Manfaat AN sebagai potret kualitas pembelajaran di sekolah. Bayangkan jika potretnya mengatakan kemampuan siswa ada pada posisi perlu intervensi khusus untuk literasi dan numerasi. Apa yang harua dilakukan guru? Mengubah cara mengajarnya. Pertanyaan berikutnya, siapkah para murid menekuni membaca dan berhitung?
Secara pribadi, saya tidak berkeberatan jika ada AN, tapi ada juga UN. AN untuk memberikan kesempatan pada sekolah untuk memperbaiki hasil belajar. Lakukan UN secara random pula untuk melihat apakah perubahan mengajar dan hasil belajar telah terjadi. Jika dilepas tanpa ada pengecekan akhir, saya khawatir, pengukuran kembali pada paradigma 'lulus itu ya 100%' sehingga semua murid berbondong-bondong diluluskan. Lagipula, guru mana yang mau melatih murid sampai kompeten? Kebanyakan guru inginnya mengajar murid yang pintar.
Konsep AN, kuis 1 benar 19 dari 30, nilai 63,3
Kuis 2 benar 10 dari 10, nilai 100
Yang saya takuti malah materi quizez, hehehe, jangan-jangan tidak mampu menjawab soal dan masuk pada kelompok "perlu intervensi khusus'
GAWAT.
Jika itu yang terjadi, penyebab murid rendah kompetensinya, bukan salah murid, tapi SALAH AJAR dan siapa yang pernah mengajar? SAYA!
No comments:
Post a Comment