Saturday, September 13, 2025
Nalangsa
Friday, September 12, 2025
Penguatan TKA dan Telaah KSP
Sejak pagi sudah bergumul dengan harus mengerjakan apa dulu. Rasanya terlalu banyak yang harus diselesaikan, dan pekerjaan tersebut terlihat banyak tetapi tidak terlihat. Seperti ibu-ibu yang bekerja di rumah, pekerjaannya banyak, waktu dari pagi sampai petang tidak cukup, tapi hasil pekerjaannya tidak terlihat bahkan mungkin bagi yang tidak tahu bisa menyangka 'tidak ngapa-ngapain'.
Itulah yang saya alami sebagai pengawas sekolah, banyak pisan pekerjaan tapi tidak terlihat kerjanya, seperti memeriksa sekolah mana saja yang belum selesai daftar TKA, menghubungi sekolah dan diskusi memastikan bahwa sekolah mau mendaftar TKA, menghubungi operator sekolah, bahkan yang mendaftarkan langsung oleh kepala sekolah, ya kepala sekolahnya yang harus riweuh menjawab pertanyaan saya. Kenapa saya dianggap riweuh tapi tidak terlihat kerja? Karena semuanya saya kerjakan dari rumah. Tidak ke mana-mana, tapi buk bek, telepon sana, telepon sini, Gmeet sana Gmeet dengan si ini. Sampai sehari teh beberapa kali sesi.
These are things what I do today.
GMeet TKA
Pak PUrba
Telaah KSP
Diskusi dengan sekolah pra akreditasi, KSP
Pakai reviu
Kentang
Eta nya lamun di SHu aya daftar harian penyiraman, pengobatan, pemupukan dan pengukuran, edun nya, BPSB oge eleh sigana...
Thursday, September 11, 2025
Akreditasi Perpustakaan
Waktu: 08.00-12.00, Kamis, 11 September 2025
Tempat: Kantor KCD 6, Jalan Haurwangi Cianjur
Peserta: 6 orang pengawas dan sekolah-sekolah yang belum akreditasi (SMA Kadupandak, Pasundan 1, Al Mamoen, Mande, Pacet, Cilaku, Warkon, Kanaan, Al mashum, SMK Pasirkuda, Pacet, Haurwangi, Cipanas, Leles, Cipatat, Cugenang, Bojongpicung, Cidaun, PP Cianjur, Cilaku, 2 Leles,)
Materi kegiatan:
1. Sambutan Pa Iim
Perpustakaan sebagai sarana pendukung peningkatan literasi, mulai dari perpustakaan fisik sampai perpustakaan digital sehingga akses lebih luas. Namun, keberadaan perpustakaan baik fisik ataupun digital belum mengubah kebiasaan berjam-jam menikmati Tiktiok menjadi membaca. Minat baca guru dan siswa masih perlu ditingkatkan. Kebiasaan membaca itu menular, jika gurunya kurang minat membaca, muridnya pun akan meniru hal yang sama. Pengawas sekolah diharapkan menjadi penggerak literasi di sekolah dampingannya. Harapan ke depan ada penambahan referensi berupa buku ataupun ebook.
2. Sambutan dari Pustakawan, Bapak Dr Hadadi
Yang memiliki kewenangan melakukan akreditasi adalah perpusnas, kami hanya melakukan asistensi.
Kami meminta para pengawas untuk memberikan pembinaan dan bimbingan dan cek perpustakaannya. Cek ada atau tidak perpuistakaanya jangan sampai dijadikan gudang yang berisi buku-buku paket pembelajaran.
Berdasarkan sejarah perpustakaan pertama ada di Bagdad. Para khalifah mengumpulkan semua buku dari seluruh dunia, cinderamata berupa buku. Sekarang buku tidak djadikan sesuatu yang istimewa, ini menjadi distorsi perpustkaan, dianggap cukup dengan membaca tik tok, facebook, dan WA. Baca artikel, cape. HP tidak dijadikan alat untuk mengakses ke bacaan, ebook tidak diakses. Seluruh pelaku pendidikan harus melakukan pembenahan, mulai dari perpustakaan. Kami ingin menghidupkan kembali perpustakaan sekolah, perpustakaan harus menjadi sumber inspirasi.
SMAN 2 Banten menjuarai tingkat provinsi perpustakannya. Upaya yang dilakukannya berupa inovasi dan memasukkan kreativitas, sehingga bisa menjadi pusat pembelajaran selain kelas. perpustakaan menjadi ruang belajar, siswa senang belajar di sana, guru juga antri masuk ke perpustakaan, perpus lebih dari sekadar menyimpan buku, tetapi tempat diskusi. Siswa datang ke sekolah dengan mengagendakan berkunjung ke perpustakaan untuk bertemu inspirator dan guru dari buku. Gunakan sebgaian anggaran sekolah untuk perpustakaan, paling tidak 5% dari seluruh anggaran. Lihat di RKAS adakah anggaran untuk perpustakaan.
(The rest of the talk is about politics which not in my interest)
3. Paparan Materi, oleh Ibu Ika, Tim Akreditasi
Semoga sekolah-sekolah ini bisa terakreditasi di tahun 2026, 30 September 2025 sudah tutup. Ada instrumen baru yang ditandatangani bulan Juli 2025, dan ini menjadi pengenalan instrumen dengan komponen ada 6.
Standarisasi akrediatsi perpustakaan berdasarkan pasal 9 UU nomor 43 tahun 2007 tantang perpistakaan.
Keuntungan akreditasi adalah:
- Akreditasi perpustakaan ke depannya menjadi syarat akreditasi sekolah
- Akreditasi perpustakaan menjadi tolak ukur kinerja lembaga
- Persyaratan lomba pustakawan dan lomba pustakawan
- Persyaratan diklat P, khususnya diklat KPS dan Diklat manajemen
- Prioritas pemberian bantuan perpusnas
- Kepala Perpustakaan wajib mengikuti diklat manajemen Perpustakaan
Akreditasi Perpustakaan merupakan proses pengakuan formal oleh Perpusnas yang menyatakan lembaga P telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan pengelolaan P. Jika terakreditasi memiliki sertifikat A, B, C. Masa berlaku sertifikat akreditasi A-91-100-5 tahun, B76-90- 4 tahun C6—75- 3 tahun, BT belum akred. Permintaan reakreditasi lebih dari masa berlaku sertifikat. Akreditasi P sekolah tidak berbayar, siapkan saja eviden dari setiap eviden.
Perpustakaan ditempatkan di tengah sehingga mudah diakses dari manapun. Atau bisa juga jadi ruang pertama yang dilihat adalah ruang perpustakaan. Pembelajaran sesekali pindah ke perpustakaan dijadwal dari senin sampai Jumat. Hindari menyimpan perpustakaan di tempat yang menjolok jauh, lembab, di lantai atas, sehingga tidak strategis.
Langkah menuju akreditasi: pembinaan oleh dinas perpustakan provinsi, persiapan secara lengkap bukti fisik sesuai instrumen 6 komponen-42 indikator, penilaian borang oleh LAP-N, nominati untuk visitasi dan pengaturan jadwal visitasi, visitasi offline/online paling lambat 2 bulan setelah pendaftaran, rapat pleno penilaian hasil visitasi, pemberian sertifikat akre paling lambat satu bulan setelah visitasi.
Buku paket di kelas, di perpus hanya buku pengayaan. Akred hanya 1 hari sekitar 5 jam.
Sejak tahun 2011 jumlah yang terakreditasi di jawa barat baru 1.080 dari 5 ribu sekian.
Masalah: petugas p merangkap mulai dari sasapu sampai laporan, buku tidak bervariasi, rendah pemahaman arti dan manfaat penerapan SNP P, laju perkembangan teknologi dan produknya, minimnya SDM tenaga Perpustakaan, pengetatan anggaran yang belum 5%, minimnya koleksi,
Aspek yang diakreditasi: koleksi perpustakaan, sarana dan prasarana Perpustakaan, pelayanan perpustakaan, tenaga Perpustakaan, Penyelenggaraan, pengelolaan Perpustakaan.
Otomasi perpustakaan nasional.
SMAN 1 Warungkondang: sarana dan prasarana, jumlah ruang kelas sedikit, peserta didik bertambah, P digunakna jadi ruang kelas, lab juga jadi kelas. SDM kurang. Saran: sosialisasi juga kepada KS karena jadi motornya.
