Pages

Thursday, June 25, 2020

Tentang Kehidupan

Kosim sangat menyukai berangan-angan. Kemarin dia berangan-angan memelihara kambing.  Dia berkata pada Saripah dengan menggebu-gebu dan istrinya itu mendengarkannya dengan tanpa  berkomentar. 

"Mula-mula aku akan mencari kambing bibit yang bagus. Kamu tahu seperti apa kambing yang bagus lpah?"

Tentu saja istrinya tidak akan menjawab pertanyaan suaminya itu. Saripah, si anak petani, tahu ciri-ciri kambing yang bagis untuk jadi indukkan. Tapi pengetahuannya itu tidak akan berguna, ia sangat tahu bagaimana perangai suaminya jika ia berpendapat atau bersikap sedikit tahu. Ia akan menerima cacian atas pendapatnya yang dipandang suaminya penuh kecacatan. Suaminya akan menegaskan bahwa dirinyalah yang paling tahu soal kambing.

"Apapun informasi tentang kambing, Akang tahu semuanya lpah. Pasar domba itu sudah Akang amati.  Akang sudah mewawancarai semua pedagang kambing mengenai trik dan teknik menemukan kambing yang bagus untuk jadi induk." Suaminya memaparkan dengan suara yang agak sedikit dinaikkan. Dia ingin istrinya yang dianggapnya bodoh itu memahami penjelasan dirinya. Suaminya ingin menunjukkan bahwa pengetahuannya jauh di atas pengalaman lpah yang pernah mengurus kambing semasa mulai masuk SD sampai tamat. 
"Akang akan memelihara kambing dengan cara yang tidak biasa. Kalau orang-orang memelihara kambing dengan mengandalkan rumput yang disabit secara alami. Akang akan menciptakan pakan fermentasi. Musim hujan,  musim kemarau bahkan musim gila pun tidak akan memengaruhi ketersediaan pakan." Kosim berteriak. Sesunguhnya dia meneriakkan kegembiraan dalam hatinya karena istrinya tidak menimpali apalagi menentang pembicaraannya. Dia menjadi semakin yakin bahwa istrinya memang bodoh. Dia hanya bisa melihat dunia dengan sebelah matanya saja sehingga ia hanya bisa menangkap setengah saja dari segala informasi yang ada di hadapannya.  Sungguh menyenangkan memiliki istri bodoh.

Istrinya tidak mengeluarkan kata-kata. Yang berkata adalah tangannya. Tangan kirinya memegang serok sedangkan tangan kanannya memegang sodet. Suara sodet yang menyentuh wajan pengggorengan menjadi kata-kata dalam diam yang berkata bahwa membuat gorengan itulah yang menghidupi rumah tangga yang dicap dan digadang-gadang suaminya sebagai rumah tangga paling harmonis di seluruh kampung Simpang. 



Tentang Pernikahan

Kosim memandang istrinya yang menurutnya pun memang tidak membangkitkan kebanggaan bagi kelelakiannya. Istrinya picak. Sebuah kecacatan mencolok yang dapat dengan segera mengundang cibiran. Kosim sangat senang memiliki istri picak. Beberapa keuntungan yang menyenangkan dirinya membuatnya tidak terlalu mempermasalahkan urusan kekurangan pada mata istrinya. 

Dia dapat sesuka hati meminta apapun pada istrinya. Menghardik pun, dia merasa tak sungkan, bahkan dia tidak perlu memilih kata-kata yang manusiawi untuknya.  Istrinya,  Saripah, menerima apapun yang diberikannya termasuk hardikan. 

Tuesday, June 23, 2020

970433

Siapa yang tahu arti angka? Angka ada bersama lahirnya benda. Manusia mencoba memajankannya dengan jumlah agar mudah menyebutnya. "Tiga Dara". Apa itu "tiga"? Ketika "dara"  tidak ada, "tiga" tidak memiliki makna apa-apa, hanya sekadar sebutan.

970433 adakah yang tahu angka-angka itu mewakili benda apa?  Mewakili kejadian apa?

Saturday, June 20, 2020

Cara Jitu mengajar Bahasa Inggris

Belajar dari guru Australia untuk para siswa yang lemah kemampuan bahasa Ingrisnya.
1. Gunakan pembelajaran berbasia genre. Langkah pembelajaran seperti di bawah ini.

2. Mulai dari yang mudah. Siswa diberi kalimar sederhana.
3. Maju kepada yang sulit. Tambahkan kalimat sederhana tadi dengan detil.
4. Hasil kalimat menjadi lebih kompleks.
5. Gunakan model 5 E untuk mengukur keberhasilan 
6. Lebih lanjut dapat berselancar di bawah ini.

Bisakah Mendoakan Hal Baik pada Orang yang Dibenci?

Jawaban egois terhadap pertanyaan yang ada pada judul adalah TIDAK. Tidak dengan ditulis dengan huruf kapital semuanya untuk menunjukkan bahwa tidak mudah berkompromi dengan hati untuk memaafkan.

Pada saat kita mendengar bahwa orang yang telah menyakiti atau telah mendholimi kita dalam keadaan sakit, kemudian seseorang yang berperan sebagai orang yang pro kepadanya meminta doa untuk kesembuhan nya, hati kita tidaklah mudah untuk memberikan doa untuk orang tersebut. 
Yang terjadi malah sebaliknya. Kita mendoakan agar orang tersebut mendapatkan kesembuhan dan tidak pernah sakit lagi dalam arti mati.

Apakah kita berhak mendoakan orang yang zalim dan kemampuannya hanyalah merugikan orang lain dengan doa-doa yang baik? Salah satunya adalah meminta kan kepada Tuhan agar dia menjadi sembuh. agar dia kembali dapat melakukan kan tindakan tindakan jahatnya seperti biasanya. Secara pribadi saya merasakan berat hati untuk memberikan doa kepada orang seperti ini. Bagaimana mungkin saya mengizinkan dunia ini diisi oleh orang yang dengki yang tidak menyukai orang lain lebih baik dari dirinya, orang yang yang berhasil Lebih Dari Dirinya. Saya juga tidak tega melihat dirinya terus-menerus dipenuhi oleh pikiran pikiran picik yang melahirkan tindakan tindakan licik sesuai dengan jabatan yang dimilikinya.

Saya tidak akan mendoakan apapun kepadanya. Saya akan bersikap bahwa saya tidak pernah membaca permintaan doa untuk orang tersebut saya akan menganggap bahwa saya tidak tahu tentang keberadaan orang tersebut. Dengan kata lain Saya tidak akan mendoakan apapun titik Saya tidak akan mendoakan keburukan baginya, misalnya saya meminta kepada Tuhan agar dia segera mati, agar tidak ada lagi orang-orang yang menderita akibat tindakan dan keputusannya. Saya juga tidak akan mendoakan agar dia panjang umur agar dia dapat menikmati kehidupan dunia ini. Bagi saya keberadaan orang seperti itu, baik sehat ataupun sakit kedua-duanya tidak memberikan manfaat apapun.

Tuesday, June 16, 2020

New Normal Liberation #2

Pindah rumah 

 Rumah itu terlihat begitu kokoh. Rumah yang aneh. Saya menyebutnya aneh karena rumah itu berbentuk kotak. Betul-betul sebuah kotak yang sempurna  orang macam Apa yang membuat rumah dengan bentuk kotak. Dan bagaimana rasanya tinggal di rumah kotak. Saya tidak dapat membayangkan Seperti apa bagian dalam rumah kotak tersebut. Selama ini rumah selalu lu dengan ukuran panjang dan lebar yang tidak sama. Rumah saya yang di kampung pun ukurannya dengan panjang 8 m dan lebar 6 m, tentu itu bukan kotak. Rumah yang berbentuk kotak sepertinya memiliki unsur artistik yang hanya bisa dipahami oleh beberapa orang saja.

Monday, June 15, 2020

Orange Girl

Kisah seorang ayah, dokter, yang meninggal pada saat anaknya, Georg berusia 3,5 tahun.
Ketika Georg berusia 15 tahun, dia diberi surat yang ditulis ayahnya untuknya. Surat yang membuat siapapun sedih dan mempertanyakan hidup dan kenapa seharusnya memilih hidup.

Tulisan  Jostein Gaardner menarik dan penuh pelajaran. Siapapun yang membaca akan terpesona sederhananya plot tapi pilihan kata-katanya sangat tepat sehingga memberikan pemahaman baru tentang menghargai hidup dan pilihan hidup. 

Kekhawatiran akan kematian dimiliki siapapun. Berikut tuturan penulis:
Bayangkan, Georg, andai ada sebuah tangan lain untuk digamit di seberang sana! Tapi, aku tidak percaya adanya sisi seberang itu. Aku hampir yakin aku tidak percaya. Segala sesuatu yang ada hanya ada hingga segalanya berakhir. Tapi, hal terakhir yang digenggam seorang manusia biasanya adalah sebuah tangan.

