Mungkin aku tak bisa mengatakan kepadamu bahwa aku tak lagi menanti hujan.
Saat itu, ketika kita berbasahan dan kamu mengatakan bahwa itu basah terindah yang melewati setiap urat nadimu. Aku tahu kamu mengatakan itu dengan ragu. Selabil getar tatapmu.
Aku tahu, tak mudah bagimu juga bagiku untuk menikmati tiap tetesan hujan. Helai rambut panjangmu yang kamu cat marun kamu tegaskan itu bukan untuk memanjakan mataku. Kamu juga memastikan bahwa rambutmu tak siap menerima air.
Tidak benar jika kamu menduga aku takut cat rambutku luruh ketika kamu dengan hati mencipratinya.
Aku menyukai kesamaan air yang kita pikir dan aku juga menikmati hujan yang kita bagi.
Aku menyukai hujanmu;
Walaupun aku punya kucuran air yang jatuh kapanpun aku mau.
Dee#1
No comments:
Post a Comment