Menyiasati ruang P yang kurang: minimum 72 M persegi, teras baca aya bukuan, ruang BK aya bukuan, mesjid aya bukuan, (ruang bisa diklaim sebagai perpustakaan), lobi simpan buku. Perluasan ruang perpus.
Menyiasati kurang SDM, tempatkan guru, atau TU di perpus
Kep .159.no
1. Isi identitas P (perpustakaan harus punya nama Perpustakaan Titian Ilmu SMA X)
2. NPP, nomor pokok perpustakaan jika pernah akreditasi
3. C 1.000 judul, A, 1.500 judul
4. Persentase penyediaan koleksi fisik dan elektronik 25%
5. Cakupan koleksi:kelas 00 umum, 100 200 300 pendidikan 400 bahasa 500 ilmu murni, 600 ilmu terapan, 700 seni, 800 sastra, 900 geografi
6. Ada kegaitan wakaf buku, buku silang, pembelian
7. Cacah ulang: dihitung ualng stok opnam.
8. Penyiangan; diambil buku yang rusak.
9. Survei kebutuhan setiap semester, triwulan, kuesioner (ggogle form)
10. Buku yang rusak diperbaiki. Jangan pakai solatif karena menambah keasaman kelembaban
11. Mneyimpan buku mepet ke tembok tidak bagus karena tembok bisa lembab atau panas.
12. Kalau memiih A skor 5, B 4, C 3, d 2
Wednesday, September 10, 2025
Partisipasi Warga Sekolah dalam Program Sekolah
Tuesday, September 9, 2025
Melanjutkan Persiapan Akreditasi SMA IT Baitul Ilmi
Monday, September 8, 2025
Pak Zen, mantan KS SMAN 1 Cianjur, wafat
Pembinaan Bulan Séptémber 2025
Thursday, September 4, 2025
SMA Prima Teladan dan SMA IT Baitul Ilmi
Sampah Masih Jadi Masalah
Wednesday, September 3, 2025
Pelatihan Mandiri, Purna Tugas, dan Wafat
Rabu, 3 September 2025
Pagi ini dikejutkan dengan berpulangnya Ibu Nita, pengawas induksi yang kabarnya sakit jantung. Saya belum mengenal almarhumah dengan baik. Semoga almarhumah kembali ke kedamaian dan menemukan kebahagiaan pada kehidupan baru. Kadang saya teringat Ibu saya sendiri. Ibuku menderita luka pada usus sehingga sulit untuk disembuhkan, setiap saat beliau terlihat meringis menahan sakit di dalam tubuhnya yang sudah terlalu lelah menahan derita bertahun-tahun. Dokter dan rumah sakit menyerah untuk mengobatinya. Saat beliau berpulang, dalam hati kecil saya mungkin ibuku menginginkan kematian agar sejenak bisa istirahat dari rasa sakit yang seolah tidak pernah henti. Ibu Nita, entahlah, semoga almarhumah pun dapat sejenak menikmati istirahat dari sakitnya.
Saya mengetahui tentang wafatnya Bu Nita dari WA. Ternyata beritanya ada di grup Pengawas KCD 6, di Grup induksi, dan di grup pengawas Jawa Barat. Saya tidak terlalu memperhatikan isi WA. Saya juga kejam mungkin; saya tidak melakukan salin rekat ucapan innalilahi dan seterusnya yang panjang yang dikopi dari isi WA sebelumnya. Saya berpikir cara seperti itu, tidak menunjukkan ketulusan untuk orang yang mungkin tidak akan pernah lagi ber-WA. Di grup kecil, saya merespon kabar duka tersebut, Lebih karena takut dianggap tidak empati, padahal dalam hati, saya hening dan berdoa sejenak ketika membaca pertama kali beliau wafat.
Saya juga membaca ada pengawas yang purna tugas. Keduanya menandakan 'selesai' Meninggal artinya selesai dengan tugas hidup. Pensiun artinya selesai dengan tugas kedinasan. Selesai memberikan kesan kosong setelah kata itu. Setelah selesai tidak ada lagi ada hal lain yang akan dikerjakan. "Manusia yang baik adalah mereka yang 'selesai' dengan dirinya" begitu kata pepatah, Untuk pepatah ini bukan berarti harus mati, tapi manusia dalam hidupnya harus mampu menunjukkan kemampuan mengelola nafsu dan hasratnya sehingga tidak serba ditabrak demi memenuhi kepuasan hidup.
