Pagi-pagi sekali sudah berangkat menuju ke SLB Cicendo. Karena akan ada kunjungan lapangan dari sekolah penggerak untuk SLB Cicendo.
Tiba di gerbang terlihat ada beberapa anak yang menyambut kehadiran kamu titik ternyata kegiatan ini menjadi kebiasaan di SLB Cicendo. Yaitu para tamu disambut dengan anak-anak berjajar di depan piket selain itu juga disetelkan musik. dengan alasan orang tua atau tamu yang berkunjung ke sekolah itu membutuhkan suara itu karena untuk di sekolah tunarungu kegiatan itu semuanya senyap. Seolah-olah tidak ada kehidupan. maka disetarakan musik setiap pagi berupa lagu-lagu nasional agar menghangatkan suasana.
Ternyata hari itu tanggal 10 November jatuh sebagai hari Pahlawan. Maka SLB Negeri Cicendo mengadakan kegiatan upacara peringatan Hari Pahlawan.
Hal yang menarik pada saat upacara adalah adanya kegiatan yang menerjemahkan seluruh kegiatan upacara ke dalam bahasa isyarat. Ibu Retno menerjemahkan setiap pidato ataupun sambutan ataupun hal-hal lain kepada para peserta didik yang semuanya tunarungu.
Pada saat pembacaan Pancasila misalnya ibu Retno mengubah ke dalam bahasa isyarat. Kemudian para siswa menirunya.
Ibaratnya ini menjadi upacara terkhidmat.
Setelah upacara kemudian mengobrol sebentar terkait dengan rencana kegiatan. berdasarkan penjelasan dari kepala sekolah bapak Wawan SLB Negeri Cicendo adalah sekolah yang di negerikan. sebelumnya sekolah tersebut merupakan sekolah bangunan Belanda. SLB Negeri Cicendo juga merupakan salah satu bangunan cagar alam. oleh karenanya untuk bangunan-bangunan yang dibuat oleh Belanda tidak ada perubahan. Dibandingkan dengan bangunan baru yang dibuat pada tahun 2016, bangunan Belanda kelihatan sangat kokoh. Sedangkan bangunan baru terlihat sudah ada yang miring-miring bahkan ada yang bocor.
Ndnd
11.00
Menuju SLB wartawan. Sebelum ke sana jajan dulu membeli siomay dan combro kecil-kecil.
SLB wartawan pemiliknya bukan ibu Euis yang menjadi Kepala sekolahnya. Salah satu fenomena menarik dari SLB wartawan adalah guru-gurunya sudah sepuh-sepuh, sebentar lagi mau pensiun, tetapi mereka para PNS.
15.00
Mendapat wa dari ibu Lilis menanyakan apakah akan datang ke Gumilang hotel.
Sebelumnya Saya berencana akan menginap di bbgp Diponegoro. Tetapi dipikir-pikir jika memang kehadiran di Gumilang untuk acara sosialisasi permen 97 2022 itu penting untuk tercatatkan di kcd, maka saya balik arah ke Gumilang hotel..
Ternyata di Gumilang Hotel itu yang hadir sekitar 100-an orang yaitu dari aspek Kepala Sekolah Negeri, kemudian komite-komite sekolah negeri ditambah para pengawas.
Jadinya malam Jumat menginap di hotel Gumilang.
Di hotel Gumilang bertemu dengan Pak Jaka, paharuman pak Deden Fak jarwoto pak Marsudi
Memilih menginap di Gumilang karena lebih nyaman dan tentu saja gratis..
Acara malam diikuti dengan pemateri dari ibu dokter Eva. Saya tidak dapat mengikuti kegiatan itu secara konsentrasi dan penuh karena sambil mengerjakan tugas kuliah. tetapi ternyata tidak efektif karena Kepala sangat sakit dan badan juga sangat sakit-sakit.
No comments:
Post a Comment