Pages

Tuesday, September 3, 2024

Pendampingan KS dan Observasi RHK

Pukul 5 pagi terbangun oleh keluh anak kakinya tersiram air panas. Bioplasenton, muncul langsung dalam pikiran sambil langsung disarankan agar itulah obat yang dipakai. 

Hari ini, intinya ada 2 kegiatan yang akan dilakukan. 

Refleksi
Hal apa yang sesuai?
Dari segi penggunaan waktu persis dilakukan hanya dalam satu jam dimulai pukul 08.00 kurang 1 menit dan berakhir di pukul 09.05 itupun karena ada pertanyaan dari peserta. Hal kedua yang berjalan adalah materi   tersampaikan.

Hal apa yang belum sesuai?
Ada peserta yang bertanya mengenai apa yang harus dipresentasikan di PPT, dan yang kedua apa yang harus diimplementasikan, mengikuti ke sekolah mana. Kedua pertanyaan tersebut menggambarkan ketidakpahaman peserta terhadap Apa yang sedang diharapkan dilakukan oleh para peserta

Hal yang harus diperbaiki 
Penjelasan dilakukan dengan perlahan-lahan, dibantu dengan PPT. Kedua memastikan bahwa peserta itu hadir bersama saya. Jika kegiatan dilaksanakan secara daring mereka offline kemudian mereka sambil melakukan pekerjaan yang lain, Saya tahu mereka mengerjakan pekerjaan yang lain karena ada yang berbicara, ada yang matanya ke sana ke sini, ada yang tangannya ke sana ke sini, itu artinya Dia sedang mengerjakan hal lain sambil mendengarkan apa yang saya sampaikan titik tentu saja dengan membagi Perhatian apa yang ingin saya sampaikan itu tidak tersampaikan dengan optimal. Munculnya pertanyaan di atas mungkin karena berbagi perhatian, atau mungkin karena memang betul-betul tidak paham. Jika mereka benar-benar tidak paham maka saya akan memperbaiki cara saya menyampaikan paparan ke depan nanti yaitu dengan perlahan-lahan, sedikit-sedikit, dan berhenti setiap 10 menit untuk memastikan Apakah mereka Paham atau tidak.

Hari ini,  saya juga memindahkan bunga-bunga anthurium dari belakang ke bagian depan rumah yang tidak terkena sinar matahari titik menurut Rifki katanya bunga anthurium itu tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung karena akan membuat daunnya seperti terbakar.
Semoga sampai bulan Oktober nanti bunga-bunganya sudah kembali pulih, sehingga ketika diambil oleh Mama mertua bunga-bunganya sudah kelihatan lebih sehat.
Saya tidak memiliki pengalaman ataupun menggali informasi mengenai bagaimana cara merawat Anthurium.
Nanti jika ada waktu, saya akan coba mempelajari anthurium itu harus ditanam di tempat yang seperti apa, kebutuhan airnya Seperti apa sehingga dia dapat tumbuh optimal, ditandai dengan adanya bunga.

Hari ini anak-anak berangkat ke Jakarta untuk mengambil surat tanda diterima di universitas di Moskow. mereka berangkat subuh eh bukan berangkat pukul 05.00 didampingi oleh api dan rapi. Mereka fokusnya menuju ke PKR, tapi sebelum ke PKR teh iya mampir membeli koper terlebih dahulu katanya dengan harga 2,5 juta.
Dari beberapa kali saya membeli koper, baik di Brasco, dse, di khalifah Apo, di Matahari, di Ikea, saya menemukan Bahwa saat ini penjualan koper sepertinya tidak Merak seperti dulu lagi bahkan di tempat-tempat factory outlet seolah-olah tidak ada penjualan koper sama sekali, kemarin-kemarin kami ke Bandung ke Heritage untuk mencari koper tetapi ternyata di Heritage yang sebesar itu tidak ada koper.

Awal bulan ditandai dengan bayar-bayar ini itu. Saya membayar cicilan koperasi rp2.550.000 ke Ibu Popong. Kemudian memberikan shodaqoh pendidikan untuk anak-anaknya Mang Ade yang tinggal di Cipanas yang sekolahnya di MTS sebanyak 700.000.  tujuannya 400 untuk membayar biaya masuk sekolah seragam dan lain-lain, sedangkan yang 300 nya lagi untuk biaya dia hidup.
 selain itu juga mulai bulan Agustus 2024, dan sekarang September 2024, sebagai bulan kedua terdapat potongan dari Bank Jabar itu sebanyak 5.84.618 untuk membayar cicilan ke pinjaman modal suami bisnis kopi. Ternyata pengambilan uangnya itu sekitar tanggal 3 titik kata si pegawai banknya tanggal 25, tetapi buktinya awal bulan. 

Kabar dari Kamojang, bambu sebanyak 760 batang sudah diturunkan dikirim dari Kang Danu di Purwakarta. Kang Danu turut mengantar yang semalaman katanya tidak tidur untuk menurunkan bambu dari truk, yang tidak bisa naik di tanjakan tinggi di dekat Jembatan Kuning. Akhirnya barang-barang diturunkan dulu baru kemudian dinaikkan lagi, sehingga naik turun naik turun selesainya subuh. 

No comments:

Post a Comment