Hari ini saya merencanakan membuat PPT untuk besok hari memberikan materi kebijakan di SMA Prima Teladan Cugenang. Kepala masih terasa sakit, semoga bukan karena kolesterol. Setelah berobat kemarin, sakit kepala lumayan berkurang, semoga sehat seterusnya. Sambil mengisi waktu karena belum mood membuat PPT, saya mengikuti pelatihan mandiri di Rumah Pendidikan. Materinya tentang penyusunan kurikulum satuan pendidikan tahap berkembang, siap, dan mahir. Tidak terlalu tertangkap pesannya, karena saya mendengarkan paparan sambil mencuci baju yang dilanjutkan dengan memasak snack 'basreng rasa kencur'. Saya juga berinovasi mencoba membuat kudapan dari pepaya muda untuk nanti sore.
Monday, September 1, 2025
Pohon Pinggir Jalan
Senin, 01 Septmeber 2025
Hari ini saya mengantar suami membeli tali tambang untuk pengikat screen house yang selalu kalah diterpa angin. Screen yang terbuat dari plastik berkibar-kibar tersapu angin yang membawa tenaga hebat seolah ingin mengangkat semua plastik termasuk genteng yang digunakan manusia untuk berlindung dari panas dan hujan. Angin luar biasa sepak terjangnya. Sekali sepak dan sekali terjang, manusia sama sekali tidak berdaya. Untuk angin kecil, manusia, seperti suami saya, hanya bisa berupaya dengan membeli tambang yang tahan terkena hujan dan panas, kuat bertahan tahunan, kuat menerima siksaan angin, siksaan sinar matahari, dan siksaan dinginnya malam.
Maaf saya melantur. Intinya, kami berdua memakai motor Vario berangkat ke toko seberang BRI jalan Adi Sucipta, di sana ada toko yang menjual peralatan pancing, tambang, jaring.
Membeli barang yang kuat dengan harga murah, tidak gampang. Harus dihitung untung ruginya. Saya yang biasa belanja tanpa hitung rugi karena yang dibeli hanya tahu, kacang buncis, kentang, harganya segitu-gitu saja, merasa bosan dengan percakapan jual beli yang terdengar absurd untuk saya. Maka saya keluar dari toko.
Hal pertama yang saya lihat adalah pohon yang berbuah merah. Pikiran saya melantur apa pohon ini dikawinkan sehingga berbuah merah? pasalnya di tempat lain, saya menemukan pohon yang sama, tapi berbunga. DI kali lain, saya menemukan pohon ini berbuah keriwil-keriwil seperti belimbing. Pohon ini mengundang keanehan.
Buntu dengan pohon yang bisa berbunga, berbuah bermacam-macam, saya mengamati pinggir jalan. Ternyata sepanjang jalan Adi Sucipta tempat adanya Bank BRI, SMPN 4 Cianjur, Cabang Bank BRI, Toko Sarung, ada pohon yang sengaja ditanam oleh pemerintah. Saya tidak tahu namanya, dan tidak tertarik untuk melihat ke Google Lens apa namanya.
Pohonnya terlihat kuat, bunganya kuning. Warna kuning yang terang. Sangat menarik. Manusia bisa membuat warna dari beragam media, tapi meniru warna kuning persis seperti bagaimana alam menunjukkannya, mungkin tidak semua bisa.
Hari Senin saya mengantar suami, tidak bekerja dong! Tidak, saya menghindari bekerja, hanya untuk hari ini saja. Cianjur sedang dalam suasana tidak aman. Demo dan penjarahan sedang terjadi di mana-mana, begitu kata kabar instagram. Ada yang mengambil barang-barang dari rumah Ibu Sri Mulyani, dari rumahnya Eko Patrio, dari rumah Syahroni -kabarnya jam mahal harganya 11 miliar. Aduh 11 miliar itu segimana ya uangnya? Seumur hidup saya bekerja, sepertinya tidak akan mencapai angka 11 miliar. Saya jadi tertarik ingin jadi anggota DPR juga. Bekerja jadi buruh kecil, sudah cukup, sudah saatnya menjadi wakil buruh dan membantu menolong para buruh. Cuman kalau saya jadi anggota DPR, dari mana biayanya?
