Wednesday, April 9, 2025

Persiapan Rapat MGMP Bahasa Inggris

Kok rapat buat MGMP?
Semula tidak ada niat untuk berbicara di MGMP, selalu pembina akademik mata Pelajaran Bahasa Inggris,  saya rasa dengan adanya ketua MGMP saja sudah cukup.
Setelah diamati, ketua MGMP baik di Cianjur ataupun di KBB, keduanya sama: tidak ada aktivitas apapun. 
Kekompakan ini karena tidak ada dana, mungkin sebagai salah satu penyebabnya. 
Tapi kan tidak semua kegiatan harus berdana. Bisa saja ketua MGMP membuat kegiatan dan menyukseskan kegiatan, tanpa harus keluar dana.
Kegiatan-kegiatan berbagi praktek bayi melalui para guru diminta dulu menuliskan pengalaman praktik baiknya, setelah itu mereka kumpulkan tulisan praktik baiknya buatkan ppt-nya, nanti setiap bulan mereka bisa berbagi praktek baik, sambil melatih mereka berbicara di depan publik. Ini tidak berdana.
Berlatih menulis jenis-jenis teks. Ini juga tidak memerlukan dana para guru tinggal berbagi pengalaman Seperti apa mengajarkan menulis kepada peserta didik dalam berbagai macam jenis teks mereka bisa berbagi tips dan triknya Bagaimana memahami untuk dapat bisa menulis teks tertentu 
By the way, Alasan saya mengadakan pelatihan di MGMP adalah untuk mempromosikan pelatihan di Enigma yang mungkin sepi peminat atau mungkin kurang respon dari sekolah yang ada di Kabupaten Cianjur.
Nah Enigma inilah yang jadi alasan. Sebetulnya saya sudah tidak terlalu concern dengan perkembangan MGMP.
Ya tapi nanti saya dipandang tidak bertanggung jawab juga jika tidak mempedulikan perkembangan MGMP yang selama ini tidur. 
Hari ini saya akan menyusun materi untuk penilaian formatif akhir tahun, yang saya pikirkan adalah karena ada perpindahan fase Berarti ada kolom CV yang diuji di sananya bukan lagi kompetensi yang diuji karena perpindahan fase itu yang diuji itu kompetensinya, atau jangan nulis CP yang diuji tetapi kompetensi yang diuji istilahnya. Nanti harus dilihat seperti apa bentuknya dan hari ini akan dipikirkan.
Hari ini juga saya menunggu kehadiran Ustad Danu untuk menangani anak saya yang kemarin bermasalah dan menimbulkan kekhawatiran. Katanya dia akan datang pada pukul 02.00 jadi sambil menunggu beliau datang Saya akan beres-beres baju-baju yang ini akan di lipat dan Ruangan ini akan dirapikan.

Tuesday, April 8, 2025

Puasa Selasa Kamis Minggu

Berdasarkan obrolan dengan Pak Hidayat,  guru SMA,  puasa sangat baik untuk kesehatan terutama bagi mereka yang usianya mulai di atas 50 tahun. Dengan puasa, asupan bisa dikontrol, dan asupan yang tidak perlu, secara tidak langsung akan berkurang karena puasa makan ini itu di siang hari.

Baru-baru ini saya mendengar istilah intermittent,  puasa yang bukan terkait dengan ibadah tapi terkait kesehatan.
Ada yang puasanya lewat sehari, ada yang buka puasanya pukul 9 pagi,  ada yang begini, ada yang begitu, intinya memperbaiki pola makan dan asupan.

Saya sendiri pun, ingin melanjutkan puasa dengan puasa Daud, puasa selang sehari. Tapi sepertinya gak bakalan kesampaian. Saya agak GR sedikit.  Biasanya kalau datang ke sekolah, selalu disediakan makan. Kalau tidak dimakan,  ga enak.
Pikiran itu saya singkirkan sendiri dengan alasan puasa. Alasan puasa tidak  bisa ditolak apalagi pada hari Senin Kamis, hari yang paling umum orang berpuasa sunah.

Puasa yang saya lakukan agak berbeda dengan intermittent dan puasa sunnah yang sudah populer.  Saya ingin sekali mampu berpuasa untuk hari-hari kelahiran dalam keluarga saya: Selasa,  Kamis, Minggu sebagai ucapan terima kasih saya pada Tuhan atas kehadiran mereka di dunia ini.

