Pages

Thursday, August 27, 2020

najla sihab 1

Kita hidup di ekosistem pendidikan yang masih sangat mengandalkan hafalan tetapi sedikit sekali memberi kesempatan pada murid-murid kita untuk menalar padahal yang dibutuhkan saat ini dan apa lagi di masa depan nanti bukan hanya akuisisi informasi atau hafalan materi Bagaimana kita bisa membayangkan murid-murid yang tidak terlatih selama belasan tahun di sekolah untuk kemudian bisa menghadapi era informasi noleh ekonomi dan sebagainya kita hidup di ekosistem yang sangat mengandalkan kepatuhan melakukan disiplin dengan hukuman atau sogokan tetapi lupa menumbuhkan kesadaran lupa bahwa tujuan awalnya tujuan akhirnya adalah kemandirian saat bicara tentang teknologi kita masih hidup dengan miskonsepsi soal penggunaan teknologi yang begitu besar sebagian besar dari kita gagal melakukan integrasi digital yang sesungguhnya Jadi kalau ditanya kita butuh apa sebetulnya kita paling butuhkan adalah destruksi dan inovasi 
Indonesia yang membandingkan keinginan berubah keinginan melakukan inovasi antar berbagai profesi di situ ditemukan bahwa guru itu adalah orang yang punya imaginary beler paling tinggi jadi di saat profesi profesi lain itu penuh imajinasi tentang apa yang bisa dilakukan tentang perubahan Kebiasaan apa yang harus diimplementasikan tentang menggerakkan perubahan di dalam profesinya mencoba cara-cara baru guru-guru di seluruh dunia adalah orang yang pertanyaan pertamanya adalah ini kaya kalau melakukan ini melanggar aturan ya ya kalau saya melakukan ini apakah ada aturan yang membolehkan saya untuk mencoba cara yang berbeda Jadi kalau ada teman-teman guru di sini ribuan guru yang selama ini dibina oleh Astra dan kemudian mencoba jadi inovator di lingkungannya masing-masing anda itu langkah You are the expression of the system dan ini harus kita jaga sama-sama inovator itu musuh utamanya adalah the legal orang-orang yang tidak menginginkan perubahan dan biasanya mencoba mempertahankan status quo dengan segala cara sudah di ekosistem pendidikan jumlah inovator nya itu hanya 2 sampai 20% Jadi kalau misalnya teman-teman ada di sekolah ada di Madrasah ada di SMK yang kebetulan jumlah inovator nya itu banyak Anda beruntung sekali dalam banyak situasi yang saya temukan di komunitas Guru belajar di kampus guru Cikal itu biasanya guru-guru yang resah yang rasanya ingin bergerak dan Berubah itu jumlahnya sangat sedikit sebagian besar guru kita sedihnya ada guru-guru yang apatis guru-guru yang kalau saya bilangnya karena saya yakin semua orang sebetulnya masuk ke provinsi itu dengan keinginan melakukan perubahan guru-guru yang mungkin selama ini sudah tumbuh dalam ekosistem yang penuh Mitra pada saat berhadapan dengan sesuatu yang baru reaksi pertamanya adalah Aduh apa lagi nih bukan melihat itu dengan penuh kegembiraan ini kemudian menjadi masalah pada saat kita ingin menumbuhkan anak-anak yang punya kompetensi masa depan murid-murid kita sekarang pun sudah hidup dalam realitas yang sangat berbeda dengan bagaimana kita dulu melalui proses pendidikan dan kehidupan kita percaya sekali bahwa untuk bisa menumbuhkan kompetensi masa depan itu paling tidak ada tiga hal yang harus dimiliki kemerdekaan belajar kemerdekaan berkolaborasi dan kemerdekaan berkarya ada dimensi-dimensi Dari masing-masing kompetensi ini komitmen Mandiri dan reflektif anak-anak yang tumbuh cerdas komunikatif dan Dita bekerjasama inovatif berprinsip dan berorientasi tindakan Tetapi semua ini hanya bisa kita tumbuhkan pada anak-anak kita pendidikan hanya bisa jadi jembatan untuk masa depan mereka kalau kompetensi-kompetensi ini sudah dimiliki terlebih dahulu oleh guru-guru Nya Sudah dimiliki terlebih dahulu oleh sekolah sekolahnya dalam ekosistem pendidikan kita yang terjadi adalah kondisi awal sekolah rata-rata adalah sekolah abad ke-19 murid-muridnya menderita dalam proses pembelajarannya hanya ada satu resep untuk semua anak orientasi pada hasil dan kepatuhan murid tapi kita punya banyak sekali contoh nyata praktek baik di mana ada komunitas guru ada komunitas orang tua yang kemudian bisa jadi penderas dan melakukan perubahan menyebarkan praktek bayi Jadi kalau ditanya Siapa yang bisa menggerakkan perubahan pendidikan yang bisa menggerakkan perubahan pendidikan ada guru dan orang tua yang betul-betul ada di lapangan perubahan pendidikan itu tidak pernah muncul hanya sekedar karena ada perubahan kebijakan itu saya percaya dengan sepenuh hati pendidikan itu muncul pada saat ada inspirasi lokal yang dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari pendidikan itu hanya bisa berubah kalau guru-guru yang jumlahnya jutaan ini mau berubah bukan hanya karena ada pimpinan yang mau berubah contohnya banyak ada ribuan ribuan sekolah termasuk

