Pages

Friday, September 1, 2017

Hari Ke-44 Lebaran ldul Qurban

Sejak subuh takbir mereda. Panas badan suami dan anakku pun perlahan mereda. Menemani orang sakit dan melayaninya adalah bentuk lain dari Qurban. Bagi mereka yang menganggap bahwa qurban sebatas menyembelih hewan mengikuti contoh pengorbanan Nabi Ibrahim, tidak salah. Qurban dalam arti bahasa adalah mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara memberikan yang terbaik. Ismail adalah putra terbaik, dan Nabi Ibrahim menujukkan keikhlasan berkorban dan ketaatan pada Tuhan dengan bersedia menyembelih anaknya yang sangat dicintainya.

Pada masa kini, tentu untuk berqurban tidak seperti Nabi Ibrahim. Kita diminta berqurban hewan  kalau mampu. Ketika memaksakan diri berqurban dengan uang pinjaman, sebagian  mengatakan hal ini  tidak sah.

Qurban pada masa kini maknanya sama, namun caranya bisa berbeda. Keikhlasan adalah makna yang dekat dengan Qurban.
Pada Alquran ada perintah salat, akimus salat,  puasa, qutiba alaikummus siam, zakat, atuz zakat, tetapi ketika mmerintahkan haji,  walilahi alan nassi hijjul baiti lillah. Lillah, karena Allah atau ikhlas  hanya kepada  Allah. Korban atau menyembelih, sesungguhnya tidak sampai kepada  Allah dalam bentuk darah mengalir dari hewan yang disembelih.  Namun, yang sampai adalah apa yang ada dalam dada, dada orang yang berkorban, atau keikhlasannya memberikan yang dicintainya sehingga bisa berkorban. Misalnya uang, sesuatu yang dicintainya,  dibelikan hewan kurban, dan itulah  korban yang tulus.

Tulus dalam berkorban bermula dari nabi Ibrahim. Mula pertama pada zaman Nabi Adam ketika ada dua putra  Adam yang memberikan persembahan kepada Allah. Yang tulus diterima Allah. Pada Nabi Ibrahim pengorbanan yang diuji ketulusannya.

Apakah kita perlu berkorban? Perlu. Sembelih sikap-sikap buruk kita. Sikap hewan kita hsrus dibuang. Sebagai makhluk sosial,  kita harus berkorban agar kehidupan berjalan lancar. Pengorbanan itulah yang melahirkan ahlaq  makin tinggi pengorbanan makin tinggi ahlaqnya.

Manusia jangan mengorbankan manusia. Pada saat Nabi Ibrahim memutuskan siap menyembelih Ismail, Allah tukar dengan domba. Itu menandakan Allah mencintai manusia, jangan sampai ada manusia menyembelih  manusia.

Hidup harus ada pengorbanan.  Pengorbanan yang sempurna, kecuali kalau kita mati.


1 comment: