Monday, November 5, 2018

guruku berkata

Kusodorkan tulisan pemenuhan tugasmu untuk kali kelima, engkau tidak memicingkan mata, tidak pula mengerjap.

Dalam tepi kecewaku engkau berkata-kata.
Siswaku engkau perlu hidayah
Pulanglah nak, kau sambangi dulu para penulis terdahulu,
Silaturahmilah dengan membaca karyanya. Baru kamu tulis apa kata mereka dalam bahasamu.

Senyap pemisah antara aku, engkau dan para pendahulu
Huruf-huruf seolah tak hendak menyatukan kita.
Aku murid tanpa tajam pena
Engkau guru banyak karya
Para pendahulu kokoh telah memahat nama

Kukeruk kata demi kata
Demi lembar yang kutulisi sendiri
Engkau sekikas mengerjap dan berkata-kata
Nak,  jika engkau tidak berhenti membaca,  kamu bisa menulis, dan kamu akan satu makam bersamaku juga para pendahulumu.

No comments:

Post a Comment