Hadir secara daring.
Upacara ini berlangsung dari tingkat nasional sampai ke Kecamatan titik di YouTube terlihat presiden hadir sebagai pembina upacara untuk kegiatan peringatan Hari Kesaktian Pancasila di tingkat nasional. Untuk di tingkat provinsi Kami para pengawas diarahkan untuk mengikuti YouTube yang upacara hari kesaktian pancasilanya dilaksanakan di depan Gedung Sate.
Saya lihat teman-teman yang lain hadir dengan cara memfoto laptop dan dirinya yang memakai baju Korpri. Saya sendiri tidak memakai baju Korpri, karena bajunya sedang dicuci, kemudian akan dipandang agak janggal ketika hanya memakai korpri kemudian menghormat laptop ketika ada kegiatan penaikan bendera.
Hari pukul 15.00 saya meminta Induksi untuk melakukan refleksi.
It is dilakukan secara daring, yang hadir 5 orang yang pertama hadir ibu Sutini, kemudian ibu Munawaroh, Ibu Agustina, kemudian ibu Tina, Ibu Indah; yang tidak hadir Ibu Rosmala.
Ibu Agustina terburu-buru karena dia akan berangkat ke Jakarta. Untuk pertemuan induksi kali ini, saya meminta mereka merefleksikan apa yang sudah mereka lakukan pada saat perencanaan pendampingan.
Refleksi dari ibu Munawaroh, dia menyampaikan bahwa untuk sementara dia masih agak kaku-kaku, selanjutnya pada pertemuan kedua sudah semakin cair, dan selanjutnya sudah lebih baik.
Ibu Sutini menyampaikan bahwa sekolah yang didampinginya terletak di daerah yang sangat jauh-jauh, sehingga ketika saya sampaikan bahwa untuk pendampingan modul 5 Saya mungkin ikut hadir. Dia agak terkejut mungkin karena memperkirakan akan sangat repot sekali. Saya sampaikan untuk pendampingan bisa dilakukan secara hibrid titik yaitu bisa melalui dia datang ke sekolah, saya ikut hadir secara daring.
Ibu Indah memaparkan tentang perencanaan pendampingan dan pendampingannya. Dari paparannya dia menunjukkan hasil yang disampaikan sama dengan yang ditulis pada laporan lembar kerja.
Sementara Ibu Agustina dan ibu Tina Sundari tidak melakukan refleksi pertama karena waktu sudah lebih dari satu jam, dan yang kedua sudah terwakili untuk SLB oleh ibu Munawaroh, untuk SMK oleh ibu Sutini, kecuali yang SMA Ibu Indah tetap mempresentasikan Apa yang dia lakukan tetapi karena Ibu rosmalah tidak hadir jadi tidak mau menjadi wakil.
Pada bagian tanya jawab, ibu Tina Suhardi menanyakan mengenai Berapa waktu ideal untuk sebuah program. Saya merasa tersinggung dengan pertanyaan ini. Karena pada pertemuan yang pertama sudah diajarkan Bagaimana cara menyusun program. Berapa lama kebutuhan untuk suatu program. Kenapa memerlukan waktu sekian lama, alasannya apa, Tujuan apa yang ingin dicapai oleh sebuah program. Sehingga ketika ada pertanyaan seperti itu, hal itu sangat menyinggung saya. Tapi ketersinggungan saya itu ada dasarnya, beliau setiap kali ada induksi selalu mengerjakan lebih awal, artinya dia mengerjakan tanpa mendapatkan petunjuk terlebih dahulu, atau tanpa mengikuti panduan yang saya sampaikan juga yang ada pada modul. Bisa dibayangkan untuk materi pendampingan yang modul 4, dia sudah mengumpulkan terlebih dahulu sebelum dijelaskan dengan jumlah halaman sebanyak 19 halaman, dan laporan perbulannya itu lengkap. Saya sendiri pun tidak paham Bagaimana cara mengisinya atau mungkin dia mengambil dari mana titik padahal sejak awal sudah saya sampaikan bahwa untuk pengisian LK dilarang lebih dari 10 halaman, karena akan merepotkan untuk yang membaca. Sebaiknya diringkas, hal-hal penting saja yang dimasukkan ke dalam laporan lembar kerja. Hal kedua Ketika saya memberikan saran atau masukan kepadanya, dia cenderung menolak, membela diri, atau seperti tidak mau mendapatkan pendapat lain atau alternatif lain yang bisa digunakan dan lebih efektif. Dia lebih mempercayai dirinya sendiri dan apa yang saya sampaikan dipandang tidak sesuai dengan versi dirinya. Dengan kondisi seperti ini tentu saja dia menyukai bahwa mentor itu memang tidak ada.
Perihal Ibu Rosmala. Apakah saya harus mau WA-nya meminta-minta agar di hadir di dalam program induksi? Atau Biarkan saja mau hadir mau tidak Itu pilihannya dia.
Jadi ingat infografis yang digunakan pada soal literasi, di situ disebutkan bahwa orang yang nagih hutang itu harus meminta-minta kepada yang ngutang dan orang yang ngutang lebih galak. Mungkin saya juga seperti itu orang yang jadi menti lebih galak daripada mentornya dan saya harus memohon-mohon untuk hadir.
No comments:
Post a Comment