Maka, jadilah Senin, 8 April 2025  Selasa, hari pertama saya melakukan puasa. Semoga bisa melakukannya dengan baik.
Tantangan hari ini luar biasa. Sebagai hari pertama masuk kerja, Ibu Kacab dinas menyediakan makan siang Opor Ayam dilengkapi dengan kerupuk udang juga Buah-buahan.
Sebelum makan siang, hampir semua pengawas membawa oleh-oleh, ada pisang,  rangginang,  kerewel,  dan lain-lain,  saya tidak begitu memperhatikan. 
Saya mengambil pisang 3. Itu saja.
Dengan puasa saya tidak memasukkan makan bergoreng-goreng. Kolesterol terjaga.

Puasa yang saya lakukan semoga menjadi tanda ketaatan saya pada keagunangan Tuhan yang mendatangkan anggota keluarga yang luar biasa dalam keluarga saya.

Saya mendapatkan hadiah dari Bu Sri yang pulang dari Jepang. Cermin Jepang. 
Semoga  saya bisa konsisten dengan puasa syukur. 

Apel dan Rapat Koordinasi Setelah Lebaran

Sesuai zamanya undangan diumumkan di WA Grup seperti berikut.

Assalamualaikum wr wbr.
Ysh seluruh rekan pengawas...
Menindak lanjuti rapat koordinasi pagi ini pkl 07.30 sd 08.30 wib melalui zoom perlu kami sampaikan sbb..
1. Dipastikan bpk ibu untuk hari *selasa tgl 8 april 2025 menggunakan skema masuk kerja* ( absen di lokasi tmp kerja ) sebelum pkl 07.20 karena akan ditarik BKD
2. hari *selasa wajib melaksanakan apel pagi di kantor cabang dinas dilanjutkan briefing dengan bu kacab mulai pkl 7.30*
3. Mengingatkan ke sekbin masing masing untuk asn ( pppk dsn pns ) untuk hadir pada hari selasa 8 april sekalipun pembelajaran baru dimulai hari rabu 9 april 2025
4. Informasi lain nya akan disampaikan oleh bu kacab pada saat briefing hari selasa.
Demikian inf ini kami sampaikan atas perhatian Bpk Ibu kami haturkan terima kasih.
*Mohon maaf lahir dan batin..*
تقبل الله منا و منكم

Ketua mkps 
Ttd
Agus Hamdan S

Tembusan
1. Bu Kacab sbg laporan
2. Kasubag

Paparan Pa Dede, KCD
Penerapan Multi Factor Authentication (MFA) pada platform ASN digital badan kepegawaian negara.
Hasil rapat koordinasi sebagai berikut.
1. Bagi ASN diharapkan segera mengupdate MFA ASN Digital.
2. Tunjangan Profesi Guru (TPG) belum semuanya selesai masih tahap proses validasi data. Mohon bersabar.
3. Ijasah Tahun 2024 dan tahun-tahun sebelumnya bagi semua sekolah (baik negeri maupun swasta) wajib dibagikan, tak ada satupun di sekolah yang ditahan. WAJIB DIBAGIKAN SEMUA IJASAH.
4. BPMU dicairkan bagi sekolah yang semua ijasah siswanya sudah dibagikan.
5. Pembagian ijasah tahun 2025 disaksikan pengawas sekolah (jika memungkinkan), ada surat pernyataan pembagian (tanda tangan Kepala Sekolah, Orang Tua, Yayasan dan disertai foto pembagian).
6. Perpisahan bagi sekolah negeri (dilaksanakan di sekolah, menggunakan seragam sekolah/ tidak menggunakan toga/ tidak menggunakan kebaya/jas, tidak menggunakan make up artist, pengisi acara anak-anak dari sekolah masing-masing, tidak ada iuran, gunakan seumber daya yang ada di sekolah masing-masing, jika tidak ada aula maka dilakukan di kelas masing-masing, baju seragam disumbangkan). Jika memungkinkan unggah ke media sosial dan undang wartawan untuk publikasi pembagian ijasah.
7. Perpisahan sekolah swasta mengedepankan peinsip kebersamaan dan humanis. Tidak memberatkan bagi semua pihak. 
8. Sekolah negeri tidak menjual seragam. Batik, jas atau atribut khas sekolah tidak dijual di sekolah negeri.
9. Seragam sekolah swasta dikembalikan ke Yayasan dengan mengedepankan prinsip humanis dan tidak memberatkan.
10. Berikan layanan pembelajaran terbaik kepada siswa.
11. ASN tunjukkan kinerja dan perilaku kerja yang maksimal. Pelanggaran bagi P3K maka kontraknya akan diakhiri.



Uji Kompetensi dari Golongan IV/c ke IV/d

 


Saya tidak mengikuti Uji Kompetensi panggilan ke-1 dan ke-2, alasannya takut lulus. LoH? Iya takut lulus. Kalau lulus ke golongan utama nanti pensiunnya usia 65 tahun. Bekerja sampai usia 65 tahun? Perlukah? Kalau tidak bekerja, apa yang akan dilakukan sudah ada rencanakah?

