Seiring dengan dikeluarkannya Standar Penilaian Nomor 21 Tahun 2020 istilah Ujian Sekolah tidak digunakan lagi. Tentu mengganti istilah Ujian sekolah dengan istilah lain tidaklah mudah. Selama ini, Ujian Sekolah menjadi istilah yang terasa sangat tepat untuk menggambar uji kompetensi yang menentukan seorang murid dipandang berhak atau tidak untuk lulus dari satuan pendidikan pada jenjang tertentu.
Ekses menarik dari peniadaan istilah Ujian Sekolah adalah munculnya isu sekolah tidak melaksanakan Ujian Sekolah. Pemikiran salah ini muncul karena penyimpulan terlalu dini pada kata Ujian Sekolah yang ditiadakan. Sekolah tidak melakukan uji kompetensi kelulusan, tentu saja tidak sesuai dengan peran penilaian sebagai salah satu cara pengumpulan informasi mengenai gambaran seorang murid layak lulus atau tidak dari satu jenjang pendidikan.
Nama yang digunakan untuk pengganti istilah Ujian Sekolah, di Jawa Barat adalah Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ). Namanya panjang, begitu mungkin pikir anda yang biasa menggunakan istilah Ujian Sekolah (US).
Terlepas dari istilah yang diarusutamakan harus digunkanan, saya menemukan hal klise dalam perencanaan PSAJ. Berdasakan kajian pada 11 sekolah, berikut hal yang masih perlu difasihkan kepada para guru.
- Belajar ulang penulisan isi-kisi
- Penghitungan jumlah soal
- Pemetaan soal
- Mengenal lingkup materi
- Pemetaan jawaban PG jumlah soal dibagi option tambah kurang 3
No comments:
Post a Comment