Tuesday, October 12, 2021

deep thinking


Making connection: 
Gambar hitam putih, kurang menarik, tidak cukup menunjukkan perbedaan dari satu organ ke organ lain.
Cara ini akan menstimulasi cara berpikir siswa. Membayangkan ketika memakan pepaya.
Ganti dengan gambar ini 
Pertanyaan 
Bagaimana kita merasa lapar, merasa kenyang,  Bagaimana ini bisa terjadi?
Pertanyaan sederhana tapi ada kaitan dalam kehidupan.

Buku yang penuh tulisan, bisa diganti dengan
Siswa diajak mendapatkan informasi dari youtube, sumber Yang berbeda, ketimbang membaca wordy teks.
untuk SD bisa
siswa mendapatkan lebih banyak pengetahuan terkait makanan sehat dan tidak sehat.
Kadang buku teks di sekolah itulah adanya. Guru dapat seoptimal mungkin memberikan pengayaan dari aspek gambarnya, prinsip multimodal. 
Guru harus memiliki pengetahuan yang cukup.  
Hargai usaha murid agar semakin semangat belajarnya. 

Stratifikasi makna
mendengarkan dan tulis
ungkapan perasaanmu
Dengarkan, tuliskan perasaanmu
www.menti.com code: 18139059

https://www.youtube.com/watch?v=PAEqdNByUYE
Chat disabled, siswa menyimak saja

Membandingkan gambar
Deskripsikan
Menganalisa dengan membandingkan gambar. Guru mencari gambar yang tidak ngasal agar siswa bisa melihat persamaan dan perbedaan. Nah itu sudah menjadi latihan berpikir kritis. 

Kegiatannya menyenangkan, dan 
Sekarang naikkan ke tes PISA
Apa teks yang akan saya bahas?
Temanya apa? Tebak
Judul?
Ayo kita baca,
Munculkan paragraf 1
Pada paragraf 1 itu kita mendengar suara Ibu Nande, tahunya dari tanda petik yang menunjukkan kalimat langsung.
Lihat paragraf 2 , apa itu pendapat lbu Nande?
Bukan. Karen tidak ada tanda petik. Ini pendapat siapa? Ini pendapat penulis teks.
Perhatikan,  apakah pendapat penulis positif atau negatif terhadap bandung lautan api.
Positif ya, tahunya dari semua anak lndonesia sudah tahu.
Lanjutkan paragraf 3
Penjawab Rina dari sma Putra juang
Sikap penulis teks memiliki sikap .... pada pargraf 3.
Apakah pertanyaan sikap sudah Bapak lbu masukan di kelas?
Salah satu contoh pertanyaan yang kritis  tidak melulu yang tertulis atau eksplisit,  itu namanya low ordet thinking.  
Kalau anak2 terus dijejali lots, tidak mengajarinya berpikir.
Dialog ini yang dibutuhkan yang terjadi di kelas.
Membahas dengan siswa dan berdialog dengan mereka. Fokus dulu pada ada yang ada di teks. 
Misalnya bagaimana sikap penulis di dalam teks?
Apa yang ada pada teks bisa menjadi alat bantunnya, jangan ngawang- ngawang.
Bisa juga berefleksi:
Siswa itu bisa melihat konteksnya.  Kebenaran itu tidak tunggal. 

Buatlah satu pertanyaan berdasarkan infografis ini
Tuliskan langkah-langkah yang bisa membantu siswa  menjawab pertanyaan itu.
Mengapa sekutu datang ke kota Bandung?
Misalnya karena Bandung .....
Lihat teks pada bagian bawah.
Guru: Cari di teks yang menunjukkan tujuan, karena pertanyaannya mengapa. 

Di mana kita bisa menjelaskan kata sekutu?
Dari teks ini ada di mana?
Ada tulisan bendera Inggris, bendera Belanda.
Aduh kalau dialog terus, lama dong!
Mentri kita meminta murid kompeten, bukan sebanyak apa yang dibaca. 

Hots itu harus ada petunjuk di teks. Seperti sikap Nande, tidak ada ekslplisit di sana. Tapi dari kalimat langsung yang dikutip, pembaca jadi tahu sikapnya. 

Tips:
Teks ambil dari manapun. Tapu harus tahu sumbernya.  Karena pada kenyataan hidup, anak-anak bertemu dengan teks bisa di mana saja.

Bisa saja ambil teks dari WA. Bahas, tentukan apakah itu hoaks atau bukan.





No comments:

Post a Comment