Pagi sekali berangkat ke SMAN 1. kemudian menyerahkan pas foto untuk melengkapi SKU atau surat keterangan penggajian.
Sambil menunggu pukul 8 dan SKUM di jemput oleh pegawai dari SMA 1 yang akan ke dinas, pak kusmayadi membahas instrumen yang akan digunakan untuk monitoring pelaksanaan PTM di sekolah. saya mengajukan membuat kop musyawarah kerja pengawas sekolah, tetapi itu ditolak katanya tidak boleh. yang boleh digunakan itu hanyalah kop dinas dengan alasan tidak ada mkps tingkat kabupaten, ada juga apsi tingkat provinsi Jawa Barat atau nasional.
Kemudian instrumen yang dipilih adalah yang memiliki tanda tangan Kepala Sekolahnya. Kalau tidak salah dengar saya juga diminta untuk melakukan monitoring Ke SMAN 1 Cianjur.
Selanjutnya berangkat ke Sukanagara. sebelum ke takziah ke Pak Urip, mampir dulu ke SMAN 1 Sukanagara.
Saya ditunjukkan dengan buah samolo oleh Pak Haji ade.
Selanjutnya adalah takziah. Kemudian bertemu dengan Pak barnas dan istri yang juga sama-sama akan takziah, ternyata pak Urip itu dulu dipromosikan oleh Pak barnas untuk menjadi Kepala Sekolahnya.
Menurut istrinya Pak Surip meninggal setelah divaksin... hari sebelumnya divaksin kemudian demam dan akhirnya meninggal dunia. ini kabar ketiga kalinya mendengar ada orang yang meninggal setelah divaksin.
Setelah selesai takziah langsung pulang tapi sebelumnya mampir dulu ke rumah Pak Haji Apan, pengawas yang telah pensiun. Kelihatannya dia masih sakit.
Selanjutnya mampir ke toko ibu-ibu kepala sekolah Pak Engkus. Dia membuat bermacam-macam hiasan untuk masker. Ibu KS diberi 2 dan saya diberi 1 yang sangat bagus sekali hiasan-hiasan nya dia merancang sendiri.
Kemudian kami diajak makan siang di rumah makan Sunda family.
Kemudian diminta memfoto Pak barnas dan istri oleh pak barnas.
No comments:
Post a Comment