Setelah berjibaku dengan kesulitan mencari kendaraan. Saya dan suami berangkat menggunakan motor Kang Asep-pasar. Motor yang dipandang mampu mengantarkan kami ke SMA Nurul Islam yang berada di dekat Cikalongkulon, berbatasan dengan Bogor. Sekolah yang belum pernah saya kunjungi, sekolah yang bukan dampingan saya.
Pukul 7.00 sudah tiba di Pacet, dekat pasar Cigombong, niat mau beli bubur langganan di dekat Alfamart, sayang, pagi ini tidak kelihatan, jadi kami terus melaju mencari makanan lain. Sekitar pasar Cipanas, jadinya beli lontong Padang. Saya keselek, saya menyangka keselek karena sudah niat puasa tapi malah makan lontong. Usai makan lontong, perjalanan dilanjutkan.
Dari rumah ada kabar XL berkegiatan bersama Bu Veronica. Bu Veronica juga konfirmasi dari WA bahwa XL lagi bersamanya. Kabar ini menenangkan.
Saya melanjutkan perjalanan mengikuti arahan google map. Keberuntungan belum berpihak. Setelah pasar GSP, lewat SMAN 1 Pacet, terus maju, malah nyasar ke sawah, jalan buntu. waktu menunjukkan pukul 8.40. Ini mah pasti kesiangan. Komunikasi susah, tidak ada sinyal.
Akhirnya setelah melewati lembah, ngarai, kebun karet, dan batas kekhawatiran karena nyasar, tibalah di SMA Nurul Islam. Sekolah yang dibangun oleh keluarga karena peduli pada lingkungan masyarakat yang menikahkan anak lulus SD, sulit melanjutkan karena ke SMAN Sukaresmi sangat jauh, ke Cikalongkulon juga jauh. Sekolah yang memiliki 557 siswa mulai dari PAUD, SD, SMP, dan SMA.
Materi yang saya berikan terkait kebijakan. Saya membahas mengenai kurikulum apa yang akan digunakan di tahun ajaran baru ini. Kegiatan MPLS seperti apa, khususnya untuk kegiatan Ekologi.
Pukul 14,00 saya pulang melalui jalan yang beda, arahnya ke pasar Cikendi, Cikundul, dan barulah ke Cianjur.
No comments:
Post a Comment