Beberapa sekolah tutup, SD Ibu Dewi di sepanjang jalan SIliwangi, semuanya tutup. SMPN 4 juga tutup, tidak ada kegiatan persekolahan yang terlihat. Tentu sangat mencemaskan jika suasana begitu mencekam tapi anak-anak berangkat sekolah yang letaknya tidak jauh dari gedung DPR. Saya lihat di Instagram gedung DPR Cianjur gerbangnya hendak dirobohkan. Semoga tidak ada korban dan kerusuhan tidak berkepanjangan. Ngeri ketika mendengar ada yang terinjak, terpukul, atau terhimpit saat kekacauan terjadi.
Ibarat pohon pinggir jalan Adi Sucipta yang ditanam pemerintah, dia tidak tahu mungkin kalau dirinya dibeli oleh anggaran negara, juga dia tidak tahu jika setiap lembar daun dan kelopak bunganya dibeli oleh pajak rakyat. Bersyukur di Cianjur tidak ada yang marah pada pohon sehingga pohon aman berdiri melindungi jalan, dan mungkin meneduhkan sedikit area di sekitarnya. Saya dengar di beberapa tempat banyak sekali segala sesuatu yang merupakan barang publik, dirusak. termasuk pohon, pot, pagar, bahkan stasiun.
Pohon yang dibeli oleh uang negara, dia tidak menginginkan itu, mugkin. Ketika pohon dirusak, digulingkan potnya, dia juga tidak menginginkan itu, mungkin.
Kegiatan Pengawas
Senin, 1 September, bekerja dari rumah karena ada pengumuman sedang ada demo
1. Memeriksa program pancawaluya SMAN 1 Kadupandak dan membahas tanggung jawab kordinator, guru wali, wali kelas.
3. Berbagi Transformasi Pengelolaan Kinerja KS kepada para pengawas induksi
4. Menerima Laporan pelaksanaan MPLS SMATER
5. Koordinasi dengan pengawas Rosmala perihal kegiatan IHT bersama sebagai tindak lanjut pelaksanaan surat perintah dari kepala KCD 6
6. Koordinasi dengan sekolah swasta perihal tindak lanjut dari darurat demo
7. Mengajukan cuti kedua untuk kuliah S3 dengan alasan kesulitan finansial
Saturday, August 30, 2025
Thursday, August 28, 2025
Tugas Pengawas Sekolah yang Disangka Tiduran
Pagi diawali dengan memberikan pengumuman mengenai teknis pengumpulan dokumen SPTJM.
Bismilah,
Yth Bapak dan Ibu wakil KS dan operator sekolah yang namanya terlampir pada verifikasi data siswa, mohon membantu ketersediaan dokumen untuk dikumpulkan besok di KCD mulai Pukul 09.00. Dokumen yang dikumpulkan:
I. SPTJM
1. Print instrumen 3 rangkap, A4, dilengkapi dengan foto bangunan sekolah bagian depan, bagian belakang, dan dalam kelas.
2. Print Berita acara, 3 rangkap, A4, dicap, tanda tangan KS, tanda tangan yayasan.
3. Tanggal sinkronisasi Selasa, 26 Agustus 2025.
4. Print absen setiap kelas yang memuat kehadiran siswa pada hari Selasa, 25 Agustus 2025. (1 rangkap)
5. Print daftar nama siswa dari Dapodik (1 rangkap)
II. KSP (jika sudah selesai)
Untuk reviu KSP sebelum diprint, kumpulkan pada link yang tertera pada PPT Pembinaan Agustus.
III. Print Satgas Pancawaluya dan Program (Jika sudah selesai)
Tetapi kemudian muncul pertanyaan dari anggota grup: 1) apa saja yang harus dibawa besok?, 2) saya mendapatkan WA ini, apakah sekolah negeri juga mengirimkan? 3) Ini langsung dikirim ke KCD ya?
