Pages

Thursday, August 3, 2023

IHT SMAN 1 Cipeundeuy

Rasanya sangat enggan untuk berangkat ke SMAN 1 Cipeundeuy. Selain Badan terasa sangat sakit, karena semalaman tidak bisa tidur, Ditambah lagi dengan sariawan serta lidah yang bengkak akibat sariawan berat. Sehingga ketika berbicara pun rasanya tidak enak dan tidak nyaman.
Saya meminta suami saya agar Mengantarkan saya ke SMAN 1 Cipeundeuy. Saya khawatir jika saya menyetir mobil sendiri terjadi sesuatu karena tubuh saya kelelahan. Saya masih terbayang-bayang kejadian tabrakan yang terjadi di Jebrod di mana puluhan orang meninggal akibat truk katanya rem blong dan menggilas beberapa mobil dan motor.
Saya pun merasa khawatir jika kondisi tubuh saya terlalu lelah sehingga saya tidak dapat mengendalikan setir mobil dan membahayakan diri sendiri serta membahayakan orang lain.
Pada saat Saya hendak berangkat, suami saya meminta waktu untuk minum kopi agar bisa BAB. Tetapi sebelum memasak air, BAB sudah mulai mendesak. maka urusan bab diselesaikan sebelum minum air kopi.
Saya lihat waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 saya tidak merasa terburu-buru untuk berangkat, Saya tidak merasa khawatir mereka menunggu saya, atau mereka sudah melihat bahwa saya itu termasuk pengawas yang tepat waktu. Ada keengganan yang terus memenuhi kepala saya untuk datang ke sekolah ini. Keengganan tersebut berkaitan dengan ketidakjelasan hal-hal terkait penghargaan atau pengakuan 

Akhirnya kami berangkat juga, semalaman saya tidak bisa tidur karena suami saya tidur sangat lelap dan tidurnya mendengkur, sangat mengganggu. saya sampai pindah tiga kali. Suami saya tidur seperti itu karena mungkin kelelahan karena sebelumnya telah mengantarkan Teh Mira ke Jakarta ke apartemen milik MsE untuk mengantar Teh Mira bekerja kepada MsE. Sambil menunggu keberangkatan ke Rusia.

Tiba di sekolah pukul 08.00 lebih saya di WA oleh pihak panitia saya katakan Saya tinggal 5 menit lagi tiba di sekolah. kemudian saya meminta langsung masuk ke tempat workshop, tetapi pihak panitia meminta saya untuk bertemu dengan kepala sekolah terlebih dahulu. saya mengisi buku tamu setelah itu ngobrol sedikit kemudian langsung berangkat ke tempat workshop.

Saya lihat para guru dan kepala sekolah menggunakan baju daerah Sunda. para ibu menggunakan baju kebaya berwarna biru muda. Saya sendiri memakai baju merah menyala.
Materi yang saya sampaikan sesuai dengan yang dipesankan oleh pihak panitia salah satunya adalah digitalisasi sekolah dan pembelajaran secara kolaboratif. Untuk materi digitalisasi sekolah saya mengajak bahwa semua guru harus masuk ke akun belajar ID. Kemudian ditautkan Akun tersebut ke SIM PKB, platform merdeka mengajar, Google work Space for education, dan canva. Saya menjelaskan agar para guru mengisi platform Merdeka mengajar dalam waktu 1 tahun. Setelah itu mereka juga harus mengaktifkan canva dengan akun belajar ID. Selanjutnya saya mengajarkan kepada guru cara menggunakan Chat gpt atau ai yang ditawarkan dengan canva dokumen untuk membuat modul ajar.
Selanjutnya saya menjelaskan mengenai pengajaran secara kolaboratif. para peserta itu tidak mengajukan pertanyaan, saya meminta agar ada yang bertanya, saya sendiri agak heran kenapa mereka tidak bertanya. Ketika para peserta tidak bertanya dalam pikiran saya ada dua kemungkinan yaitu paham dengan apa yang saya sampaikan atau tidak paham dengan yang saya sampaikan. Saya khawatir yang kedua yang terjadi.
Seluruh materi telah saya sampaikan dan selesainya sekitar pukul 01.00 Setelah itu saya pulang tetapi di jalan Saya ditelepon oleh kcd untuk bertemu dengan kcd membahas mengenai rencana pembuatan aplikasi untuk melaporkan kegiatan pengawas secara harian setiap kali datang ke sekolah.
Pada kegiatan tersebut saya bertemu dengan kepala cabang dinas Papua dan Bu Tari serta ibu Ai yang membahas Bagaimana konten untuk aplikasi tersebut dibuatkan. artinya aplikasi yang dibuatkan oleh Pak Erik mungkin tidak akan dipakai lagi. diganti dengan aplikasi baru.
Pada pukul.3.00 saya menggabungkan diri dengan webinar yang diselenggarakan oleh scopus. Scopus ini merupakan bimbel Kalau mungkin SMA, yang memberikan bimbingan kepada para mahasiswa untuk dapat membuat jurnal yang tembus ke scopus. Biayanya cukup mahal yaitu antara Rp4.500.000 kalau kalau dilaksanakan secara tatap muka dan Rp1.500.000 Kalau dilaksanakan secara tatap Maya. Khusus untuk para peserta hari ini akan mendapatkan kupon yaitu membayar setengahnya Rp750.000 jika ikut secara daring. Kemungkinan saya akan ikut secara daring mudah-mudahan waktunya Jadi pas. yaitu pada semester ini saya mengikuti mata kuliah seminar proposal, kemudian saya mengikuti pelatihan secara selama 6 bulan sambil menulis disertasi, saya juga mendapatkan bimbingan untuk jurnalnya. Semoga langkah ini akan membantu saya untuk memudahkan tulisan saya Tembus di jurnal Q 1. 

No comments:

Post a Comment