Pages

Tuesday, June 2, 2020

The Young Elite

Resensi Buku 
Marie Lu

Pada tahun 1037 wabah melanda. Meninggalkan kematian yang tak terhitung jumlahnya dan meninggalkan sedikit orang yang lolos,  tetapi ditandai, malfeto. Orang-orang berkelainan akibat wabah. Mereka memiliki kemampuan dewa. 

Adelina berusia delapan tahun saat wabah menerpanya. Mata kirinya harus dicungkil agar nyawanya selamat. Dia selamat, tapi  keluarganya jadi memiliki aib. Aib anak malfeto yang mengakibatkan bisnis ayahnya jatuh hancur.
Dia memiliki seorang adik bernama Violeta yang sangat cantik. Beberapa orang datang untuk melamar Violeta titik tetapi tidak satupun yang datang untuk melamar Adelina umur anak tersebut. Bahkan banyak dikabarkan anak-anak yang selamat dari wabah dibakar hidup-hidup akibat dari kemampuannya yang muncul pada saat mereka terdesak.

Adelina kabur dari rumahnya pada saat akan ada yang membeli sebagai pembayaran hutang ayahnya. Pada saat kabur dari rumah dia dikejar ayahnya, kemudian ayahnya memintanya pulang.  pada saat itulah dia mengetahui bahwa dia memiliki kemampuan mengeluarkan siluet benang-benang yang dapat membunuh orang.

Kemudian Adelina diselamatkan oleh kelompok orang-orang elite, orang-orang yang memiliki kemampuan seperti dirinya. Ia bergabung di sana Titik tetapi hambatan yang dihadapinya juga tidak sederhana. Dia harus berhadapan dengan Toren anak raja yang memanfaatkannya untuk menjadi mata-mata terhadap anak raja yang sesungguhnya Enzo.

 Kisah ini sangat seru untuk dibaca, terutama terkait dengan kemampuan imajinasi si penulis yang membawa pembaca ke dunia yang sangat berbeda. Si penulis mampu menggambarkan perasaan Adelina yang menjadi korban wabah, yang harus mempertahankan diri. bagaimana dia menjadi orang yang tersisih tanpa tahu apa salahnya merupakan tulisan yang mengundang rasa kemanusiaan sekaligus kemarahan terhadap ketidakberdayaan. 

Yang luar biasa dari buku ini adalah bagaimana
Kita sebagai pembaca dibawa ke sebuah dunia yang sama sekali tidak terduga. Kecuali kalau pernah menonton film-film barat mungkin pikiran seperti itu ada. Yaitu mencoba menjelaskan hal-hal yang tidak dapat dipahami dengan otak dan logika kemudian dijelaskan secara logis.

No comments:

Post a Comment