So, imagine what words you will utter to response those questions. Yang muncul malah pertanyaan dari saya sendiri: apakah membaca teks di atas sangat sulit?
Belum lagi selesai memikirkan apakah perlu dijawab, saya sudah harus mengikuti webinar tentang HAM, mungkin saya perwakilan dari KCD 6, karena saya lihat tidak semua pengawas hadir. Saya menyimak sambil sesekali ke dapur, menyiapkan makan pagi, dan sesekali ke belakang, mencuci baju.
Webinar ternyata lama, sampai lebih dari duhur. Saya membuka-buka PPT lama tentang kinerja KS. Materi tersebut dibutuhkan untuk besok Jumat memberikan paparan materi kepada pengawas induksi mengenai pengelolaan PKKS mulai dari merancang RHK. Saya mengira para pengawas itu sudah paham. Anggapan itu muncul karena para pengawas induksi selalu sangat rajin belajar dan kreatif sehingga sepertinya kegaitan induksi tidak mereka perlukan.
Cek sana sini di Canva akun dinas, ketemu dua file yang isinya mengenai Kinerja KS. File pertama untuk semester 1, dan file kedua untuk semester 2. Saya putuskan memberikan yang semester 2, karena itu yang terbaru dan kontennya lebih update serta lebih lengkap.
Sambil buka PPT saya juga buka WA. KS SMA Insan Mandiri meminta PPT IHT kemarin, jadi saya buka file dulu, dan PPT diberikan padanya. Banyak aktivitas yang tidak kelihatan sibuknya, padahal dari menit ke menit, ada yang harus dikerjakan.
Di WA saya melihat ada teks untuk saya menanyakan apa saya sudah sehat atau belum. Saya tersenyum dalam hati, Saya menduga bahwa jika saya sehat saya harus berbakti pada negeri ini dengan cara mengerjakan hal yang menjadi ambisi pemegang kerajaan SUnda ini.
Di WA juga ada wakil KS yang menanyakan Satgas Pancawaluya dan Job descritionnya seperti apa. Alasannya mentok tidak bisa mikir. Saya jawab dengan teks. ah susah. saya minta dia telepon. Saya kurang sabar, saya buatkan uraian tugasnya. Saya bertanya-tanya, kenapa ketika dibicarakan banyak ide, tapi ketika ditulisakan dia mengatakan tidak bisa.
Belum lagi bisa menikmati makan siang dengan tenang, ada undangan ikut webinar dari Bu Neneng, SLB CGP. Saya join saja. pematerinya Ibu KS SD Ibu Jenab 1, ibu Ihat, terus Kepala SMP, dan pembicara ketiga guru SLB. Sambil mendengarkan, saya tertidur beberapa menit.
Selanjutnya saya merekap data siswa yang terasa beda-beda.
Berhubung batuk belum bisa kompromi dan sakit kepala belum memberikan kesempatan untuk berpikir yang lebih jernih, mata juga menunjukkan protes sehingga kegiatan harus dihentikan.
Untuk besok acara induksi, salah satu pengawas induksi menawarkan tepatnya di SLB cahaya gemilang Pertiwi. Untuk tempat saya tidak menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah saya menawarkan waktu mau dilakukan induksi pagi atau siang, jawabannya adalah mengikuti jadwal. Berarti pertanyaan dijawab dengan pertanyaan. Seharusnya kalau disuruh memilih yang memilih satu bukan hanya lagi.
Pada masa literasi yang begitu membumbung tinggi dan di Gelora kan Hampir pada setiap mulut, Tetapi pada kenyataannya membaca teks tidak bisa, dibuktikan dengan tiga pertanyaan yang mengikutinya yang menurut saya terasa sangat janggal. Kedua menjawab pertanyaan lisan juga tidak bisa, ditandai dengan disuruh memilih Jawabannya malah seperti itu. Ini saya yang salah atau mereka yang bingung?
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Pembukaan oleh Pak Maman
Sambutan
Paparan Materi:
Bagaimana mendidik tanpa melanggar HAM?
Keadilan restoratif dengan cara memberikan kesempatan pada murid untuk memperbaiki kesalahan, fokus pada pemulihan dengan melibatkan korban-pelaku-keluarga, dan masyarakat untuk berdialog, agar pelaku menyadari dampak perbuatannya.
