Pages

Sunday, January 10, 2021

Menggntrol Berbuat Baik

Dari wa beberapa pertanyaan muncul. Pertanyaan itu mengenai bagaimana melaksanakan wawancara dan praktik mengajar untuk dapat lolos seleksi tahap 2 calon guru penggerak. Pertanyaan yang sama juga muncul untuk bisa lolos di pendamping pengajar praktek.

Melihat berkali-kalinya muncul pertanyaan yang masuk ke WA pribadi dan pertanyaannya sama, maka saya memikirkan akan lebih praktis untuk menjawabnya secara bersamaan titik jadi munculah ide untuk mengadakan pertemuan. Pertemuan diawali dengan membentuk grup WA oleh para peserta itu sendiri. dari grup WA untuk para calon guru penggerak akhirnya diputuskan untuk bertemu secara tatap muka di Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur pada tanggal 7 Januari 2021. Sedangkan untuk pengajar pendamping praktik diputuskan untuk bertemu secara daring pada pukul 9 hari Minggu tanggal 10 Januari 2021.

Sebetulnya saya sendiri tidak mengetahui secara pasti Apa yang harus dilakukan pada tes di tahap 2 untuk mereka ini titik hanya saja saya tergolong sebagai angkatan 1 yang telah menjadi pendamping guru penggerak dipandang mengetahui apa yang harus dilakukan.

Gagasan untuk memberikan jawaban secara bersama-sama baik secara daring ataupun luring sebetulnya menambah beban bagi saya sendiri titik saya harus membuat PowerPoint, saya harus menyiapkan materi dan harus menyiapkan waktu.

Saat ini cuaca begitu buruk, cuaca menjelang tahun baru. Hujan tidak pernah berhenti angin berhembus begitu dingin, membuat semua orang sepakat sepertinya untuk tidak keluar rumah. Sepakat pula untuk tidak berkegiatan.

Demikianlah yang saya rasakan saya juga enggan untuk keluar rumah, untuk berkegiatan, untuk menikmati dingin dengan cara di rumah tiduran.

Sebetulnya apa yang saya pikirkan dari kegiatan ini? apa yang saya harapkan tanda tanya apa yang akan saya cari? 
Saya merepoti saya sendiri dengan kebaikan yang Saya tawarkan. Kebaikan yang Saya tawarkan sebetulnya mengandung konsekuensi titik yaitu harus menyediakan waktu menyediakan tenaga dan menyediakan pikiran untuk mereka. Hal yang sedikit memberatkan di dalam pikiran darah belum tentu kebaikan ini diterima dengan baik. Tapi itulah mungkin manusia titik kebaikan belum tentu diterima dengan baik.

Terpikirkan satu hal yang baru dalam pikiran saya. Sebaiknya mengontrol kebaikan dan mengontrol Kapan harus berbuat baik titik kontrol ini penting agar pertama tidak dimanfaatkan oleh orang lain. Kedua tidak jadi mengorbankan hal yang sebetulnya tidak harus kita korbankan titik ketiga kebaikan yang diberikan harus sesuai dengan yang mampu kita lakukan.

No comments:

Post a Comment