Mungkin kamu mengerti itu meskipun kita kadang-kadang menyanyikan lagu pengantar tidur yang dimulai dengan: Matahari sedang menutup matanya sekarang, dan tak lama lagi aku pun demikian. Kamu ingat itu?

Kamu hanya punya dua pilihan ini. Itulah aturannya. Dengan memilih hidup, kamu juga memilih mati.

Aku hampir merasa bersalah karena aku sebagian bertanggung jawab dalam menghadirkan kamu di dunia. Dilihat dari suatu cara tertentu, akulah yang memberimu kehidupan ini, atau lebih tepatnya aku dan si Gadis Jeruk. Akan tetapi, aku pulalah yang suatu hari akan mengambilnya darimu. Memberi kehidupan pada seorang anak kecil bukan sekadar memberinya Anugerah Dunia yang besar. Itu juga berarti mengambil kembali anugerah yang sama, yang tak terpahami itu.

Tanyai Ibu atau Ayahmu bagaimana mereka saling bertemu. Barangkali ada kisah menarik untuk mereka ceritakan. Lebih baik tanyai mereka berdua karena cerita mereka mungkin tidak akan persis sama.

Jangan heran jika mereka tiba-tiba jadi agak malu; kupikir itu cukup normal. Dongeng-dongeng yang kita bicarakan ini tidak pernah identik, tapi aku mulai mengerti bahwa semuanya punya peraturan yang agak sensitif yang bisa membuatnya sulit untuk dibicarakan. Mungkin kamu mesti hati-hati untuk tidak terlalu mencampuri peraturan-peraturan tersebut. Hal semacam ini tidak selalu mudah untuk diungkapkan dalam kata-kata, dan kamu harus pintar “berstrategi”.

Atau, kupinjam beberapa patah kata bijak dari Ayahku: hidup ini seperti sebuah lotre besar di mana hanya tiket para pemenanglah yang diperlihatkan.

Kamu yang sedang membaca buku ini adalah salah seorang pemegang tiket yang menang itu. Kamu beruntung



Panduan Masuk Sekolah yang Baru 2020

Pembelajaran di tahun ajaran baru 2020 sudah di ambang mata titik masyarakat masih bingung bagaimana pembelajaran baru itu akan dilaksanakan dan kapan dimulai.  melalui webinar yang diselenggarakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan semua pertanyaan mengenai hal tersebut terjawab dengan jelas. Berikut beberapa penjelasan yang membantu masyarakat untuk dapat memiliki pegangan mengenai pembelajaran di masa Covid-19.
1. Tahun ajaran baru tetap dimulai pada bulan Juli untuk PAUD sampai dengan Sekolah Menengah Atas, kecuali untuk perguruan tinggi dimulainya pada bulan Agustus.
2. Pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk tatap muka ditentukan oleh kondisi dimana sekolah dan anak itu bertempat tinggal. jika siswa berada ada atau tinggal di daerah zona hijau dan sekolah berada di zona hijau maka tatap muka dapat dilakukan secara bertahap. Sebaliknya jika siswa dan sekolah berada pada zona yang bukan berwarna hijau maka otomatis dilaksanakan daring.
3. Tahun ajaran baru tetap dilaksanakan pada bulan Juli, tetapi untuk tatap muka tidak dilaksanakan pada bulan Juli titik tatap muka dilaksanakan setelah kondisi menjadi aman titik paling cepat pada bulan Januari 2021.
4.  Sekolah yang berada di zona hijau dan akan melaksanakan tatap muka harus melaksanakan prosedur protokol kesehatan. Selain itu Puskesmas serta tenaga kesehatan siap membantu terhadap pelaksanaan tatap muka di sekolah.
5. Dana BOS diperkenankan digunakan untuk membantu pelaksanaan protokol kesehatan, membayar tenaga honorer, serta membantu pemberian kuota bagi siswa ataupun guru.

Sunday, June 14, 2020

Adab Bertetangga

1. Memberi tahu dan meminta ijin ketika menyim
pan barang atau menurunkan barang di dekat tanah tetangga.

Kasus:
Saat itu pukul 2 pagi. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Suara yang baru kali itu saya dengar, saya mengira ada gunung longsor. Suara yang menimbulkan ketakutan.
Saya bagun dan mencari sumber suara. Ternyata, suara gemuruh itu datang dari sebuah truk besar yang sedang menurunkan muatan batu. Suara gemelutuknya begitu nyata terdengar. Pertemuan antara batu dan besi wadah pada truk menimbulkan bunyi gemuruh dan gemerutuk yang membuat saya tidak bisa mendapatkan kembali nikmat tidur. Truk menurunkan muatan agak lama. Gemerutuknya membuat jantung dan hati saya rasa terenggut dan berdenyut sakit karena kecewa pada tetangga yang tega mengijinkan truk menurunkan muatannya sebelah rumah saya tanpa memberitahu terlebih dahulu. Sementara, dia sendiri mungkin  saat ini sedang  tertidur pulas dirumahnya yang jaraknya 2 km dari truk yang menurunkan barang. Tempat itu memang arena kerjanya. Tanah milik PU, yang biasa dia pakai untuk menyimpan batu dan pasir sebagai tempat penyimpan terbuka sebelum ada yang membeli 

2. Matikan pembakaran daun atau kayu sebelum ditinggalkan 
Kasus:.
Menikmati sore sepulang lelah kerja di ruang tamu sambil menikmati secangkir teh lemon dan kue kering merupakan kenikmatan yang hanya bisa di peroleh di tempat yang disebut rumah,  home.
Demikianlah yang terjadi pada sore itu. Tiba-tiba ruang tamu penuh asap dan bau plastik serta bau lain menyertai membuat sesak pikiran dan sesak napas kemanusiaan saya. Saya ingin berteriak kepada siapa yang telah merusak sore sempurna saya dengan bau asap pembakaran. 
Saya keluar rumah dan tampaklah onggokan rumput, daun, kayu dibakar  untuk tujuan agar tanah tersebut bersih dari sampah daun berserakan dan sampah plastik bergelimpangan. Cara praktis yang dilakukan si pembersih adalah dengan membakar. Rumput basah ketika dibakar membubungkan bau yang menyesakkan dada. Plastik yang dibakar, bau pembakarannya lebih menyakitkan napas. Semua semakin sempurna ketika si pembakar pulang dan membiarkan asap berkepul-kepul saling berpelukan di langit menyelimuti semua rumah yang dilewatinya. Rumah saya sebagai tempat yang terdekat dengan pusat pembakaran,  mendapatka  anugerah asap dan  bau yang paling banyak. 

3. Sesekali matikan speaker mesjid jika acara yang didengungkan tidaklah penting 
Kasus:
Senja itu sekitar satu jam menjelang magrib. Saya sedang menemani seorang saudara yang sedang menghirup napasnya satu per satu sebeluk umur menetapkan bahwa tak ada lagi napas untuknya. Seluruh keluarga menahan air mata. Perpisahan dengan saudara tercinta  terasa terlalu berat ketika tatapan kami jatuh pada dua bocah kecil yang belum mengerti arti kematian. 
Kami senyap menekuri takdir dan bayangan kesusahan yang akan dihadapi dua bocah.
Tiba-tiba sebuah teriakan dari speaker mesjid membuat kami hampir terloncat dari keimanan kami sebagai orang lslam. Suara seorang anak mempermainkan speaker sambil menunggu saat magrib. Dia menyanyikan lagu berganti-ganti dari berbahasa arab ke bahasa Indonesia diselingi cekikik dan memanggil temannya untuk segera datang. Para tetangga sangat tahu bahwa saudara baru kembali dari rumah sakit dua hari lalu. Pengurus masjid yang menyerahkan mik dan speaker pada anak-anak sangat tahu ada yang sakit parah. Sangat aneh ketika tidak bisa bersabar dan bertanya bagaimanakah keadaan si sakit. Sangat bijaksana jika selama si sakit yang tinggalnya dua rumah  dari masjid menikmati sekaratnya tanpa pekik dan cekikik senang anak-anak yang dibiarkan narsis dengan mengumbar suaranya untuk bernyanyi di mik mesjid.

3. Minta ijin jika masuk ke pekarangan rumah tetangga.
Kasus:.

Saturday, June 13, 2020

Cara Menulis Buku How To

 Menulis buku itu gampang. Akan otomatis 100 cara menulis buku How to ngomong aja dia akan menulis apapun apa yang saya katakan erek 71 resah dia pasti akan ngomong nulis sendiri seperti Jadi Bapak Ibu nulisnya Gampang tinggal ngomong wae engke maneh nulis orang lagi.

Cara menulis buku seperti yang diinginkan Ibu Elis itu sebetulnya Gampang tinggal ngomong wae ngacaprak sorangan.

Lupa PSBB karena Terlalu Rindu

Beberapa foto muncul di grup teman SMP. Setelah diunduh terlihat beberapa teman melakukan reuni kecil. Setahu saya, teman-teman saya itu memang aktif ketemuan,  paling tidak satu kali dalam seminggu. Mungkin karena mereka sudah pensiun,  hanya di rumah saja,  sehingga bisa leluasa ketemuan anytime they want.

