Pages

Monday, March 22, 2021

Pendampingan daring, Zoom

Zoom 1

 Mengikuti rapat koordinasi perpustakaan nasional 2021 

efek covid menyebabkan penurunan dalam kualitas hasil belajar murid.


dalam pembelajaran

mempercepat kemajuan desa untuk memajukan masyarakat desa

dukungan literasi desa


Pelatihan sangat membantu mempercepat SDGs desa. Dana Desa dapat digunakan untuk kepentingan peningkatan literasi desa




peran ASN




Zoom dengam Mas Menteri

Zooom dengan Mas Mentri Kemdikbud
Sambutan dari Dirjen GTK DR Iwan 
Bapak Iwan memberikan sambutan

Cerita dari CGP Lampung
Guru terdorong menggunakan aplikasi sehingga muridnya menjadi semangat belajar.

Mengobrol dengan Mas Menteri diwakili oleh lima orang guru CGP
Guru yang baik: guru yang mau belajar, terus berlajar.
  1. Programnya berbeda dengan pelatihan biasa.
  2. Ada konfirmasi dari penguasaan modul.
  3. Penguasaan 30% dari modul telah mengubah paradigma mengajar
  4. Ada relevansi antara modul, pelatihan, dan pekerjaan guru. Guru yang membuat RPP, guru untuk guru.
2. Pertanyaan 1: Setelah mengikuti CGP selama 4 bulan, apa bedanya program ini dengan program lain yang sebelumnya diikuti?
Riau, Gilang, Mida-Sumenep Madura,


  1. Diubah filosofi mengajar: KHD
  2. Ada pendampingan 
  3. Keikutsertaan tidak ditunjuk.
  4. Guru yang bisa mengkritik diri sendiri, tahu seberapa salah saya mengajar, seberapa jauh dari standar. 
  5. Yang akan dilakukan ke depan: Prilaku yang inspiratif bagi murid/rekan sejawat, perubahan pada budaya positif, menjalin komunikasi positif dengan KS/pihak terkait, 
Tanggapan Mas Mentri
  1. Semua guru honorer dapat mengikuti seleksi formasi guru penggerak
  2. Mencoba mencari jalan Guru Penggerak menjadi KS, menjadi PNS, tapi tidak begitu saja langsung jadi PNS, ikuti tes-nya.
  3. Peran apapun dalam program penggerak, valid untuk mengikuti di peran lain. Untuk pendamping, selama dia berpredikat baik selama pendampingan 9 bulan, dia mendapatkan hak yang sama untuk menjadi pemimpin pembelajaran.
  4. sadari menjadi guru penggerak itu bukan hal mudah: harus benar-benar termotivasi kerja, ga pantang mundur, terbiasa menghadapi kendala, tebal keberanian, guru yang melihat kesulitan sebagai tantangan, sering mengganggu KS untuk mengajak melakukan perubahan, gak bisa waktunya semuanya hanya untuk ngajar, menyadari kegagalan adalah keharusan (bukti mencoba hal baru, sehingga menjadi pembelajaran), secara otentik mau tampil di depan guru lain, tampil di sosmed agar guru lain menyadari hal yang sama, menyadari semua anak berbeda, mind set terhadap orang-orang disekitarnya secara positif, merasa dirinya harus selalu belajar, guru yang terburuk adalah guru yang tidak percaya pada potensi rekan-rekan kerjanya dan anak-anaknya. 
Hal yang tidak terungkap:
  1. Guru harus minta izin tidak ngajar dalam seminggu setiap bulannya karena melaksanakan tugas pendampingan CGP
  2. Koordinasi dengan dinas kabupaten/kota masih buruk, Dukungan Pemda, ekosistem sekolah, dan kepsek masih rendah
  3. Lokakarya yang kurang fasilitas (tidak ada LK, alat tulis, dll)

Ini menjadi kali pertama, pesan hotel tetapi bayar di tempat. Hal ini menjadi pengalaman yang menarik. Sebelumnya, pesan online, bayar online. Hari ini, hotel extend 5 malam, cek di aplikasi bisa bayar di tempat. Dicoba untuk pembanding. (Zest Hotel, Bogor) 

Kiri ke kanan: Yuli, the late Wati, Nina 

Wati passed away this morning. No one believed her leaving this soon. In this pandemic time, text saying that one died popped up almost every day. We just wait, 'when our turn comes".
Bye Wati, your duty in this world has finished. 


I did not visit SMPN 3 Leuwiliang and met Fitri there. She informed me that her husband got Covid-19, positive. So she should do isolation. 
So, I stay at Zest all day then.



No comments:

Post a Comment