Pages

Saturday, July 22, 2023

Free

 Tubuh terasa remuk redam, pusing luar biasa. Kondisi secara fisik 93/62.

Malam Kamis, saya tidak dapat tidur. Tidak dapat dijelaskan kenapa, yang jelas tidak dapat tidur sampai pukul 4 pagi. Pukul 5 tidur dan terbangun pukul 5.30 oleh alarm. Badan terasa melayang. Beberapa malam sebelumnya pun, tidak dapat tidur dengan baik.

Hari Kamis, harus ke Bandung, memenuhi surat perintah KCD untuk hadir di hotel Setra asih Camboti, Lemahneundeut.

Kamis pagi, pukul 8.15. Tetiba ada telepon dari ibu Kasi, Ibu A yang meminta agar dapat hadir di SMKN 2 Cilaku. Kehadiran saya itu menggantikan beliau untuk memberikan materi sebanyak 2 JP untuk sekolah-sekolah yang melaksanakan In-Service training tahap 2 tentang P5 dikolaborasikan dengan STEM.
 Maka saya pun hadir di SMKN 2 Cilaku dan memberikan materi mengenai kebijakan dinas terkait dengan peningkatan layanan pembelajaran. saya kaitkan dengan stem dan digitalisasi sekolah. Atas nama KCD saya meminta kepada para guru yang menjadi peserta inservice training untuk mengunggah hasil karyanya pada platform Merdeka mengajar dengan mengisi bukti karya atau aksi nyata.

Segera selesai dari SMKN 2 Cilaku saya langsung berangkat ke Bandung ke hotel Sari Ater Camboti.
Saya berusaha untuk dapat konsentrasi mengikuti kegiatan. 
Saya satu kamar dengan ibu Umi dari bbgp.

Kegiatan malam dimulai pukul 7.30.
Saya merasakan badan saya sangat tidak bisa dikompromikan lagi. kemudian saya tidur dan memberitahu Ibu Umi kalau saya tidak dapat bergabung karena merasa sangat tidak sehat. jadi saya tidur. Mungkin saya ada tidur sedikit, kemudian terbangun sedikit, bangun tidur bolak-balik. Tidak bisa tidur nyenyak karena kamar terang, saya tidak bisa tidur dengan kondisi kamar terang.

Kegiatan ternyata ditutup lebih awal yaitu pada malam Sabtu  akhirnya semalaman saya pulang dengan pikiran besok harinya saya bisa datang ke SMA yang sudah saya janjikan. Di mobil Saya berusaha tidur, tetapi tidak bisa. Ya mungkin ada tidur sedikit. Tetapi lebih banyak terjaga 

Esok harinya di hari Sabtu ya itu hari ini, dengan badan lemas dan kepala sangat pusing saya memaksakan diri datang ke SMA yang sudah saya beri janji. sebelumnya sama sekali saya sudah punya catatan dalam hati untuk tidak pernah datang ke sekolah ini. Alasannya adalah karena waktu pertama kali saya datang ke sekolah ini, Sepertinya saya menjadi orang yang tidak diharapkan datang tetapi menjadi orang yang mengganggi. mereka mengharapkan orang lain. Tetapi Si orang lain tersebut meminta saya datang untuk memberikan materi.  karena kadung saya sudah datang maka saya memberikan materi. 
Pengalaman ini membuat saya merasa tidak enak.

Tetapi kemarin saya mendapat amanat dari pengawasnya untuk melanjutkan menyelesaikan kegiatan. Sebelumnya saya merasa enggan untuk melanjutkan. mengingat perlakuan mereka yang kurang menghargai keberadaan orang lain. Kalau kata suami mah mungkin mereka tidak begitu menghormati karena saya tidak memakai cadar.
Alkisah saya menjalankan tugas dengan berjuang antara rasa pusing, suara yang hampir hilang, dan kesadaran yang sedikit menurun  karena tekanan darah saya sudah ada pada 62.

Saya merasa sangat tidak kuat, akhirnya pukul 12.30 saya menghentikan acara. Sebelum pulang saya diberi makan nasi box. Setelah itu saya pulang. Dalam hati saya bertanya-tanya apakah ada penghargaan sekolah terhadap workshop yang saya berikan. Tetapi rupanya penghargaannya itu adalah cukup dengan memberi air Aqua dan nasi box itu. Cukup segitu saja.

Cukup lama bagi saya untuk menyabarkan hati saya, dan menyadarkan pikiran saya bahwa tidak harus semua kegiatan workshop itu selalu digantikan transportnya. Penggantian transport karena kegiatan dilaksanakan di hari libur atau penggantian transport untuk sekadar pengganti pembuat PPT.
Workshop yang diberikan dengan setengah sadar berjuang memenuhi janji harus secara lapang dada diterima pembayarannya berupa ucapan terima kasih. 


No comments:

Post a Comment