Hari ini, mereka ketemuan lagi. Saya sendiri merasa khawatir karena korona masih tak terkendali dan tak diketahui kadar keganasan serangan wabahnya. Kabarnya dari pemerintah hari ini yang meninggal mencapai 2.004 orang. Sangat banyak. 

Ketemuan bisa saja menjadi perintang waktu. Saling bertukar berita dan derita bisa menjadi hiburan tersendiri. Bagi saya sendiri, sangat setuju jika ketemuannya taat protokol PSBB, misalnya cuci tangan,  jaga jarak, pakai masker. 

Saya senang melihat mereka bisa ketemuan.
Saya simpan foto mereka di sini agar tidak memenuhi hape saya.

Cara Menjadi Peserta Webinar yang Terdidik

1. Matikan speaker pada saat ada pembicara sedang menyajikan materi.
2. Matikan kamera pada saat pemateri menyajikan materi.
3. Jangan mengabsen diri sendiri dengan menuliskan 'x hadir' atau 'x menyimak' pada kolom chat. 
4. Lakukan pengabsenan dan isi form absen sesuai yang disediakan host.
5. Nyalakan speaker pada saat diminta bicara. Setelah itu matikan lagi.
6. Jangan merekam webinar sendiri, biarkan host yang mengatur perekaman.
7. Jangan melakukan share tanpa ijin.
8. Angkat tangan terlebih dahulu jika mau berbicara.  

Friday, June 12, 2020

Cara Membuat Olahan Telur Lebih Menarik

Telur goreng yang digoreng biasa,  terasa biasa karena tampilannya biasa. Agar tidak biasa, coba lakukan cara di bawah ini.
1. Goreng telur dengan menggunakan pan pengggoreng berbentuk bulat. 
2. Taburi garam dan merica.
3. Iris tomat sayur dan bakar pada pan 
4. Taburi tomat dengan garam dan merica.
5. Sajikan bersamaan.


Tahu Bulat

Tahu bulat merupakan variasi dari tahu yang biasa dibuat kotak. Rasanya, tidak berbeda dengan tahu kotak. Bedanya dari harga  dan cara penjualannya.

Satu-satunya tahu yang booming hanyalah tahu bulat. Dijual ke kampung-kampung menggunakan mobil bak terbuka dan diiringi lagu rekaman yang diulang-ulang,  mengundang pembeli. Anak-anak sangat menyukai tahu bulat yang dibaluri bumbu pedas. Per butir  Rp.500.
Lagu yang mengundang pembeli adalah ini.
Tahu bulat, 
Lima ratusan,
Haranweut keneh.
Bapa mana?
Wak waw
Di tempat  lain, di Bandung, sama juga, booming tahu bulat. Tetapi lagu yang dipakainya berbeda. 

Parantos Tilar Dunya

Aya beja dina WhatsApp nu nerangkeun lamun carogé Ibu Nanan Roihanah di SMA di Cianjur ngantunkeun alam dunya. Eta beja teh matak reuwas pisan pikeun kuring mah. Ras inget waktu kuring masih keneh ngahonor tahun salapan belas salapan dua di SMAN 1 Cianjur. 

Bu Nanan harita karak pindah ti SMA Sukaresmi ka SMA hiji salaku pegawai negeri. Sarua lanjang. Kuring mah karak kaluar kuliah terus ngahonor di SMA hiji. Kulantaran sarua mata pelajaran jeung sarua pada-pada anyar akhirna kuring sareng lbu Nanan ngarasa deukeut. Utamana mah kuring. Lantaran, kahiji, kuirng mah guru honorer anu teu boga babaturan anu sarua pelajaranna.  anu ka duanana kuring perlu bantuan Ibu Nanan anu pakuat pakait jeung buku sumber, rancangan RPP dengan hal-hal lain anu aya kaitan kana ngajar, anu memang kuring mah tacan boga pangalaman.

Kuring pernah diajak ka bumina di caket pangaosan Ajengan Elim.  Keur kuring nu urang kampung, karak nyaho jugrugna  kompor gas. Kuring teu nanaon diseungseurikeun da mémang teu apal siga kumaha ari kompor gas. Ti saprak ningali kompor gas di bumina, ti harita kuring niat lamun boga imah sorangan rék meuli kompor gas.

Hal anu kuring inget nu lainna nyaéta Bu Nanan mah kalem. Barudak muridna ajrih. Ari kuring mah jauh ti kitu. Gélényè loba seuri amis bujur, jeung barudak asa jeung babaturan, malum karak kaluar kuliah.

Bu Nanan nunjukeun buku gedé ti Erlangga, buku sumber. Kuring dipapatahan maksud bukuna téh naon. Hayang seuri ayeuna mah, kuring teu ngarti kana naon anu rék diajarkeun! Matak ngérakeun. Tapi rumasa teu bisa, sok tatanya baé ka Bu Nanan.

Ayeuna carogéna pupus, aduh haté milu ngarakacak. Teu bisa ngalayad da usum korona. Ukur bisa ngadoakeun sing ditampi iman islamna. Bu Nanan katut kulawargana sing kiat mayunan ieu cocobi. Kacipta baé tada teuing beuratna ditinggalkeun ku salaki. Ras ka almarhum lbu, sok mindeng huleng jentul sanggeus Apa ngantunkeun. Teu biasa papisah. Tungtuna taun 2010 Ibu nyusul Apa nu ngantun ti payun di taun 2008.

Innalilahi wa innailaihi rojiun. 
Anu sami pupus dinten ieu:

Innalillahi Wa Innailaihi Roojiuun. Telah berpulang ke Rahmatulloh, Ayahanda Irma X IPA 6 td subuh skitar jam 04.00. Maaf br menyampaikan bp ibu mohon doanya dr semua. Semoga Alm. Husnul Khotimah & keluarga yg ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan 🤲

Innalilahiwainailaihi rojiun..parantos ngantunkeun pa Entis Sutisna guru SMPN 3 cugenang,tadi wengi tabuh 12 di bumina kampung cariu pengkereun SD karyabakti..mudah2an pupusna husnul khotimah aamiin..

Thursday, June 11, 2020

Nyeumpal Orok


Sok inget kana paribasa sahérang-hérangna cibéas ari mikiran kumaha kalakuan jeung tatali duduluran antara lanceuk téré  jeung kuring.  Sigana keur manéhna mah, kecap téré dicirian ku mangsi beureum nu warna mangaruhan kana sikep Ceuceu ka kuring.

Kuring mah teu nyaho lamun Ceuceu téh lanceuk téré. Apal sotéh waktu kuring hayang milu diajak ulin jeung babaturan manéhna soré-soré tutas asar méméh ngaji.

Masih natrat kénéh dina pikiran kumaha jubras jebrisna Ceuceu waktu kuring luwa lewé hayang milu ka manéhna. Harita sigana umur kuring karak genep taun, asana acan asup sakola. Ari Ceuceu kelas genep, sigana umurna kana 13 atawa 14 taun mah aya.

Kabiasaan Ceuceu, lamun soré sanggeus kadéngé adan asar, langsung mandi Ceuceu téh,  terus disalin ku baju beresih. Gap kana tiung, gap kana samping, tara nolih nanaon, sukuna sok terus ngaléngkah ningalkeun imah muru ka pangajian. Ceuceu, ogé barudak awéwé anu geus arasup sakolah SD mah ngaraji di bumina ibu ajengan. Ngajina magrib jeung subuh dipapatahan ku lbu ajengan nyalira. Jadi santri kalong, santri anu teu mondok di pasantrén. Kuring mah harita  tacan milu ngaji di lbu ajengan, leutik kénéh kitu ceuk Ceuceu mah.

Méméh waktu magrib datang, santri kalong awéwé anu jul jolna ti sabudereun lembur, sok ngadon arulin heula sabari nunggu waktu magrib datang. Aya nu sondah, békles, ucing sumput, gatrik, malah mah nu maén galasin sagala. Awak seungit meunang mandi méméh indit teh, atuh ganti jadi bau késang lamun milu kaulinan anu saratna kudu lulumpatan saperti galasin mah. Tah, kuring hayang milu ka Ceuceu téh lain hayang milu ngaji, tapi hayang aub milu ulin. Ngan, Ceuceu sok nyaram, kaasup soré harita.

"Yi, tong ula-ilu. Ceuceu rék ngaji,  balikna subuh. Sangeuk lamun Ceuceu kudu nganteur Ayi balik ka imah. Capé jeungna engké Ceuceu  balikna deui ka pangajian kaburu kamagriban." Pokna ngahulag ulah milu.

