Pages

Saturday, August 8, 2020

Aoakah Anak Saya Masuk Kelas?

Pertanyaan itu diajukan oleh seorang ayah dari siswa yang saya walikelasi. Pertanyaan Sederhana itu tidak dapat dengan mudah saya jawab.

Pertama, saya belum mereka kehadiran siswa, yang selama ini tersimpan di Google form ada di Google classroom. Kedua, saya merencanakan akan mereka kehadiran itu nanti setelah seluruh tugas selesai. Maksudnya agar sekaligus memeriksa kehadiran siswa juga memeriksa tugas yang dikumpulkannya.

Pertanyaan yang diajukan itu menyadarkan saya bahwa menjadi wali kelas harus mengetahui kehadiran murid yang dibinanya. Jika untuk membela diri saya dapat mengatakan bahwa tidak mudah Mengecek kehadiran siswa yang pembelajarannya dilakukan melalui WhatsApp dan dominan online. Kehadiran direkap dan direkam oleh masing-masing guru. melalui WhatsApp saya tidak bisa mengecek siswa mana yang online atau tidak. Karena siswa yang merespon pada saat kegiatan di WhatsApp siswanya biasanya itu itu saja. Siswa-siswa yang biasa tidak aktif di tatap muka, Kemungkinan tidak aktif pula di WhatsApp.

Pertanyaan itu memerlukan jawaban. Saya kemudian menghubungi guru-guru yang mengajar siswa yang ditanyakan Apakah hadir atau tidak di kelas tersebut. Guru bahasa Indonesia langsung menjawab bahwa siswa tersebut Alfa sebanyak 5 kali titik tentu saja jawaban itu mengejutkan saya. Mengapa bisa 5 kali tidak hadir. Saya memperkirakan pertemuan itu baru 3 kali. Ternyata tidak benar kalau 3 minggu artinya untuk pelajaran yang dipenggal 2 kali pertemuan maksimum ada 6 kali.

No comments:

Post a Comment