IHT persiapan tatap muka terbatas dengan AKB.
Pak Dede meminta saya hadir pukul 9 titik tetapi itu tidak dapat terpenuhi karena pukul jam 7.30 berangkat dulu mencari kebutuhan untuk y. Dia meminta agar dikirimi botol yang berisi air minum, kaos, dan bubur kacang hijau. Dia sedang dirawat di rumah sakit melanjutkan perawatan setelah sebelumnya terkena racun and makanan.
Membeli dulu beberapa keperluan untuk nya membuat keberangkatan ke SMA Pacet semakin terlambat. Ada hal yang menarik ketika mengirimkan barang barang yang diminta nya ke rumah sakit. Para satpam dan orang-orang membungkuk hormat seolah merasa takut pada Sahla. Kata anaknya pastilah Mereka takut pada Sahla karena kelihatan seperti orang yang mau mengawasi. Salah merasa bangga karena ada Kharisma dalam dirinya yang melekat setelah dirinya menjadi pengawas.
Kemudian Sahla bertemu dokter yang mengatakan bahwa wa dia sakit positif Covid-19.
Salah sendiri merasa kepalanya seperti akan pecah, melayang, karena semalam tidak tidur mungkin akibat dari korona.
Menghindari kejadian yang tidak diinginkan kau masalah meminta anaknya menyetir ke SMA 1 Pacet. Kegiatan di SMA 1 Pacet berjalan lancar sesuai dengan rencana titik para guru diminta tidak istirahat terlebih dahulu tanpa jeda mereka harus menyelesaikan rancangan RPP sampai ke bahan ajar.
Sore harinya pulang Dandi Sueb ternyata hasilnya positif. Anaknya Sahla XL mengatakan bahwa dia kehilangan penciuman segera setelah sebab dilakukan. Artinya dia positif covid titik sedangkan salah sendiri ketika diperiksa memang ternyata positif. Tapi salah tidak kaget karena sudah tahu sejak awal Ada kemungkinan dirinya memang positif. Untunglah selama dia memberikan IHT dia tidak membuka sedikitpun Pasker yang dipakainya.
No comments:
Post a Comment