Pa Maman, agar ada sosialisasi sehingga sekolah tidak merasa khawatir dengan implementasi HAM di sekolah, ada kerjasama dengan pihak penegak hukum yang menjamin guru.
Apakah boleh ada yang tidak naik kelas?
Materi 2
Masalah yang dalam pendidikan dikelompokkan kedalam 8 Standar Nasional Pendidikan. Untuk guru masih perlu peningkatan pada kompetensi penilaian.
Sekolah direkomendasikan meningkatkan capaian Standar Isi dan Standar Penilaian.
Tahap 1 Identifikasi untuk memilih dan menerapkan masalah
Tanya Jawab
1. IIs Suryani
2. Abdul Syukur
Kalau berdasarkan rapor pendidikan 2025, setiap sekolah sudah dianalisis dan sudah jadi RKAS. apakah ini jadi rancarangan tahun ini, atau bekal tahun depan? Apakah muncul LK seperti yang lbu tunjukkan?
A: kalau secara nyata sudah tidak bisa mengajukan apa-apa, ini bisa dijadikan dasar pendampingan ke sekolah. Sejauh yang saya pahami, untuk yang 2025 menjadi dasar untuk 2026. APakah LK include, ini tidak. ini sebagai LK yang terpisah untuk memetakan masalah yang ada di rapor pendidikan. dengan template ini step by step nya lebih terarah.
3. Dede Rahayu
Q: 1) Menganalisis internal dan eksternal melalui rapor pendidikan yang menjadi bagian integral. SIklus apa yang perlu dilakukan yang bisa tepat sesuai kebutuhan analisis dari dalam, karena sekolah merasa kesulitan memahami rapor pendidikan? 2) Pemetaan analisis masalah yang ada di SPMI ada kesenjangan dalam memetakan dengan baik, langkah untuk melakukan analisis masalah yang dikaitkan dengan identifikasi standar mutu, SPMI itu polanya nanti akan seperti apa ketika diterapkan di satuan pendidikan, berkaitan dengan perencanaan RKT dan ARKAS. 3) apa yang harus dilakukan oleh pengawas terkait dengan plan-do-check?
A: 1) Sesuai pengalaman di BBPMP, bagaimana melakukan analisis dari rapor pendidikan, kemarin baru diajarkan sebatas analisis rapor pendidikan. Secara keseluruhan, kami diajarkan cara mengunduh, melihat sistem SIPD di pemerintah, sehingga memiliki gambaran seperti apa intervensi yang dilakukan daerah. Di sini menurut pelatihan yang saya peroleh, formatnya IRBB, tapi mula dari pemetaan, perencanaan, evaluasi, secara siklus tidak terlalu berbeda dengan SPMI.
Jadi menurut saya (Sunengsih) tidak ada perbedaan antara IRBB dengan SPMI yang dikeluarkan BBPMP. Alurnya sama, bedanya itu saja dan adanya file itu.
(Sesaat mandek, narasumber ibu Hessy ada masalah dengan audio, suaranya ga terdengar. Ibu Sunengsih dengan ramah ingin membantu menjawab, tapi katanya DIA LUPA apa yang ditanyakan Pak Dede, saya mencatat pertanyaan Pa Dede, tapi untuk apa saya mengirimkan pertanyaan ke IBu SUnengsih. APA ... ANDA, ingat omongan AH yang menteror saya ketika memberikan penjelasan mengenai struktur KSP kepada para WK Kurikulum. Alasan saya untuk memberikan jawaban yang serempak karena lelah saya menjawab japri, TIDAK diterima. Keukeuh APA ... Anda? itu jadi peristiwa yang mengerikan bagi saya)
Materi lengkap ada di link iniMuncul yang menjawab, Ibu IIS SURYANI, membantu menjawab Ibu Sunengsih dan Ibu Hessy: 1) alhamdulillah sekolah saya naik rapornya, tetapi direkomendasi belum muncul, angkanya 0. 2) kalau berbicara rapor diserahkan ke sekolah, silakan mau menggunakan yang mana, prioritas atau keseluruhan, tapi mana dari komponen yang paling perlu ditingkatkan.