Menyelesaikan laporan IKI Mei 2025

 

Laporan IkI bulanan seharusnya tidak menjadi pekerjaan sulit.  Syaratnya laporan dibuat per hari, per kegiatan.  

Itu teori. 

Pada bulan ini saya tidak melakukan hal itu,  tetiba lupa pada kebiasaan menggunakan waktu 10 menit per hari untuk membuat laporan ringkas di Canva. Akibatnya,  hari ini saya membuat laporan IKI mulai tanggal 10-31 Mei, dalam 2 jam. Kok bisa 2 jam? Bisa. Saya sudah punya laporan harian di Blogger, jadi tinggal pilih yang kegiatan dinas,  salin, rekat ke template laporan IKI.

JIka nanya mana bloggernya, ya ini yang sedang anda baca.

Pada blog ini saya menuliskan setiap yang saya lakukan, juga mengunggah foto buktinya.
Lumayan blog ini sangat membantu, mengingatkan saya mengerjakan apa di hari apa
Thanks blog. 

Segera setelah selesai saya unggah ke aplikasi TRK, khawatir keburu ditutup secara sistem. Walaupun di akhir tahun ada celah mengisi ulang.  Ada fitur penyelesaian laporan. 

Dalam satu bulan saya memiliki 2 atau 3 target kinerja, bulan ini 2 seperti terlihat di bawah ini.

Masalah muncul, file lebih dari 5.0MB. So l should compress irlt first.  I feel lucky as i can do compressing and do other simple stuffs related to the use of applications and technology. 

I shoud be proud of myself since lady with my age is usually avoid complex technology use. But so far, i can catch up with some who are younger than me.

As I am included into one of the mentors for school superintendents, so one of my jobs is to score their works uploaded in Jabar Corpu Talent application. 
I am responsible for 6 novice   school superintendents. 

Modul 4 Siklus Pendampingan

Teringat ketika menilai para murid, ini juga sama dengan menilai murid. Bedanya murid saya para orang dewasa, jadilah namanya pendidikan orang dewasa, dimana saya menjadi gurunya.

Saya beruntung sering bertemu dengan para murid ini, dan saya hanya menanggungjawabi 6 orang saja, jadi punya banyak waktu untuk mengenal mereka dengan lebih baik, pada kondisi di luar jam tatap muka. Pada pandangan saya sebagai guru, mereka seperti halnya para murid pada umumnya, ada yang slow learner, ada yang fast learner, ada yang interest dengan pelajaran, ada yang show no interest, not even try. No kidding. 

Hari ini saya tidak berangkat ke kantor, terlalu sulit mengurai mana yang harus dikerjakan dulu. Jadi saya memilih mengerjakan di rumah. Ada sebagian teman sekerja saya yang berangkat mengantor karena tercatat sebagai panitia SPMB. Saya tidak termasuk di dalamnya. Thanks God. 

Saya akan merancang materi untuk hari Kamis, 5 Juni nanti. Untuk disajikan di BPK Penabur Indonesia, perihal acuan pelaksanaan kurikulum di sekolah, kurikulum tingkat satuan pendidikan, atau kurikulum satuan Pendidikan. 

Tapi itu saya lakukan besok saja, saat ini saya merasa sangat malas. Procrastination, indeed. 

Saya mau cerita aneh.

Abang A mendapat kabar bahwa dirinya tercatat sebagai pendonor biaya jual beli organ tubuh. Dan sindikat ini sudah tertangkap. Akibatnya Abang A menjadi terdakwa, karena terlibat perilaku jahat. Maka Abang A di BAP. Abang A ini ibarat kerbau dicocok hidung, percaya langsung pada berita yang datangnya entah dari mana, eh dari WA. Abang A tidak nanya pertanyaan dasar, misalnya, mana bukti saya menjadi anggota sindikat, berapa dana yang saya kirimkan untuk sindikat tersebut beroperasi? Sejak kapan saya menjadi bagian dari sindikat tersebut? Mana bukti perjanjian saya siap membiayai sindikat? 
Jadi males juga melanjutkan nulisnya. Intinya ujungnya mah penipuan rapi. Minta duit 300 juta. Kenapa malas, karena Abang A ini seorang sarjana, seharusnya sarjana menunjukkan sikap paling dasar yaitu skeptis, tidak percaya, dengan nanya. Ini malah langsung setuju bahwa dirinya donatur pekerjaan gila, malah ketika disarankan lapor polisi, langsung bela diri, ih kata Mas BAPnya jangan lapor polisi, ini rahasia. Mulai aneh kan?