Jadwal Uji Kompetensi 



Monday, April 7, 2025

Men-DO-kan diri sendiri

Menjadi mahasiswa S3 ternyata tidak sederhana.
Pertama ada anggapan bahwa mahasiswa S3 itu orang-orang yang sudah berhasil dalam pekerjaan dan hidupnya sehingga sangat sibuk, tapi di sisi lain, banyak duitnya karena sudah punya jabatan.

Kedua, tidak semua orang bisa jadi mahasiswa S3, selain karena  biayanya mahal, tuntutan kualitas keilmuan seorang calon doktor tidaklah enteng.

Saya menjalani S3 menjelang pensiun dari pengawas sekolah. Jelas sekali gelar yang diperoleh tidak untuk digunakan hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Lagian, pengawas sekolah tidak memerlukan gelar doktor. 
Saya berkuliah untuk mengukur keakademisan saya sendiri. Apakah saya mampu melaksanakan peran sebagai mahasiswa.

Tuntutan pertama,  harus lulus TOEFL. Ketika dikabarkan harus ikut tes Toefl,  saya diam-diam belajar dan mempersiapkan diri untuk tes. Thanks to YouTube and Adrian Permadi who uploaded his Toefl strategies in YouTube.  Saya belajar trik menjawab soal listening, reading,  grammar dan yang lainnya dari YouTube yang narasumbernya Adrian.

Saat tes seluruh yang diajarkan Adrian di YouTube benar-benar menjadi obor. Dan saya lulus, 545.
Bagaimana dengan teman seangktan yang lain? Failed, all failed, including the one who was graduated from English Department. 

Tuntutan kedua,  harus lulus ujian komprehensif yang dilakukan selama dua hari. Soal yang paling saya takuti adalah statistik. Ada lima mata ujian komprehensif selain dari statistik.
Again, saya lulus. Saya lulus sendiri. Yang lain, ada yang mengulang dua, ada yang mengulang tiga. 

Tuntutan ketiga harus pernah menjadi speaker pada international seminar.  Saya ikut 2 kali. Pembahasan ada yang tentang AI, tentang linerisasi tujuan belajar, proses pembelajaran, dengan penilaian. 

Tuntutan  keempat, harus nerbitin jurnal.  Saya berhasil menerbitkan empat jurnal. 

So, saya bisa mengikuti S3 dengan predikat sangat baik.
Tapi saya men-DO-kan diri saya sendiri dari kedoktoran ketika saya tak lagi mampu bayar.

Benar,  pendidikan tinggi privilese orang berduit. Untuk yang ga ada duit, DO aja.

Bentrok Makan

Pagi buka WA. 

Beberapa orang mengucapkan selamat ulang tahun.  Alhamdulillah, amiin atas do'a-do'a yang mereka panjatkan.  Semoga Tuhan Yang Maha Kasih mengabulkan. 

Pada grup teman SMP, ramé hari ini mau kumpul hal bihalal di Rumah Makan Téh Sari Nagrak.
Salah satu anggota mengajukan dress code warna putih hijau untuk mengenang seragam SMP zaman dulu. Satunya menolak dengan alasan sekarang yang tren bukan warna itu,  tapi warna krem Mahagony, dengan alternatif padu padan krem muda.
Yang lainnya mengajukan keberatan yang berbeda. Jadi rame urusan baju. 
Begitulah,  manusia membuat repot dirinya sendiri dengan batasan, seperti dress code. Kenapa tidak percaya diri dengan datang sesuai dirinya tanpa ikatan dress code. 

Grup Dinas SMA juga mengajukan halal bihalal di kolam renang sekolah. Undangan yang mengejutkan mengingat saat ini lagi rame tidak boleh melakukan hal-hal yang sifatnya pemborosan, pemerintah sedang mengimplementasikan efektivitas biaya, perampingan ikat pinggang. Kata Pak Presiden Prabowo hutang negara kita perhari bertambah satu triliun. Jumlah uang yang mungkin tidak pernah saya miliki walaupun ditebus dengan seumur hidup bekerja. Jumlah uang yang harus turut pula ditanggung oleh setiap warga negara yang saya tak paham dengan cara bagaimana.  Apa gak bisa negara cetak uang, terus bayar. Hutang piutang negara mungkin cara bayarnya tidak seperti pinjam meminjam uang ke koperasi. Cukup dengan pinjam, keluar uangnya, nanti dibayar cicilan perbulannya berapa. Tidak bisa pinjamannya bertambah setiap hari. Pinjaman sekali, bayar sekian kali.  Kalau pinjam level negara, bisa nambah tiap hari. Apa bayarnya juga tiap hari? Entahlah saya tidak paham.