"Wios Ceu, abdi wangsul nyalira wé,  wantun da. Pami teu acan magrib mah moal sieun ngalangkung ka péngkolan Salamna." Kuring nunjukkeun moal ngariweuhkeun. Péngkolan Salam téh jalan nu bakal kaliwatan anu pas méngkol  terus nanjak, di dinya angker, cenah mah baheula urut pamiceunan salah sahiji anggota badan anu boga élmu Samber Nyawa. Jelema nu boga élmu kitu tara maot lamun awakna teu dipisah-pisah. Najan dipaéhan ogé,  engké hirup deui.  Bisa paéh lamun sirahna, sukuna, awakna, jeung anggahota badanna lianna paburencay.

"Pokona tong milu! Ceuceu aya uruskeuneun jeung budak kobong. Lamun Ayi milu bakal ngantégan jeung ngagokan ka Ceuceu," sora Ceuceu rada teugeug nandakeun teu resep lamun kuring ngingintil ka manéhna.

"Abdi nuturkeun ti pengker wé atuh Ceu, wios Ceuceu angkat ti payun. Atanapi abdi miosna sareng Téh Nonong nu ti lebak." Kuring satengah maksa.  Kuring  hayang ulin ogé. Kacipta engké di buruan bumi ajengan, handapeun tangkal Manggu kuring bisa  maén éngklék atawa maén pérépét  jéngkol  jeung barudak awéwé anu sapantaran jeung anu umurna saluhureun kuring saeutik.

Biwir kuring ngarenyu ngabayangkeun resepna bisa ulin bari saleuserian. Pikiran nu kumalayang asa geus  anjog ka handapeun tangkal Manggu teu jucung kaburu digebés ku Ceuceu ku omongan nu matak reuwas kacida.

"Bedegong nya, teu ngawaro ka lanceuk. Abong adi téré,  ngeleyed teu béda ti indungna. Maksakeun kahayang sangeunahna matak cua!" Bari ngomong kitu, Ceuceu kecrot nyiduh hareupeun kuring, bangun geuleuh jeung ceuceub kacida ka kuring. Kuring hookeun,  panon museur kana ciduh nu baseuh kénéh teu jauh ti indung suku kuring.  Teu ngarti naon ari adi téré, naha bet mawa-mawa ka indung. Keur kuring ngahuleng, Ceuceu ngajéngkat indit ka pangajian ningalkeun kuring sorangan anu pinuh ku tanda tanya. Naha Ceuceu bet nyebut adi téré. Sigana kudu mendakan Amih, indung kuring ngarah ngarti naon ari adi téré.

Ras ka dinya, ras kana omongan Ceuceu kamari anu bangun keuheul pédah teu nulungan méré nginjeum duit. Kuring istigfar bari ngusap beungeut.  Manusa mah korét, korét ku sikep lubar pangampura. Lamun kuring saruana, teu ngahampura kana sikep Ceuceu, atuh kuring kaasup jalma korét ku lubar pangampura. Najan enya Ceuceu ngomongna matak tugenah, tapi pan éta téh dulur, najan ceuk Ceuceu,_téré_ ogé, keur kuring mah, dulur baé. Kuring moal korét ku pangampura urusan haté mah ukur rarasaan, bisa dilelemu ku kaimanan.

Soré-soré kuring rék datang nyeumpal orok incu Ceuceu ti nu bungsu, pikeun nunjukkeun yén kuring mah teu geuneuk teu maleukmeuk. Isuk-isuk mah teu bisa. Kuring geus boga jangji  rék nganjang ka Pa Endang Jaénudincenah mah dalang anu kungsi jadi guruna Asép Sunandar. Moal ka imah Ceuceu heula, rék liwat wé terus ka Pa Endang heula, bari balik, karak méngkol ka imah Ceuceu.

Indit ka Pa Endang téh bari mawa bahan-bahan liweteun. Maksud téh ngarah teu éra teuing.  Sapoé éta kuring ngararancang rék ngaguar hirup Pa Endang anu bisa jadi guruna dalang sohor Asép Sunandar. Kangaranan ngobrol kaditu kadieu, meureun kudu ruab raéb. Piraku pribumi nu kaprak keprek nyadiakeun sagala rupana. Matak kuring ka pasar heula, meuli bahan liweteun jeung cau keur goréngeun. Angkaribung di simpen dina motor. Geus karasa tarapti, biur baé indit. Palébah imah Ceuceu, motor rada dilaunan. Bisi baé aya nu diburuan, rék tamada moal nyimpang heula, tapi engké nyimpangna ari balikeun. Suwung, teu katingali aya sasaha. Ngan katingali aya amet, popok, pernél  karak meunang moé.  Ceuk pikiran téh pasti orokna di imah Ceuceu kénéh, dibantuan ngurusna. Malum pan ngurus raheut tapak operasi mah teu sacara ngurus raheut tapak péso ari malaweung keur nyiksikan bawang.
Motor ngageuleuyeung muru patempatan Pa Endang. Enya baé, geus nyampak dahareun, aya ranginang, opak, cau muli. Eujeung éta deuih, aya goréng ketan jeung sambel oncom sagala, sésa lebaran meureun. Kuring buru-buru turun, gok sasalaman, sok mikeun balanjaan. Teu dililakeun, terus baé guntreng ngobrol jeung Pa Endang ngaguar kahirupanna ti mimiti manéhna inget di alam dunya nepika jadi ruruntuk dalang. Hirup manusa mah, najan ceuk Pa Endang mah taya ahéngna, tapi keur kuring mah, luar biasa. Kahirupan jalma, sakumaha basajanna ceuk nu ngalakonanna, éstuning loba pulunganeun, loba pieunteungeun, jeung loba palasipah hirup anu diagemna nu bisa ditulad. Kuring jangji rék nganjang deui isukaning pagéto, sabab pastina ogé, aya kénéh hal-hal anu tacan kaguar. Waktu geus nyérélék ampir asar. Kuring amitan, inget rék ka Ceuceu. Pa Endang omat-omatan kuring kudu mindeng nganjang, majar téh resep aya batur ngasah uteuk.
Sora adan marengan kuring nu ngaléngléong dina motor rék mulang tapi saméméhna méngkol heula ka Ceuceu. Nepi ka buruan imah Ceuceu, siga tadi kénéh, karosong, bédana, teu aya popoéan. Bus kuring asup, sakalian motor diparkirkeun gigireun mobil Suzuki. Bangun mobil anyar, ceuk haté. Leungeun nyekel kénéh setang motor waktu panto hareu muka. Lol Ceuceu, romanna teu pati bérag, capé meureun ngurus incu, kurang saré. Capé ngurus indungna orok ogé sugan, panan kudu ati-ati pisan, raheut urut sésar ulah baseuh, komo jiih mah. Lamun kitu, pan dibedél deui, dijait deui.
“Rék kadieu Yi?” Ceuceu miheulaan nanya. Kuring kerung, naha bet nanya kitu, panan jelas motor dijugrugkeun di buruan imahna.
“Muhun, hoyong nyeumpal orok. Kumaha Alo Enéng? Séhat?” Kuring malik nanya teu nolih kana bubudén Ceuceu anu katingalina beuki ceudeum.

“Ka jero wé, kabeneran bapana si utun karak balik. Tah mobilna.” Ceuceu nunjuk ku pamenteuna kana mobil Suzuki anyar anu nangoh parkir gagah pisan sisieun motor Vario kuring nu butut.
Teu loba carita, kuring asup ka jero imah. Imah Ceuceu anu dicicingan jeung Alo Enéng imah anu digedéan jadi aya toko. Tamba kesel cenah, Ceuceu muka toko. Minantuna, salaki Alo Enéng agén barang-barang, dumukna di Jakarta nu ngeusian barangna.

Nyampak indung orok keur diuk, nanggeuy piring keur dahar. Ari orok keur ngageubra saré dina ranjang leutik nu dihias perenak perenik Doraémon.  Orok teh lalaki sigana pédah éta wé téma hiasan kamarna Doraémon. Sagala bulao ti mimiti pulas kamar nepika barang-barang nu aya di dinya, warnana dominan bulao.

Alo téh ngarérét saeutik waktu katingali kuring ngaringkang asup ka imah. Kuring ngajak imut. Terus baé nyampeurkeun ka orok. Teu ngajak ngobrol ka indungna, kagok bisi ngurangan kanima’tan daharna. Biwir ngunyem babacaan, ngadu’akeun sangkan budak mawa kabagjaan ka kolotna, mawa ningkat kaimanan ka kulawargana, intina mah jadi jalma soleh. Sok duit panyeumpal diselapkeun kana bantal handapeun sirah orok. Teu wani nyabak orok, bisi baé kuring mawa kuman Korona. Kuring langsung kaluar deui, rék terus balik, bisi kamagriban.

“Ceu, badé teras permios wé. Ngiring bingah Ceuceu tos gaduh incu deui. Mugi-mugi ibuna sareng orokna dipaparinan séhat. Atuh Ceuceu oge, sing janten taun ieu ka Mekahna.” Pok téh bari ngajak sasalaman, sora kuring halon pisan, bisi ngagareuwahkeun orok nu keur saré.

