Klinik Asri dan perubahan jadwal pertemuan

Berangkat pukul 06.30 untuk mengejar pendaftaran pukul 07.00 dengan harapan bisa langsung mendapatkan rujukan ke rumah sakit umum daerah sayang Cianjur. Tiba di sana langsung menghadap ke satpam, yang kebetulan pada waktu itu HP saya baterainya habis, kemudian saya mau minta bantuan mengecas HP, kemudian satpamnya bertanya apakah mau daftar BPJS, di jawab iya, kemudian dia minta bpjs-nya, katanya dia yang akan mendaftarkan. Kalau saja saya tidak meminta mengecas HP maka kemungkinan saya terlambat mendaftar karena tidak tahu jika kartu BPJS nya harus diberikan kepada satpam. Banyak hal yang Saya tidak paham Ketika mendaftar ke klinik ataupun ke rumah sakit. Tetapi yang dialami tadi bisa menjadi pengalaman bahwa kalau mau mendaftar ke rumah sakit, sebaiknya pendaftarannya sehari sebelumnya, jangan pada hari yang sama. Sebagai contoh misalnya kalau mau mendapatkan rujukannya hari Senin maka daftar ke kliniknya itu hari Jumat. Atau kalau tidak melakukan itu maka rujukannya jadi bergerak ke hari berikutnya. Pada saat tadi sudah mendaftar, selesai pendaftaran sekitar pukul 10.30, ketika dicek di aplikasi JKN pendaftaran sudah penuh. Dengan sendirinya maka pendaftaran itu dipindahkan ke tanggal 22 April, pas daftar sudah mendapatkan antrian ke-16 padahal kata pegawai klinik Daftarlah tengah malam, supaya mendapatkan nomor kecil. Ternyata daftar 24 jam sebelumnya pun mendapatkan nomornya sudah berbelas-belas. ini menggambarkan bahwa layanan Rumah Sakit sangatlah dibutuhkan atau mungkin bisa melihat dari sisi lain bahwa banyak sekali Warga Negara Cianjur ini yang sedang sakit.

Untuk memastikan bahwa peluang untuk ke rumah sakit itu masih ada, saya datang ke rumah sakit. Tetapi kata orang yang menjaga bagian pendaftaran mengatakan bahwa sekarang ini pendaftaran harus lewat aplikasi JKN. Jika di jknnya sudah disebutkan antrian penuh, maka siapapun harus patuh pada aplikasi tersebut. dengan kata lain saya harus mendaftar ulang besok di tanggal 22.

Segera setelah mendapatkan informasi bahwa tidak bisa mendaftar saya segera berangkat ke kantor cabang dinas untuk menyerahkan dokumen verifikasi ijazah SMA IT Tunas Bangsa Cijati. Diterima oleh ibu Novi kemudian kata ibu Novi hal-hal lainnya nanti akan diverifikasi langsung oleh ibu kepala cabang dinas, jadi tinggal tunggu saja.

Di kcd, Sebetulnya saya punya rencana untuk memberikan pendampingan kepada pengawas yang baru diangkat. Tetapi itu batal saya laksanakan karena saya merasa lebih baik jika pendampingan itu diberikan setelah ada penjelasan teknis dari pengelola program induksi bpsdm Jawa Barat. Jika saya memberikan arahan tanpa ada penjelasan teknis terlebih dahulu khawatirnya apa yang saya sampaikan itu hanya merupakan persepsi personal, bukan tujuan dari program induksi itu sendiri.

Pada grup pengelola modul sudah ada pengumuman sejak 2 hari lalu bahwa akan ada pembahasan teknis yang akan dilaksanakan pada tanggal 21 April ini menggunakan pertemuan secara daring pada pukul 13.00 jadi saya bersiap-siap untuk mengikuti pertemuan tersebut. namun rupanya itu tidak dilaksanakan kemudian pertemuan diubah ke pukul 19.00 malam sebetulnya untuk saya pribadi pertemuan secara daring itu sebaiknya dilakukan pada jam kerja, karena itu adalah pekerjaan, bukan obrol-obrol keluarga yang bisa dilakukan setelah habis jam kerja. Kalau saya boleh mengeluh bahwa dengan adanya kegiatan yang difasilitasi oleh Zoom, jam kerja itu lebih panjang dan lebih melelahkan.

Karena hitungan saya pada jam 01.00 itu ada pertemuan dengan bpsdm, maka saya merancang pertemuan dengan kepala sekolah pukul 15.00 pertemuan ini untuk membahas agar kepala sekolah segera mengirimkan surat permohonan verifikasi ijazah, agar bpmu di sekolah tersebut dapat dicairkan. Saya memilih pertemuan dengan menggunakan Google Mic, karena kalau berbicara satu-satu lewat telepon kepada 8 sekolah, tentu itu melelahkan karena mengulang-ulang perkataan yang sama, Menjelaskan hal yang sama selama 8 kali mungkin selain menyerap energi, juga menyerap emosi. Kalau boleh di perkatakan, emosi Saya sekarang sedang tidak baik-baik saja. Ada perasaan kadang-kadang saya tidak mampu menghadapi kondisi yang sekarang harus saya hadapi Tapi kadang-kadang juga saya harus mensugesti diri sendiri bahwa saya memang mampu melewati ini.