Selamat tahun baru 2021.
Apa kabarmu di sana?
Semoga kamu bangun pagi dengan semangat baru dan harapan baru. Tahun ini menjadi tahun yang menyenangkan, membawa kebahagiaan, tidak ada ketakutan yang menyesakkan dada karena korona, terutama bisa selamat ke tahun 2022.
Saya mulai dihantui pikiran bahwa kematian bisa datang kapan saja. Kondisi Corona yang semakin menggila, ditambah berita telah ada varian baru dari Inggris, yang mengatakan bahwa virusnya merebak dengan semakin cepat, membuat saya semakin takut dengan berita-berita mengenai korona. Sekitar 2 hari lalu, saya kedatangan tamu. tamu tersebut teman kakak saya, dia beserta keluarganya berkunjung dan kebetulan kami sedang mengadakan makan bersama.
Saya menyuguhi mereka apa yang ada di rumah. salah satunya adalah jambu batu. Mereka memakannya. Dan Tertinggal setengah. Kemudian saya memakan jambu batu tersebut. saya menghabiskan semuanya. Dalam pikiran saya sayang Kalau dibuang. Kemudian saya merasakan perut saya seperti protes, terasa diaduk-aduk, dalam pikiran saya sudah buruk. Jangan-jangan saya terkena korona. Dibawa oleh tamu tersebut dari Bogor. Saya memikirkan bagaimana Harus mengabarkan pada anak saya tentang password di HP saya untuk bisa mengakses ATM dan yang lainnya. Sehingga kalau saya meninggal, dia dapat menggunakannya. Sesederhana itu pikiran tentang kematian muncul dalam pikiran saya Pada masa korona ini.
Tahun baru 2021, semoga memberikan harapan baru. Kamu mungkin berpikiran hal yang sama. Apapun yang kamu sedang lakukan itu tentu untuk membuat kamu menemukan hal-hal yang sedang kamu cari atau kamu cita-citakan. Saya mendoakan apapun cita-cita kamu, semuanya dapat tercapai.
Tahun baru 2021 bagi saya sendiri terasa menjadi berbeda. Saya dengan pekerjaan saya yang baru sebagai pengawas, menjadikan diri saya berpikir sedikit berbeda. Tahun ini menjadi tahun yang paling berat untuk mengenal tugas-tugas saya sebagai pengawas. Dalam rancangan saya berarti tahun ini saya harus membuat seluruh dokumen secara baru kemudian tahun-tahun berikutnya Saya tinggal mengubah tahunnya saja. Pengurusan administrasi sebagai pengawas terasa menjadi berat karena saya tidak memikirkan untuk melakukan salin rekat dari orang lain. Tindakan salin rekat membuat saya merasa tidak begitu adil pada diri saya sendiri. Tindakan salin rekat tidak memberi kesempatan pada diri saya untuk belajar dari apa yang saya tulis.
Peran saya sebagai pengawas harus membuat saya menjadi orang yang lebih baik. Di antaranya adalah tidak melakukan salin rekat untuk kepentingan administrasi. Mengetik sendiri setiap hurufnya memang memerlukan waktu yang lama tetapi hasilnya sangat baik. Saya mengetahui setiap kalimat yang saya buat.
Pada beberapa hari kemarin, saya mencoba menguraikan apa saja indikator kinerja individu untuk seorang pengawas. Indikator ini akan saya masukkan ke TRK. Pada saat saya menuliskan indikator tersebut terasa bahwa saya memang tidak mengenal Apa saja tugas pengawas. Sehingga Saya memerlukan membuka buku kerja pengawas dan kembali menggali serta mengkaji poin-poin penting yang harus digunakan untuk dapat menemukan Apa saja indikator kinerja pengawas. Ternyata, itu tidak cukup. Saya harus pula membuka petunjuk lain yang lebih baru tahunnya yang menjelaskan apa saja rincian kerja seorang pengawas. Ternyata banyak sekali tugas pengawas yang harus di tanggung jawabnya. Diantaranya adalah membimbing dan memberikan pelatihan kepada para kepala sekolah. Poin memberikan bimbingan dan pelatihan untuk kepala sekolah terdengar menjadi tanggung jawab yang berat. Saya beranggapan bahwa para kepala sekolah belum tentu memandang pengawas sebagai Mitra atau rekan seperjalanan dalam memajukan sekolahnya. Bisa saja para kepala sekolah Ah kurang bersedia untuk dibimbing atau bekerja bersama-sama dengan pengawas untuk memajukan sekolah. Pikiran tersebut muncul karena selama ini kepala sekolah cenderung memandang bahwa dirinya sangat independen dan sebagai seorang manajer Dia tidak memerlukan bimbingan lagi dari pengawas, Selain itu, Kepala Sekolah Telah didampingi oleh para wakil kepala sekolah yang membantunya mengurusi Segala persoalan di sekolah.