“Sugan t
éh geus poho ka dieu,” Ceuceu neuteup seukeut ka kuring, asa nembus kana tulang tonggong teuteupanna, “Tadi katingali kalah ngabéngbéos ka kulon bari rib-rib loba babawaan. Sugan téh rék  ngabagéakeun incu Ceuceu. Sihoréng lain geuning.” Ceuceu nutaskeun omonganna, ngomongna sarua lalaunan.
“Hapunten, tadi abdi ka Pa Endang heula, aya peryogi Ceu.”

“Alus! Ngaheulakeun batur! Teu boga ka
éra, awéwé nyampeurkeun lalaki. Abong randa, teu nalipak manéh, nyogrog-nyogrogkeun manéh bari séba sagala!” Ceuceu rada muncereng, tapi anger sorana mah laun, ditahan.
Kuring ngabetem. Haté ngageremet hayang nerangkeun, tapi lain pihadéeun.

“Engk
é deui lamun rék rucah, tong di deukeut imah Ceuceu, ka ditu sing jauh!” Omongan Ceuceu matak nyeletit kana ati. Ampir-ampir cimata bedah.

Kuring duaan jempé. Ceuceu bangun bungah bisa nyasaak haté kuring. Katingali aya imut leutik nyumput dina juru biwirna.

“Mah! Kadieu!” Kadéngé sora alo Enéng ngagoroan Ceuceu, Ceuceu mindahkeun teuteupna kana mobil Suzuki anyar. Pok némbalan, “Naon Néng?”

“Bibi téh nyeumpalna ageung Mah, ieu tingali geura.” Kadéngé sora alo Enéng ngagorowok ti jero imah, teu nyahoeun lamun kuring tacan indit.

Ceuceu imut bari pok ngomong, “Jung geura balik. Engké deui ari babawaan, ulah ukur liwat. Sing inget, nu ngasuh jeung milu susah ngagedékeun Ayi téh pan Ceuceu. Kudu bisa males jasa.”

Wednesday, June 10, 2020

Mengenal Sulawesi Selatan

Mendengar kata Sulawesi Selatan pikiran saya langsung ke pantai Losari dan Benteng Roterdam. Saya tidak terbayang Tongkonan. Setiap kali ke Sulawesi hanya singgah di pusat kota saja.

Banyak yang dapat dikunjungi di Sulawesi Selatan. Salah satunya yang saya inginkan adalah Bantimurung, tempat kupu-kupu. 

Bagi anda yang ingin tahu banyak mengenai Sulawesi Selatan,  buku Sulawesi Selatan dapat membantu.  
Pada buku ini dijelaskan daerah wisata yang dapat dikunjungi, budaya setempat z rumah tradisional. 


Nginjeum duit

"Ceuceu téh nelepon ngahaja. Kahiji, najan leuir-leuir ogé, ménta hampura,  apanan poé lebaran teu bisa pajonghok kahalangan ku korona. Kaduana, ngabéjaan.  Si Enéng,  anak Ceuceu nu bungsu. Rék ngalahirkeun," sora ti beulah ditu dina hapé norolang. Kuring teu acan némbalan itu ieu, ngan muhun-muhun wé pikeun nandakeun lamun kuring ngadéngékeun kana omongan lanceuk téré. 

Pokna deui manéhna neruskeun omonganna. "Tah, ayeuna Ceuceu nelepon, pédah ku teu ngarti. Naha aya turunan ti saha, éta si Enéng lahiranna kudu disésar. Kudu dibedél ku doktor." Kadéngé nada rada-rada teu ngeunah dina sorana pédah anakna kudu dioperasi pas ngalahirkeun. Ras inget, pan kuring pisan anu ngalahirkeun anak sungsang. Ngalahirkeun bari teu kapuluk anak nu didago-dago salapan taun téh,  maot, najan geus digulang gapér ku dokter gé. Ayeuna, alo meureun barisna téh,  kudu ngalahirkeun disésar,  pédah nyungsang, cara kuring baheula, asa deg wé, Ceuceu téh nuduh ka kuring anu mawa berewit kana urusan ngalahirkeun nu kudu dipaju ku Enéng, anakna. 

Asana, urusan orok nyungsang mah teu diturunkeun tina DNA, henteu diwariskeun sacara genetik. Komo deui pan Enéng mah, alo gé,  alo téré. Meureun teu aya patula patalina jeung kuring. Piraku teuing Apa, akina, nurunkeun urusan ngalahirkeun nyungsang. Kuring ngahuleng, mikiran omongan nu jadi lanceuk. Kuring tacan némbalan. Enya, kudu ngomong naon atuh? Kudu pok lamun kuring anu ngabalukarkeun anakna ngalahirkeun disésar? Panan kuring teu nyaho kalawan pasti lamun éta 'nular' ti kuring.

"Yi, dibedélna di rumah sakit téh engké poé Saptu, paling telat poé Senén," kadéngé lanceuk téh neruskeun omonganna. 
"Ceuceu rék ménta tulung,  biayana téh 16 juta."

"Teu nyobian ngango BPJS Ceu?" 

"Iih ari Ayi, panan ti taun 2018 telat mayar! Keur nanahaon mayar BPJS da jelemana jag-jag belejag. Sugan téh moal kudu ngalaman dibedél siga ayeuna.  Ceuceu mah taya turunan boga anak nyungsang. Ngalahirkeun tujuh téh,  berekah, kabéh gé, cukup ku dibaturan Ma Itoh, teu kudu ka duktar doktor."
Kadéngé manéhna ngarenghap panjang bangun teu narima lamun anakna kudu dioperasi ku dokter. Teu lila, pok deui ngomong.

"Sugan Ayi aya peperenian, tulungan Ceuceu. Ieu aya duit karak 2 juta. Salakina si Enéng,  di Jakarta, kapegat Korona teu bisa mulang. Aya piduiteun tina arisan, engké pimeunageunna téh bulan Juli. Imah Ceuceu anu di kaler, batan kosong, rék dijual,  mélaan anak. Bisi teu percaya ka Ceuceu, sok wé cokot tah motor Beat. Kari lima bulan deui setoranna."

Ngek haté téh ngarentet. Lain teu hayang nulungan. Asa ku tumarumpang. Jalma pantar kuring dipéntaan tulung, nyantek. Panan Saptu téh isukan. Ti mana teuing boga duit juta-juta. Lamun nginjeum, nginjeum ka saha. Ngaran kuring di koperasi, di babaturan geus raweuy. Geus nelah tukang ngagadékeun sertitikasi. Kangaranan awak sabeulah, nguliahkeun tilu, rék asuk SMA hiji,  ari gajih tinga ngajar, ngan sakitu-kituna. Dijéjér-jéjér gajih 5 juta téh kudu mahi keur mayar kosan nu tiluan, mekelan bulanan nu tiluan, keur kuring jeung si bungsu nu di imah. Ceuceu mah sok nyangka kuring téh lubak libuk loba duit, tina gajih sakitu juta, tina sertifikasi sakitu juta, acan tina lawang séjén, pan guru mah bisa ngelés.

"Yi, kumaha? Ka saha deui Ceuceu muntang tulung iwal ti ka adi sorangan. Panan Ayi mah pagawé negri, kaum gajih. Gawé  teu gawé gajih mah pan ngalir. Ceuceu mah nginjeum waktu hungkul,  Juli  pan aya tina arisan 24 juta. Bisi ham-ham, imah nu kaler, sok paké, atawa bisi perelu motor, hég bawa wé."

Ambekan asa nyelek kana angen. Gusti, kiatkeun abdi, salametkeun ulah dugika kalepasan nyarios pami lanceuk téh kurang wijaksana. 

Ras kana hutang manéhna waktu ménta dibantuan méuli komprésor, pajar keur muka rejeki anakna anu kadua, tacan aya béjana.  Cekap ku nyebut hampura teu bisa mayar dina waktuna da usahana karak engkeut-engkeut ukur mahi keur dahar jeung mayar cicilan mobil. Kuring mah katempuhan mayar ka koperasi, engkak-engkakkan aya kana lima bulanna. Lapur teu mayar nepika kiwari teu beja teu carita. Lamun ditagih pajar téh Ayi mah owel ku duit sakitu. Ngahaja méré mah henteu ka alo téh,  cik atuh mantuan méré modal mah tong kudu ditagih. 

"Yi, kumaha?" Lanceuk nanya deui.

"Hapunten Ceu, dina waktos ayeuna mah abdi nuju sisip pisan, teu aya gilir-gilir keuneun. Pami dina ayana gé,  diancokeun kango nu karuliah."

"Enya, Ceuceu ngarti. Ari keur kuliah mah aya, ari keur nu rék sahoseun paéh mah teu aya. Ari keur kaom pendidik mah, penting kénéh kuliah batan nulungan nu ngalahirkeun mah."

Klik telepon pareum ti beulah ditu.










