lain lebih baik dari dirinya, orang yang yang berhasil Lebih Dari Dirinya. Saya juga tidak tega melihat dirinya terus-menerus dipenuhi oleh pikiran pikiran picik yang melahirkan tindakan tindakan licik sesuai dengan jabatan yang dimilikinya.

Saya tidak akan mendoakan apapun kepadanya. Saya akan bersikap bahwa saya tidak pernah membaca permintaan doa untuk orang tersebut saya akan menganggap bahwa saya tidak tahu tentang keberadaan orang tersebut. Dengan kata lain Saya tidak akan mendoakan apapun titik Saya tidak akan mendoakan keburukan baginya, misalnya saya meminta kepada Tuhan agar dia segera mati, agar tidak ada lagi orang-orang yang menderita akibat tindakan dan keputusannya. Saya juga tidak akan mendoakan agar dia panjang umur agar dia dapat menikmati kehidupan dunia ini. Bagi saya keberadaan orang seperti itu, baik sehat ataupun sakit kedua-duanya tidak memberikan manfaat apapun.

No comments:

Post a Comment