Kamu pasti mengira bahwa saya ya memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam hal membimbing kepala sekolah, guru, ataupun orang lain. Perkiraan tersebut tidak sepenuhnya benar. Dalam banyak hal kadang-kadang saya merasa tidak yakin pada diri sendiri apakah mampu melakukannya atau tidak. Mungkin itu merupakan hal yang yang paling manusiawi dari seseorang yang baru menginjak pekerjaan barunya selama kurang dari 1 tahun. Saya akui, saya harus banyak belajar mengenai pekerjaan baru saya sebagai pengawas. Saya harus bisa memastikan bahwa saya bekerja sesuai dengan standar, efektif dan efisien. ditambah, tidak merugikan dan tidak membuat sekolah yang dibina terbebani.
Kamu tahu ada hal yang berbeda dalam menyambut tahun baru ini. Saya sedikit merasa lega karena tahun baru ini ini di awali dengan kondisi finansial yang sedikit stabil. Beberapa minggu lalu saya mendaftarkan untuk memiliki aplikasi Bank Jabar pada HP. Dengan adanya aplikasi tersebut saya bisa mengetahui segala transaksi yang masuk pada rekening tersebut. Rekening Bank Jabar tersebut berisi gaji dan tunjangan. Kamu tahu Kenapa saya merasa sedikit bahagia? Pada saat saya membuka aplikasi tersebut kemudian mencoba menelusuri apa saja yang dapat dilakukan oleh aplikasi tersebut saya menemukan bahwa bisa melihat transaksi yang dilakukan secara virtual. Kemudian setiap transaksi tersebut dapat di print menjadi PDF secara otomatis dari aplikasi tersebut. Saya melihat bahwa jumlah uangnya ada 22 juta. Kamu tahu, itu adalah jumlah uang terbanyak yang pernah saya miliki. Mungkin kamu akan tertawa ketika saya menyebutkan itu adalah jumlah uang yang terbanyak. Pasti kamu mengira bahwa saya memiliki lebih banyak uang, dan jumlah itu tidak menjadi rekor tertinggi yang dimiliki saya di akhir tahun.
Jumlah tersebut memang menjadi rekor tertinggi. Disebutkan di transaksi tersebut bahwa telah masuk uang sertifikasi Selama 2 bulan dan ada koreksi tunjangan sebanyak 1 juta. Kondisi tersebut memberikan keleluasaan untuk saya bisa membayar cicilan mobil dan hutang suami saya. Semoga di tahun-tahun berikutnya kondisi keuangan saya semakin membaik.
Dukungan secara finansial sangat penting untuk saya saat ini. Kamu tahu, Teh Mira masih belum mendapatkan kejelasan. Apakah dia akan melanjutkan kuliah S2 atau bekerja. Kalau bekerja ada kabar yang membuat saya sedikit pesimis. Menteri pemberdayaan Aparatur Negara menggumumkan bahwa tidak ada pembukaan CPNS bagi para guru. Pengumuman ini menutup peluang bagi Teh Mira untuk mengikuti CPNS. Peluang yang bisa dilakukannya adalah melanjutkan ke S2, jurusan Psikologi, seperti yang diinginkannya. Kalau dia melanjutkan ke psikologis artinya saya harus menyiapkan keuangan untuk membayar kuliahnya, menyediakan uang makannya, membayar untuk sewa rumah dan keperluan yang lain-lainnya. Andalan saya hanyalah menggunakan an2 ngan yang datang dari gaji dan tunjangan saja. gaji dan tunjangan tersebut digunakan pula untuk menghidupi seluruh anggota keluarga yang lainnya. Kamu pasti tersenyum Ketika saya menjelaskan masalah keuangan. Tapi itulah keadaannya. Dari tahun ke tahun permasalahan keuangan ini seolah tidak pernah kunjung selesai.
Hari pertama di tahun baru apa yang akan kamu lakukan? Kalau saya sendiri banyak yang ingin dilakukan. Salah satunya adalah merapikan rumah. Saya berencana akan secara perlahan-lahan membuang barang-barang yang tidak lagi digunakan. barang-barang tersebut membuat rumah menjadi sempit. Saya ingat apa kata teman saya, Dayana. Kata Dayana setiap benda itu memiliki nyawa. karena dia memiliki nyawa dia hidup. karena setiap benda itu hidup maka dia akan meminta kita orang yang telah memberikannya nyawa untuk merawatnya. Semakin banyak benda yang kita memiliki, maka semakin banyak hal yang harus kita urus. Perkataan Dayana itu benar.