Saturday, August 28, 2021

Asesmen

 

 5 Prinsip Asesmen

  1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
  2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
  3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya.
  4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
  5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran.

5 Prinsip Asesmen

1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.


  • Guru merancang pembelajaran berdasarkan hasil asesmen
  • Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan pembelajaran, sehingga kegiatan asesmen terintegrasi dan berkaitan erat dengan pembelajaran
  • Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan asesmen yang dirancang 
    • Termasuk dengan kriteria penilaian hasil belajar siswa
    • Asesmen yang targeted sesuai kebutuhan belajar
    • Asesmen memberikan pengaruh pada apa dan bagaimana peserta didik belajar, dan juga sebaliknya

2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan

  • Asesmen dapat digunakan untuk:

    • mendorong proses belajar, menjadi bagian dari pembelajaran, mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi (asesmen formatif) 
    • menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir suatu tahapan (asesmen sumatif)
    • menentukan kebutuhan belajar dan membentuk program pembelajaran individual peserta didik (asesmen diagnosis)
    • Mengacu pada Capaian Pembelajar

3. Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya

  • Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
  • Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang dihasilkan terpercaya
  • Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten
  • Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis, sistematis, dan jelas, dengan pengaruh subjektivitas penilai yang rendah

4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.

Guru diberikan otonomi yang luas dalam merencanakan dan menggunakan jenis dan teknik asesmen dengan mempertimbangkan:

  • Karakteristik mata pelajaran,
  • Karakteristik  dan kemampuan peserta didik,
  • Capaian pembelajaran,
  • Tujuan pembelajaran
  • Sumber daya pendukung yang tersedia
Dihindari:
  • Berfokus pada asesmen sumatif
  • Teaching to the test
  • Instrumen asesmen tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
  • Melaksanakan asesmen hanya sebagai alat untuk mendapat data nilai untuk pengisian rapor
  • Menggunakan hanya satu teknik penilaian

5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran

Hasil penilaian memberikan makna yang relatif sama untuk semua mata pelajaran (misalnya nilai 100 bermakna sama antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya)

Laporan kemajuan belajar mengacu pada ketercapaian kompetensi berdasarkan hasil asesmen formatif dan sumatif

Asesmen mudah dipahami dan memberikan informasi yang utuh bagi orang tua, asesmen juga harus menjawab kebutuhan peserta didik akan umpan balik yang memotivasi untuk mengembangkan diri.

Asesmen mudah dilakukan oleh Guru.


5 PRINSIP PEMBELAJARAN

  1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan mereka.
  2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, mendorong pengembangan kapasitas belajar
  3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik secara berkelanjutan dan holistik.
  4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks kehidupan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
  5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

KETERKAITAN ASESMEN DAN PRINSIP PEMBELAJARAN

1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan mereka.

  • Asesmen dirancang berpusat pada kompetensi siswa
  • Peserta didik dapat melanjutkan ke kelas di atasnya sesuai dengan ketercapaian tujuan pembelajaran yang dikelompokkan ke dalam kriteria mulai berkembang, berkembang, mahir, dan sangat mahir
  • Peserta didik diberikan intervensi sesuai dengan tingkat kompetensinya
  • Pemberian intervensi dapat dilakukan sebelum pemberian laporan kemajuan belajar maupun saat pelaksanaan pembelajaran di tingkat selanjutnya

2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat

  • Menanamkan growth-mindset (pola pikir bertumbuh)
    Harapannya, asesmen bisa membangun kesadaran bahwa proses mencapai tujuan pembelajaran lebih penting daripada hasil akhir.

Untuk itu, guru diharapkan mampu menerapkan prinsip pola pikir bertumbuh (Growth Mindset) dalam asesmen, sebagai berikut:

  • Guru dan peserta didik perlu membangun budaya ‘tidak takut salah dalam belajar’.
  • Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman yang mendalam.
  • Menerapkan penilaian diri (self assessment), penilaian antara teman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman (peer feedback).
  • Pemberian umpan balik dari Guru kepada peserta didik yang dilakukan dengan mendeskripsikan usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh dan  memotivasi peserta didik.

3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik secara berkelanjutan dan holistik

  • Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait
  • Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila
  • Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkat kesulitan yang sesuai untuk peserta didik
  • Menstimulasi kemampuan berpikir tahap tinggi

4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks kehidupan, menghargai budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra

  • Asesmen dirancang berpusat pada anak, mempertimbangkan di mana kehidupan dan latar belakang keluarga peserta didik
  • Orangtua dan masyarakat dilibatkan dalam proses-proses pengambilan keputusan terkait pembelajaran dan asesmen
  • Lingkungan belajar dengan iklim yang positif untuk semua peserta didik, sehingga setiap individu merasa aman untuk berada di lingkungan belajar

5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan

  • Membangun wawasan peserta didik tentang isu-isu ini dalam tingkat global dan menumbuhkembangkan rasa peka mereka terhadap masalah-masalah ini dan kesadaran akan kebutuhan diri sendiri, lingkungan, dan dunia yang lebih baik.
  • Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan asesmen

Asesmen dalam Alur Penerapan Pembelajaran



enis Asesmen berdasarkan fungsinya

Asesmen bukan sekadar untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Asesmen dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses belajar. Selama ini, seringkali asesmen cenderung dilakukan hanya untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Sehingga, asesmen diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran.

Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran) seperti pada gambar berikut ini.


No comments:

Post a Comment