Langkah Selanjutnya Setelah Mendaftar PPDB

Mendaftar ke SMA setelah bisa memasukkan data dan dokumen. Khusus untuk dokumen harus kurang dari 2MB. Semua data dipastikan sudah masuk dan pada kolom pendaftaran berwarna hijau sampai tulisan konfirmasi.

Tunggu data diverifikasi sekolah yang dituju.
Setelah  diverifikasi muncul tulisan download registrasi. 
Download dan print.
Setelah itu, tunggu lagi diverifikasi provinsi. Kelulusan diumumkan tanggal 22 Juni 2020.

Setelah lulus, nunggu apa lagi?
MOPD? Mungkin tidak ada karena Covid-19. 




Tuesday, June 9, 2020

Cara PPDB online Masuk ke SMA

Masuk ke SMA bagi para lulusan angkatan Covid-19 diatur dengan cara online. Sekarang periode pertama untuk jalur prestasi, anak guru,  anak tenaga kesehatan dibuka.
 Cara mendaftar menggunakan portal https://pendaftar.ppdb.disdik.jabarprov.go.id

Setelah masuk ke portal tersebut masukkan nomor ujian nasional dan nomor NISN. Kemudian lengkapi seluruh data. Jangan lupa memasukkan kode  lokasi tempat tinggal. 
Setelah itu lengkapi nilai rapor dari semester 1 sampai semester 5.
Bagi yang masuk jalur prestasi masukkan sertifikat.  
Setelah semua data lengkap, klik simpan dan akan muncul anda sudah didaftarkan.
Segera setelah muncul pemberitahuan itu, tunggu konfirmasi approval.

Untuk jalur zonasi dibuka mulai tanggal 25 Juni 2020. Dengan demikian, saat ini jalur zonasi belum bisa daftar.


Cara beretika di WhatsApp

Saya mendapatkan kesempatan bergabung pada sebuah grup WhatsApp yang didalamnya adalah guru-guru calon peserta webinar penulisan artikel ilmiah. Keikutsertaan saya pada grup tersebut karena saya merasa tertarik untuk melihat Bagaimana cara menulis artikel ilmiah dari sudut pandang para ahli, dalam hal ini para dosen. Guru seperti saya harus bisa menulis artikel ilmiah agar dapat dipublikasikan sehingga mendapat poin untuk angka kredit kenaikan pangkat.

Dari Flyer yang disajikan, kegiatan tersebut dilaksanakan pada 13 Juni dan tertulis secara jelas bahwa kegiatan tersebut tidak berbayar. Para peserta dapat mengikuti webinar Dari mana saja selama bisa mengaksesnya melalui Zoom dan nanti akan mendapatkan sertifikat. Saya kira guru-guru yang lain yang tergabung pada ada grup WhatsApp ini ini merupakan guru-guru yang kurang lebih sama tujuannya dengan saya titik yaitu ingin mendapatkan pengetahuan yang lebih luas mengenai cara menulis artikel.

Grup WhatsApp yang diberikan dikelola oleh seorang admin. Saya tidak mengenal admin tersebut titik namun diantara anggota yang beratus-ratus saya mengenal dua orang anggotanya. Kedua orang tersebut merupakan orang-orang yang yang sangat aktif mencari pengetahuan tambahan karena kedua orang tersebut adalah orang-orang yang sedang kuliah S3.

Terlepas dari kenalnya saya dengan kedua orang tersebut, saya yakin kedua orang tersebut juga mengenali saya. Kami bertiga tidak memasukkan komentar apapun di dalam grup WhatsApp tersebut. Karena admin tidak memberikan perintah ataupun petunjuk apapun titik admin hanya memasukkan bahwa kegiatan akan dilaksanakan tanggal 13 Juni dan link Zoom akan diberikan beberapa jam sebelum kegiatan dimulai.

Beberapa orang anggota WhatsApp pada group tersebut berinisiatif memperkenalkan diri. Saya tidak turut serta memperkenalkan diri kedua teman saya juga yang saya kenal tersebut juga tidak memperkenalkan diri. Jika memperkenalkan diri artinya ada tanggung jawab moral untuk merespon jika ada orang lain yang menanyakan lebih lanjut mengenai perkenalan tersebut. Maka untuk mengurangi tanggung jawab moral, Saya tidak memperkenalkan diri.

Seorang anggota WhatsApp menanyakan apakah ada biaya untuk membayar sertifikat. Kemudian peserta yang lainnya dari grup tersebut menjawab bahwa tertulis pada Slayer tidak ada bayaran untuk sertifikat. Kegiatan yang diselenggarakan oleh sebuah universitas ini tidak berbayar.

Tiba-tiba ada seorang anggota grup yang menulis kan gagasannya dengan sangat mencengangkan. 
Yg butuh biaya sertifikat tu org kere butuh bantuan krn tergolong org miskin n anak2 terlantar.

Tentu para anggota grup lain yang ada pada group tersebut sangat terkejut dengan penjelasan seperti itu. Kemudian orang tersebut diingatkan bahwa tidak perlu berkomentar seperti itu. Dan orang yang lainnya juga tidak perlu menimpali komentar-komentar yang negatif. Namun yang terjadi malah sebaliknya. saling timpa komentar negatif terus-menerus tidak dapat dihentikan. Saya merasa prihatin dengan kondisi tersebut titik namun saya tidak mengambil tindakan apapun. Jika saya mengambil tindakan untuk menengahi, saya tidak memiliki kapasitas dan otoritas yang benar untuk dilakukan di sana. yang berhak melakukan itu adalah admin dari grup tersebut. Karena admin merupakan penanggung jawab sekaligus pengelola terhadap keberlangsungan dan lalu lintas komunikasi yang ada pada group tersebut.

Agar kejadian tersebut tidak muncul di grup-grup lain sehingga memalukan mengingat anggotanya adalah para guru titik sebaiknya siapapun yang berada pada sebuah anggota grup WhatsApp tahu cara beretika pada WhatsApp. Beberapa etika yang dapat diterapkan diantaranya adalah

1. Perhatikan peraturan yang diterapkan di dalam grup dan patuhi aturan tersebut.
2. Hormati keberadaan orang lain dengan cara tidak menuliskan komentar, ide atau gagasan yang akan membuat orang lain tersinggung.
3.  jika tidak berkapasitas, sebaiknya diam.
4. Pikirkan bahwa orang lain memiliki perasaan dan emosi yang sama dengan kita, jika kita melakukan hal yang tidak menyenangkan maka orang lain akan merasa tidak nyaman sama seperti kita.
5  admin grup sebaiknya memberikan peraturan yang jelas mengenai lalu lintas komunikasi pada grup.
6. Admin menindak tegas anggota grup yang melanggar peraturan yang ditetapkan.

Cara Mengajar Empati di Sekolah

 Empati dalam arti mau menolong orang lain, mau membantu orang lain, mudah memberikan bantuan tanpa diminta, dan mudah memberikan uluran tangan tanpa mengharapkan pembalasan secara langsung ataupun tidak langsung. Empati ini perlu dan dipandang sangat penting untuk ditumbuhkan di dalam diri anak-anak. Pada masa kini, empati pada diri anak-anak sekolah menurun. Ditandai dengan keluhan guru seperti di bawah ini.

 Pada waktu guru itu kecil dulu, ketika saya melihat guru datang ke kelas membawa barang yang terlihat merepotkan, maka saya dengan segera menyongsong guru tersebut dan menawarkan bantuan. 
Pada masa kini, saya menjadi guru. Suatu hari saat kelas yang masuki kotor, saya segera menyapu lantai kelas yang kotor tersebut. Para murid saya berkomentar seperti berikut "Ibu rajin sekali", padahal yang saya harapkan adalah para siswa memiliki empati, dengan cara menawarkan bantuan, biar mereka yang menyapu dan gurunya melanjutkan mengajar. 

Keluhan di atas menggambarkan bahwa empati tidak muncul serta merta dalam diri para siswa. Tindakan yang dicontohkan oleh guru, tidak langsung menjadi tauladan, malah sebaliknya hanya menjadi bahan untuk dikomentari. Kejadian seperti ini Tentu saja tidak diharapkan terjadi. Para orang tua yang mempercayakan bahwa sekolah dapat mendidik anaknya dari aspek sosial, etika kesantunan yang merupakan bagian dari empati akan merasa kecewa. Para orangtua akan menemukan bahwa anak-anak tidak mendapatkan pelajaran dan pengalaman mengenai cara berempati.

Bagaimana empati bisa diajarkan? Apakah empati dapat diajarkan kan? Mungkin itu dua pertanyaan yang otomatis muncul ketika sekolah merencanakan akan mengajarkan empati di dalam pembelajaran.
Empati dapat diajarkan. Berikut diuraikan secara singkat bagaimana cara mengajarkan empati.

Pertama, beritahu kepada para siswa bahwa manusia sebagai makhluk sosial harus saling membantu titik saling membantu itu melalui cara saling menolong. Saling menolong Artinya kita memberikan bantuan kepada orang lain dan orang lain memberikan bantuan kepada kita tanpa ada pamrih. Itu adalah budaya gotong royong yang telah ah dilakukan oleh para nenek moyang namun kemudian hanya menjadi sejarah.