Kebijakan sekolahnya itu kebijakan sekolah yang bermakna ada gunanya ada paradigma yang utuh bukan hanya sekedar aturan yang diterapkan satu arah murid-muridnya pada akhirnya akan tumbuh jadi murid murid yang berdaya memegang kendali terhadap proses belajarnya sendiri nah sekolah-sekolah Merdeka belajar ini dalam pengalaman bertahun-tahun itu sebetulnya dan sekolah-sekolah yang kemudian bisa siap jadi sekolah yang mereka berkolaborasi dan Merdeka berkarya Merdeka berkolaborasi sudah ditunjukkan oleh teman-teman hari ini hadir dalam kolaborasi dengan dunia usaha dan industri berbagai profesi ini kesempatan yang sangat langka dan sudah jadi tanggung jawab kita sama-sama untuk membuat ini jadi bagian sehari-hari di ekosistem pendidikan kita semua sekolah atau Madrasah membuka pintu untuk kolaborasi kolaborasi seperti ini contoh praktek baik ini yang saya harapkan kan kemudian bisa disebarkan jadilah sekolah yang bukan hanya Merdeka belajar untuk murid-murid kita tetapi menjadi sekolah yang pada akhirnya bisa Merdeka berkarya menghasilkan contoh praktek-praktek baik menghasilkan program-program belajar yang dapat digunakan oleh murid dan guru dari sekolah lain bukan hanya untuk murid-murid atau guru-guru yang ada di sekolah kita sebetulnya kita punya kewajiban pada ekosistem pendidikan yang jauh lebih besar pada saat kita bicara guru banyak sekali guru yang kalau saya ketemu itu saya tanya cita-citanya tuh mau jadi apa ke banyak

 ini ada di buku halaman segini karena itu akan ditanyakan pada saat ujian hanya berhenti sampai di situ kita lupa bahwa kita harus selalu mempertanyakan apa relevansi yang kita ajarkan dengan kehidupan murid tadi Saya dengar tanya jawabnya pertanyaan tentang pendidikan
Nggak bisa cuma berhenti karena disuruh guru tetapi murid tidak akan bisa punya komitmen terhadap proses belajarnya kalau gurunya pun nggak tahu sebetulnya tujuan dia mengajar itu apa guru-guru yang merdeka
 
Strategi apa yang harus saya coba lagi ini kebiasaan yang butuh sekali kita tumbuhkan hanya guru-guru yang merdeka belajar lah yang pada akhirnya bisa menumbuhkan Kompetensi ini pada murid-muridnya
 ini sebetulnya sudah dipraktekkan di lingkar ketiga tadi kita balik Sebentar ke sini juga ada beberapa hal yang esensial untuk kemudian menumbuhkan semua kunci kemerdekaan kompetensi kolaborasi dan hari ini yaitu praktek belajar mengajar yang mengimplementasikan 5 m kita bilangnya memanusiakan hubungan memahami konsep pembangunan keberlanjutan memilih tantangan dan memberdayakan konteks sehingga akan

No comments:

Post a Comment