Pada awal perkuliahan mengikuti kuliah di sisa-sisa tenaga bekerja, tidak terasa begitu berat titik tetapi ketika pada posisi harus mulai banyak menulis jurnal, banyak membaca banyak presentasi, terasa sekali kewalahan dalam mengelola waktu. di satu sisi, saya harus tetap menyelesaikan pekerjaan saya sendiri sebagai pengawas sekolah dan tidak boleh ada yang berkurang karena itu merupakan tugas pokok serta tanggung jawab saya sebagai pengawas. Tetapi di sisi lain saya juga harus bertanggung jawab terhadap konsekuensi yang harus saya terima ketika memilih menjadi mahasiswa S3. Pada saat yang sama saya juga harus bertanggung jawab sebagai ibu dan istri. seluruh peran tersebut bertumpang tindih, saling mengunci, sehingga kadang-kadang membuat saya menjadi berkurang tidurnya, atau tidur dengan merasa tidak tenang karena khawatir peran-peran yang harus saya jalankan itu tidak terlaksana dengan baik.
Secara mental kadang-kadang juga menjadi turun ketika melihat teman-teman kuliah yang lain sepertinya tenang-tenang saja, seperti tidak ada Gejolak seperti tidak kelimpungan dengan tugas-tugas dan pengelolaan waktu.
Semakin merasa tertekan, juga terkena mental, pada saat orang lain mempresentasikan apa yang mereka kerjakan. Saya kadang merasa tidak habis pikir bagaimana orang lain berpikiran seperti itu, dalam arti menemukan gagasan-gagasan baru di sela-sela kerjanya yang begitu padat, kemudian bisa menyajikan hasil penelitian atau hasil pemikirannya dan dibagikan kepada dosen serta kami, teman-teman sekelas.
Di luar seluruh tekanan itu, ada hal lain yang membuat kadang mental saya semakin drop. yaitu pemikiran untuk apa saya menyelesaikan kuliah S3 ini. toh pada saat saya lulus kuliah saya tinggal menghitung hari untuk pensiun. Tetapi kadang-kadang saya menyemangati diri sendiri dengan memberikan kata-kata positif pada pikiran saya. Saya katakan bahwa ada rencana Tuhan di
balik pengambilan keputusan saya ini dalam mengambil S3. atau saya mengatakan bahwa saya akan menemukan manfaat nanti setelah saya S3 yang tidak saya duga.
Yang juga membuat drop adalah terkait dengan dukungan finansial. pada tahun ini anak saya akan masuk S2 dan S1. jadi di rumah ini sebagai orang yang membiayai keseluruhannya, saya harus membiayai kuliah S1 S2, dan S3 sekaligus. Saya memikirkan S3 Saya paling tidak selesai dalam waktu 3 tahun misalnya. itu artinya masih 2 tahun ke depan. Sementara untuk anak saya yang pertama yang masuk S2, artinya dia memerlukan waktu 3 sampai 4 tahun untuk kuliahnya. Sedangkan untuk anak saya yang kedua yang baru masuk S1, perlu sekitar 4 sampai 5 tahun untuk sampai lulus kuliah s1-nya. Artinya mereka lulus kuliah termasuk saya juga lulus kuliah itu saya dalam kondisi sudah pensiun.
So, what all these complicated S3 stuffs for?
No comments:
Post a Comment