Kedua, jelaskan kepada siswa bagaimana cara berempati. Sebagai contoh ketika guru tadi langsung menyapu, tetapi tidak memberitahukan niat dalam dirinya bahwa para siswa ingin membantunya, tentu para siswa yang tidak tahu bagaimana cara menolong gurunya mereka akan diam saja. Untuk itu gurunya harus memberitahu secara lisan, jangan menggunakan sindiran, jangan menggunakan bahasa yang membuat mereka salah tafsir. Katakan misalnya seperti berikut " kamu semuanya, harus membantu orang lain ketika kamu lihat mereka melakukan sesuatu untuk kamu titik Dalam hal ini kelas ini digunakan oleh kalian, dan yang mengotorinya kalian. Maka kamu harus bertanggungjawab untuk membersihkannya. Ketika ibu membantu membersihkan kelas ini artinya ibu berempati terhadap kebersihan kelas ini. Sekarang kamu harus berempati kepada ibu titik caranya bantulah ibu untuk membersihkan kelas ini."

Ketiga, pada saat ada kejadian yang memerlukan empati, maka guru harus langsung memberitahukan kepada siswa untuk bertindak empati titik Sebagai contoh pada saat seorang teman datang dari perpustakaan membawa buku aku dan terlihat kerepotan, segera teman lainnya yang terlihat dekat dan tidak sedang mengerjakan apa-apa diberitahu oleh guru tersebut. Beritahukan bahwa mereka harus berempati dengan cara membantu temannya tersebut sehingga tidak mengalami kerepotan titik Tekan kan bahwa membantu itu bagian dari sikap positif yang harus dilakukan semua orang kepada orang lain. Dengan demikian maka masyarakat Indonesia akan hidup dalam Kedamaian.

Negara ini telah mengeluarkan biaya yang luar biasa besar untuk melatih guru-guru bisa melihat Bagaimana cara berempati titik Beberapa guru yang beruntung dikirim ke Jepang, mereka bisa melihat Bagaimana cara berempati dilaksanakan di sekolah-sekolah. Para guru tersebut melaporkan bahwa para siswa diajarkan cara berempati. salah satunya adalah melalui melaksanakan satu kegiatan untuk satu tujuan tertentu dilakukan secara bersama-sama tanpa memandang warna kulit, memandang latar belakang bangsa agama bahkan bahasa.


Monday, June 8, 2020

Cara Membaca Komik

Membaca buku komik ternyata sama sekali berbeda dengan membaca buku biasa, dalam arti buku yang mengandalkan teks. 

Saat pertama membuka isi buku komik, sesuai fitrahnya, buku komik berisi gambar dan kata-kata dalam gelembung. Bagi saya yang tidak terbiasa membaca komik,  berpikir berlapis-lapis saat mencerna  apa yang sedang disuguhkan. Saya merasakan bahwa tidak ada kalimat-kalimat yang menjelaskan setting, semuanya divisualisasikan.

Membaca komik jangan memperlakukan diri seperti membaca buku biasa. Cara membaca komik:
1  Ijinkan mata "membaca" semua pesan yang dasjikan melalui gambar 
2. Biarkan pikiran mencerna image kemana maksudnya.
3. Bacalah isi gelembung.
4. Setiap tulisan dan gambar ada maknanya, cermati setiap detil.
5. Lepaskan dugaan cerita akan begini atau begitu
6. Nikmati saja setiap halaman tanpa beban



Cara agar tidak tertular Corona

Wabah Covid-19 mengejutkan seluruh dunia termasuk kampung miskin Kebon Manggu kelurahan Sawah Gede Cianjur.
Ragam aktivitas berubah seiring diumukannya keganasan virus tak terlihat ini 

Pada buku ini, sang komikus Seblat menawarkan solusi agar selamat dari Corona.

Melalui gambar-gambar lucu Seblat mengajari pembaca untuk melakukan hal-hal sederhana seperti mencuci tangan, tidak menyentuh barang-barang kemudian langsung menyentuh wajah. Seblat menegaskan bahwa virus itu menempel pada benda-benda. 

Buku elektronik ini diperoleh dari iPusnas. Sangat komunikatif, jika digunakan oleh siswa SMA bisa menjadi inspirasi mengenai menyampaikan gagasan dalam bentuk gambar. 

Sunday, June 7, 2020

Menulislah Kalau Kamu Bukan Siapa-Siapa

Ketika diri kita bukan siapa-siapa, salah satu cara agar menjadi siapa-siapa adalah melalui menulis. Itulah pesan pertama yang disampaikan oleh penyaji webinar, Junaedi seorang penulis dari Riau.


Panelis menjelaskan bahwa untuk menulis yang pertama-tama adalah hindari kebingungan mengenai apa yang mau ditulis. Caranya adalah Tulislah yang ingin kita tulis, Tulislah yang kita ketahui, tulislah apa yang yang dimintai orang untuk kita tulis.

Tanamkan jangan ada rasa kekhawatiran bahwa tulisan Kita jelek. Tulisan jelek itu lebih baik dituliskan ketimbang tulisan jelek itu tidak pernah ditulis. Dengan kata lain beruntung tulisan jelek itu pernah ditulis dan dibukukan sehingga orang lain sempat membaca tulisan jelek kita. Sehingga kita dapat berkata anda memiliki tulisan yang bagus tetapi tidak pernah dapat saya baca tetapi saya memiliki tulisan saya yang jelek tetapi sudah dapat tanda baca titik kalimat ini menyiratkan bahwa jangan khawatir dengan masalah kualitas. Kelak dengan seringnya menulis maka dengan sendirinya tulisan yang jelek perlahan-lahan akan menjadi lebih baik karena mendapatkan banyak kritikan salah satunya dari orang yang tidak menulis karena merasa dirinya sudah mampu menulis dengan baik.

Penjelasan tersebut membuat saya tersenyum. Panelis ini amat sangat semangat Memberikan motivasi kepada semua orang agar mau menulis. Panelis ini meyakinkan bahwa tidak usah khawatir tidak usah memikirkan apapun ketika mau menulis.

Panelis memberitahukan rahasia keberhasilannya menulis 13 buku. Rahasianya adalah dia menulis setiap hari dan dia membaca setiap hari. paling tidak dia menyediakan waktu sebanyak 15 menit sehari untuk membaca. dia tidak menghiraukan omongan omongan orang mengenai tulisannya jelek atau bagus. Dia terus saja menulis, sehingga dia banyak menghasilkan karya. Setelah dia banyak menghasilkan karya, pintu-pintu keajaiban terbuka. dia mendapatkan kesempatan untuk diwawancarai di televisi mengenai menulis. Dan dia mendapat gelar tambahan yaitu guru penulis.



Cara Belajar dari Rumah

Maret 2020 merupakan bulan yang berbeda yang dialami oleh para siswa SMA 2 Cianjur. hal yang sama dialami pula oleh siswa-siswa lain di seluruh Indonesia. Para siswa melakukan kegiatan belajar dari rumah.

Cara yang diajukan:
1. Rencanakan pembelajaran kolaborasi antar mata pelajaran.
Misalnya Bahasa Inggris, PPKn, Pendidikan Agama Islam.
2. Tentukan topik
Misalnya: Menjaga keutuhan NKRI
3. Buat jadwal
Urutan mengajar dimulai dari PPKn memberikan materi ajar tentang menjaga keutuhan NKRI, dilanjutkan oleh PAI mengajar tentang cinta tanah air (hubbul waton), terakhir bahasa Inggris membuat tulisan deskriptif mengenai cara menunjukkan cinta tanah air agar dapat menjaga keutuhan NKRI.
4. Tetapkan mode pemberian dan pengumpulan hasil karya siswa 
Pembelajaran secara online menggunakan google classroom 
5. Penetapan cara penilaian
Penilaian sikap, keterampilan dan pengetahuan
Bentuk produk: poster (PPKN, PAI)
Teks (Bahasa Inggris)

Di bawah ini drama pembelajaran kolaboratif ketika benar-benar diimplementasikan di sekolah:

Kegiatan belajar dari rumah merupakan salah satu respons terhadap kondisi wabah Corona Di mana para siswa harus tetap belajar. Saya menganjurkan kepada para guru di sekolah agar melakukan kolaborasi antar mata pelajaran. Sesuai dengan anjuran menteri pendidikan bahwa pembelajaran pada masa korona tidak harus bertujuan untuk mencapai target kurikulum Pitik tetapi membuat para siswa menguasai kompetensi literasi numerasi dan sikap. Untuk mencapainya tidak harus melalui penguasaan kompetensi dasar yang ditetapkan di dalam kurikulum.

