Pages

Tuesday, September 1, 2020

Uton Petani Kecil yang Kaya

Menempati rumah kecil di antara jajaran rumah-rumah lainnya yang tiada lain dari keluarganya sendiri, Uton, 60 tahun menikmati hidup sebagai orang kaya. Kaya, tidak selalu identik dengan memiliki uang dalam jumlah banyak. Kaya, dalam arti tidak membutuhkan campur tangan orang lain untuk menikmati hidup yang diaturnya sendiri. Tinggal ambil, tinggal pakai, tinggal makan. Seolah tidak ada usaha. 
Tidak termasuk kaya jika misalnya mau makan rendang tetapi rangkaian sampai rendang masuk ke mulut begitu repot. Memikirkan membeli daging sapi, daging dapat dibeli dengan menyisihkan kebutuhan lain. Daging sudah ada, masih memikirkan siapa yang bersedia marut kelapa dan memeras santannya. Santan ada, masih susah, membayangkan siapa yang bersedia memasak daging sampai benar-benar menjadi rendang. Itulah gambaran tidak kaya.
Kalau orang kaya, mau makan rendang,  tinggal ambil,  tinggal makan.

Uton termasuk orang kaya karena dia tidak membutuhkan rangkaian yang panjang untuk bisa menikmati tembakau. Dia bisa menikmati tembakau tanpa harus pergi ke warung, mengeluarkan uang, atau berdebat dengan istri karena meminta sedikit dari uang dapur untuk uang rokok. Udon memiliki persediaan tembakau yang berlimpah, lebih dari itu dia bisa memberi kepada orang lain tembakau sebanyak yang dia inginkan, sesekali dia bisa menjual tembakau yang dimilikinya. Bagaimana dia memiliki tembakau sehingga dia menjadi orang kaya tanpa perlu bantuan orang lain khusus untuk urusan tembakau?

Uton menyisihkan sedikit dari tanahnya untuk menanam tembakau. Dia menanam beberapa batang pohon untuk memenuhi kebutuhannya sendiri yang menyukai rokok tembakau. proses penanamannya sederhana dimulai dengan membeli bibit dari temannya, kemudian dia tanam. Setelah kurang lebih 3 bulan dia mulai memetik tembakau yang ditanamnya. Daun tembakau kemudian dia simpan sampai berubah warna. Setelah itu dia rajang untuk kemudian dilanjutkan kedalam proses berikutnya yaitu merajang daun tembakau.

 Daun daun yang sudah dirajang tersebut disimpan di atas penjemuran yang terbuat dari bambu yang dia buat sendiri. kemudian selama beberapa hari dia jemur kemudian dia tiriskan di luar rumah sampai warna tertentu dia peroleh. Setelah itu dia memiliki persediaan tembakau untuk dirinya tanpa harus membeli, atau meminta kepada orang lain. Dia melinting tembakaunya sendiri dengan menggunakan alat sederhana.
Kehidupan yang di alami Uton merupakan salah satu contoh swasembada yang dilaksanakan secara individu titik Bagaimana Uton menanam tembakau sampai menikmati tembakau merupakan tindakan yang membuatnya menjadi orang yang paling merdeka untuk menikmati tembakau. Kehidupan Uton dapat menjadi inspirasi bagi individu individu lainnya. Bukan berarti saya menganjurkan semua orang menanam tembakau atau menjadi penikmat tembakau. tetapi Bagaimana menjadi individu Mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan sendiri, itu yang menjadi inspirasi.

Sebagai implementasi dari apa yang dilakukan oleh Uton, ibu rumah tangga selalu membutuhkan cabe rawit, misalnya. Untuk dapat Mandiri dari cabe rawit yang harganya selalu selangit, para ibu dianjurkan untuk menanam cabe rawit sendiri. caranya bisa ditanam di polybag atau di tanah kalau memang memiliki tanah.

Kehidupan mandiri Uton dapat juga menjadi inspirasi Wisata. Bagaimana kehidupan Uton menjadi contoh kehidupan masyarakat kecil yang mandiri dari aspek penyediaan kebutuhan sehari-hari. wisata seperti ini ini dapat disodorkan dengan cara bekerjasama dengan pemerintah daerah. Bagaimana Desa menginventarisir kekayaan Individual dalam bentuk pengetahuan sehingga bisa menjadi spot wisata terkait kemandirian dan swasembada kebutuhan pribadi. Andai masyarakat bersikap dan bertindak seperti Uton, bisa dibayangkan betapa cepatnya indeks kebahagian akan  naik. 

No comments:

Post a Comment