Saya mungkin tidak akan datang ke keduanya. Ke grup SMP, bentrok dengan undangan dari Bu NengFit. Saya lebih memilih datang ke sana, walaupun tempatnya jauh. Ke sma juga enggan untuk datang, waktunya bentrok dengan undangan wajib apel hari pertama setelah puasa. Di grup sma, saya belum siap pasang topeng lebaran, berbasa basi sana sini, mendengar beragam informasi yang bisa saja malah membuat saya semakin menyadari bahwa dunia kami berbeda,  cara pandang kami berseberangan. Saya lihat di daftar yang akan hadir ada beberapa orang yang sudah tidak berdinas akan hadir. Dengan melihat daftar itu, semakin surut niat saya untuk datang. Saya membayangkan perjumpaan yang tidak terprediksi skenarionya. 

5.26 sore
Jadinya tidak menghadiri undangan manapun. 
Ada guru David Hidayat ke rumah.  Beliau baru selesai puasa syawalan. Merasa terhormat karena beliau datang ke rumah saya dan berbincang banyak mengenai berbagai hal.
Salah satu obrolan yang penting menyoal kesedihan.
Kesedihan karena tidak bisa berbuat baik kepada orang tua.
Mungkin orang tua kita dulu banyak puasa karena memenuhi kebutuhan anaknya yang sedang kuliah.




Sunday, April 6, 2025

Usia (2025-1968=57)

 Seperti hari biasa, saya bangun dengan badan pegal-pegal. Rasa yang sebelumnya tidak dimiliki. Bangun pagi dengan badan tidak segara, pertanda usia sudah di atas 55 atau memang saya saja yang kondisi badannya tidak sehat. 
Kenyang dengan menikmati tubuh  yang tidak nyaman, saya memulai hari pertama di usia saya yang ke-57. Tentu saja tidak ada satu orangpun yang mengucapkan selamat ulang tahun, mungkin karena usia 57 tidak lagi seksi dan nginginin untuk diucapin selamat ulang tahun. 

Banyak yang sudah dilalui, banyak juga yang belum diketahui walaupun kini usia 57 tahun. Orang ngomong begini begitu, orang ngunggah status ini itu, orang ngabarin jalan ke sana ke sini, saya tidak mencicipi semuanya. Tidak ada manusia yang sempat mencicipi semuanya, tidak ada manusia yang mengalami semuanya, tidak ada yang bisa mendapatkan semuanya, itulah sunatullahnya kehidupan. Apakah saya mengumandangkan senandung kedukaan karena tidak sempat ini itu dalam usia 57, tidak seperti 57-nya orang lain, saya tidak merasa iri dengan apa yang dialami, dimiliki, diperoleh oleh orang lain. Setiap individu punya perjanjiannya sendiri-sendiri dengan nasibnya. 

Apa yang saya miliki itulah raihan saya. Badan pegal, kaki sakit, pandangan berbayang, pendengaran yang tidak jernih, leher selalu pegal, kepala berdenyut, mata berair, punggung panas, itu sebagian dari rasa yang dimiliki di usia 57 tahun. Ada juga perasaan lain yang berkaitan dengan anak, khawatir anak tidak berhasil, khawatir anak tidak mampu mandiri, khawatir anak kebingungan dengan pertarungan hidup. Untuk urusan anak nanti punya anak, atau saya menyebutnya cucu, saya tidak terlalu berharap saya bisa menyaksikan anak saya punya anak. Kalau saya sempat dan Tuhan memberikan saya waktu untuk menyaksikan cucu, saya bersyukur sekali, kalau tidak sempat, itulah rezeki saya. Saya tidak terlalu memaksa pada nyawa untuk teruslah bertahan sampai saya menyaksikan anak-beranak-cucu. Saya tidak memiliki kuasa atas umur, nyawa yang dititipkan menjadi ruh pada jasmani saya, saya tidak menggenggamnya sebagai sesuatu yang bisa saya atur.

Bagaimana dengan suami? Saya tidak berharap yang tidak mungkin dicapai sesuai kemampuan manusia. Usia 57 saya tidak membayangkan hal-hal yang tidak mungkin. Sebagai individu, suami merdeka untuk mengingat saya berulang tahun atau tidak ingat sama sekali, tidak penting. Yang lebih penting, suami dapat mengingat dirinya adalah suami dan teturutan yang mengikutinya. 

Happy birthday to myself, semoga tahun ini dan tahun-tahun mendatang dipenuhi dengan kecukupan, keberkahan, kebahagiaan, dan kemampuan untuk terus dapat mensyukuri hidup.