Saya menawarkan bahwa Pembelajaran dapat dilakukan secara kolaboratif antar beberapa mata pelajaran, misalnya pelajaran bahasa Inggris bergabung dengan PPKN.  pada pelajaran PPKN ada kompetensi menjaga kesatuan NKRI. bahasa Inggris turut memanfaatkan hasil pekerjaan siswa untuk diubah menjadi teks yang menjelaskan Bagaimana menjaga kesatuan NKRI berdasarkan data yang diperoleh pada pelajaran PKN, yang dibuat dalam bentuk poster oleh para siswa.

Tawaran tersebut saya unggah kan di grup WhatsApp sekolah. Beberapa guru menanggapinya dengan sangat positif, mengingat 1 kali kegiatan dapat ditinjau dari pelajaran lain sehingga para siswa tidak terlalu berat dalam mengerjakan kegiatan kegiatan untuk mengisi waktu di masa wabah Corona. Mereka yang ingin melaksanakannya menanyakan penjelasan teknisnya. Saya jawab sejelas mungkin agar membantu para guru yang akan berkolaborasi antar mata pelajaran dapat melaksanakan satu topik secara bersama-sama.
Ada 1 orang guru yang menentang pendapat saya untuk melakukan kolaborasi antar mata pelajaran. Guru Al menuliskan di grup WhatsApp bahwa saya sebagai guru biasa tidak memiliki hak untuk menawarkan, menjelaskan, apalagi mengatur Apa yang harus dilakukan oleh guru-guru di sekolah. guru Al meminta agar semuanya di kelola oleh pihak kurikulum saja. Saya sebagai guru biasa harus diam jangan memberikan Ide ini itu. Sesungguhnya ketika pihak kurikulum menggumumkan kolaborasi antar mata pelajaran, itu berdasarkan diskusi saya dengan pimpinan sekolah dan dan ketua kurikulum sekolah. Namun sayangnya ketika guru Al menistakan dan merendahkan saya, pihak kurikulum sama sekali tidak muncul untuk mengatakan atau menjelaskan bahwa apa yang saya anjurkan di grup WhatsApp tersebut melengkapi penjelasan pihak kurikulum yang meminta para guru untuk melakukan pembelajaran secara kolaboratif.
 saya kemudian menutup pembicaraan dengan mengatakan bahwa semua yang saya katakan di WhatsApp itu di abaikan saja dan silakan melakukan diskusi dan koordinasi dengan pihak kurikulum. Setelah itu saya tidak memberikan komentar apa-apa lagi.

Pada kenyataannya para guru kemudian melaksanakan kegiatan kolaborasi antar mata pelajaran. Hasilnya sangat menarik. Para siswa mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. dan mereka mengatakan bahwa dapat merasakan ada kaitan antara satu mata pelajaran dengan pelajaran lainnya misalnya mereka memahami benar Bagaimana menjaga NKRI dan kemudian menjelaskannya secara rinci dari dua mata pelajaran.

Indonesia Terserah

Seorang perawat menunjukkan tulisan Indonesia Terserah untuk mengungkapkan kekesalan atas tindakan tidak melakukan jaga jarak oleh orang-orang Indonesia. 
(Foto bukan milik pribadi, foto diambil dari WA)

Baru-baru ini berbagai survei bermunculan di grup WhatsApp. Survei itu menanyakan kesiapan orang tua guru untuk masuk ke sekolah seperti biasa. Beberapa sekolah akan membuka pembelajaran baru di bulan Juli. Tentu saja dibukanya dengan penetapan Kebiasaan Baru. Kebiasaan tersebut adalah menjaga hidup sehat, selalu mencuci tangan, selalu memeriksa kesehatan badan, mengecek suhu badan serta menjaga jarak.

Usai lebaran ini, kondisi di kota Cianjur kembali seperti biasa. Seperti biasa dalam arti seolah-olah tidak ada wabah apapun titik masyarakat berkegiatan tanpa melaksanakan jaga jarak. Mungkin karena Cianjur termasuk daerah zona biru yaitu zona yang aman, yang tidak ada korban. Apakah benar tidak ada korban? Saya tidak tahu. Karena kalaupun ada korban, maka berita itu akan disembunyikan.

Tujuan menyembunyikan kabar tentang seseorang terkena Corona Tujuannya adalah untuk menyelamatkan keluarga itu sendiri. Pernah suatu kali ada pihak rumah sakit yang menjemput salah satu anggota masyarakat di rumahnya, karena dia diduga positif Corona. Setelah itu yang terjadi adalah efek dari penjemputan tersebut. Masyarakat sekitar langsung menutup diri dan tidak mau berkomunikasi ataupun kontak dengan keluarga yang dijemput tadi. tentu hal ini sangat memprihatinkan karena keluarga tersebut telah tertimpa kemalangan, kemudian ditinggalkan oleh semua orang dengan alasan takut tertular.
 setelah kejadian itu jika ada orang yang tertular oleh wabah Corona, selalu disembunyikan. Dengan alasan untuk menyelamatkan keluarganya dari pengucilan masyarakat sekitar.

Hari ini dikabarkan bahwa Puncak sangat sesak dengan orang-orang yang sedang berlibur usai lebaran. Berlibur tidak dilarang tetapi jika melaksanakan dan menikmati liburannya dengan tidak mengabaikan keamanan dan keselamatan diri sendiri juga orang lain hal ini membuat wabah korona akan terus meningkat.

Para pegawai medis mengeluhkan terus menerus harus bekerja tanpa henti. Mereka meminta agar masyarakat turut membantu meringankan beban kerja mereka dengan melaksanakan protokol bersosial yang dianjurkan oleh pemerintah. Seiring dibukanya kembali Peran ekonomi, pasar-pasar kembali dibuka, peluang untuk penyebaran virus juga kembali terbuka. Mengingat masyarakat tidak patuh dalam melaksanakan jaga jarak dan jaga sosial. Keluhan Indonesia terserah memang betul-betul terserah.

Belanja di warung di masa Covid-19

Belanja untuk kebutuhan memasak merupakan bagian dari keseharian ibu-ibu. Sebagai seorang ibu-ibu saya juga selalu pergi belanja ke warung Mang Nana. Saya memilih warung itu karena posisi warungnya berada di pinggir jalan, jadi bisa sambil pulang kerja mampir ke warungnya.

Ketika wabah Corona menyerang, warung Mang Nana pindah tempat. Semula dari Pinggir Jalan Kartini bergeser menjadi di sebelah toko berbau Jepang,  saya lupa namanya, Naiso?

Ketika pergi ke warung ada keraguan. keraguannya adalah apakah aman belanja ke warung. karena nanti akan bertemu dengan pembeli lainnya. Tapi karena kebutuhan mendesak Akhirnya saya pergi ke warung Mang Nana.

Pada saat wabah, warung Mang Nana tidak seramai hari-hari biasa. Pengunjung sedikit berkurang. Atau mungkin karena saya datangnya yang siang. Setahu saya warung mengena ramai di pagi hari.

Barang-barang yang dijualnya tidak seramai hari biasa.

Yang ramai dibicarakan adalah harganya. Harga barang-barangnya semakin mahal. Kabarnya para pedagang tidak mendapatkan pasokan dari para petani. Mungkin karena faktor pengiriman barang dari petani ke kota terhambat. Padahal saya dengar dari kakak saya yang tinggal di kampung, katanya beberapa petani menjerit karena barang-barang hasil panennya tidak ada yang membeli. Wabah mengakibatkan tidak bertemunya petani dengan agen-agen pembeli panen akibatnya para konsumen tidak mendapatkan barang-barang yang telah dipelihara petani.

Saturday, June 6, 2020

Membuat Soal UAS dengan google form

Mendapatkan tugas memberikan ujian kenaikan kelas secara mendadak gegara web sekolah di-hack, tentu menyebalkan, itu reaksi pertama saya.  

Penyelenggaraan yang harus ditanggung sekolah,  dengan begitu saja diserahkan kepada guru secara pribadi. Pada poin 2 bunyinya meminta guru menggunakan aplikasi apapun. Tidak ada petunjuk teknis lainnya. 
Bagaimana tidak sebal, kegiatan ujian kenaikan kelas seharusnya tanggung jawab sekolah, bukan tanggungjawab  guru secara perorangan dalam penyelenggaraannya. Baiklah tidak apa-apa diselenggarakan guru, sangat tidak adil untuk guru yang harus mwmberikan ujian pada hari kesatu seperti saya. Saya hanya memiliki  waktu 1 x 24 jam untuk mengubah bentuk soal word ke bentuk soal online yang dapat diakses siswa. 

Satu- satunya cara yang dapat saya lakukan untuk mengubah agar soal bisa menjadi online adalah menggunakan google form dalam.bentuk quiz. Maka saya mengunggah teks ke google drive saya. Rinciannya begini.
1. Unggah dokumen word ke google drive.
2. Save menjadi google.doc.
3. Ubah ke google form dengan cara add-ons
4. Add-ons dengan mengunduh word to form, jika belum punya. 
5. Highlight soal yang akan diubah, pindahkan ke kolom soal sati persatu.