Pages

Saturday, September 13, 2025

Nalangsa

Keur budak hayang dahar, hayang ruab raeb wae, jiga bieu dibere duit Rp50.000 teh beak dipakai meuli mie ayam Cenah,  jang beli naon hiji deui jadi langsung beak. 
Terus pok deui hayang kebab. Dijawab tong jajan,   M masak.
Der masak kangkung,  goreng tempe, sayur asem dihaneutkeun. Didaharna teu loba. Ribut hayang kebab. 
Jam 19 indit.
Ari bebeja kalah hayang meuli calana.
Siga sereg, tapi henteu cenah. Ku kituna mah da langka E meuli baju teh. Alesan "entong ah, nyaah duitna". Ieu duka di mana meuli calanana.

E ulin  meureun, jam 20.37 can balik.

Friday, September 12, 2025

Penguatan TKA dan Telaah KSP

 Sejak pagi sudah bergumul dengan harus mengerjakan apa dulu. Rasanya terlalu banyak yang harus diselesaikan, dan pekerjaan tersebut terlihat banyak tetapi tidak terlihat. Seperti ibu-ibu yang bekerja di rumah, pekerjaannya banyak, waktu dari pagi sampai petang tidak cukup, tapi hasil pekerjaannya tidak terlihat bahkan mungkin bagi yang tidak tahu bisa menyangka 'tidak ngapa-ngapain'. 
Itulah yang saya alami sebagai pengawas sekolah, banyak pisan pekerjaan tapi tidak terlihat kerjanya, seperti memeriksa sekolah mana saja yang belum selesai daftar TKA, menghubungi sekolah dan diskusi memastikan bahwa sekolah mau mendaftar TKA, menghubungi operator sekolah,  bahkan yang mendaftarkan langsung oleh kepala sekolah, ya kepala sekolahnya yang harus riweuh menjawab pertanyaan saya. Kenapa saya dianggap riweuh tapi tidak terlihat kerja? Karena semuanya saya kerjakan dari rumah. Tidak ke mana-mana, tapi buk bek, telepon sana, telepon sini, Gmeet sana Gmeet dengan si ini. Sampai sehari teh beberapa kali sesi. 

These are things what I do today. 

GMeet TKA



Pak PUrba




Telaah KSP



Diskusi dengan sekolah pra akreditasi, KSP

Pakai reviu



Kentang

Eta nya lamun di SHu aya daftar harian penyiraman, pengobatan, pemupukan dan pengukuran, edun nya, BPSB oge eleh sigana...



Thursday, September 11, 2025

Akreditasi Perpustakaan

 

Waktu: 08.00-12.00, Kamis, 11 September 2025

Tempat: Kantor KCD 6, Jalan Haurwangi Cianjur

Peserta: 6 orang pengawas dan sekolah-sekolah yang belum akreditasi (SMA Kadupandak, Pasundan 1, Al Mamoen, Mande, Pacet, Cilaku, Warkon, Kanaan, Al mashum, SMK Pasirkuda, Pacet, Haurwangi, Cipanas, Leles, Cipatat, Cugenang, Bojongpicung, Cidaun, PP Cianjur, Cilaku, 2 Leles,)

Materi kegiatan:

1.      Sambutan Pa Iim

Perpustakaan sebagai sarana pendukung peningkatan literasi, mulai dari perpustakaan fisik sampai perpustakaan digital sehingga akses lebih luas. Namun, keberadaan perpustakaan baik fisik ataupun digital belum mengubah kebiasaan berjam-jam menikmati Tiktiok menjadi membaca. Minat baca guru dan siswa masih perlu ditingkatkan. Kebiasaan membaca itu menular, jika gurunya kurang minat membaca, muridnya pun akan meniru hal yang sama. Pengawas sekolah diharapkan menjadi penggerak literasi di sekolah dampingannya. Harapan ke depan ada penambahan referensi berupa buku ataupun ebook. 

2.      Sambutan dari Pustakawan, Bapak Dr Hadadi

Yang memiliki kewenangan melakukan akreditasi adalah perpusnas, kami hanya melakukan asistensi.

Kami meminta para pengawas untuk memberikan pembinaan dan bimbingan dan cek perpustakaannya. Cek ada atau tidak perpuistakaanya jangan sampai dijadikan gudang yang berisi buku-buku paket pembelajaran. 

Berdasarkan sejarah perpustakaan pertama ada di Bagdad. Para khalifah mengumpulkan semua buku dari seluruh dunia, cinderamata berupa buku. Sekarang buku tidak djadikan sesuatu yang istimewa, ini menjadi distorsi perpustkaan, dianggap cukup dengan membaca tik tok, facebook, dan WA. Baca artikel, cape. HP tidak dijadikan alat untuk mengakses ke bacaan, ebook tidak diakses. Seluruh pelaku pendidikan harus melakukan pembenahan, mulai dari perpustakaan. Kami ingin menghidupkan  kembali perpustakaan sekolah, perpustakaan harus menjadi sumber inspirasi.

SMAN 2 Banten menjuarai tingkat provinsi perpustakannya. Upaya yang dilakukannya berupa inovasi dan memasukkan kreativitas, sehingga bisa menjadi pusat pembelajaran selain kelas. perpustakaan menjadi ruang belajar, siswa senang belajar di sana, guru juga antri masuk ke perpustakaan,  perpus lebih dari sekadar menyimpan buku, tetapi tempat diskusi. Siswa datang ke sekolah dengan mengagendakan berkunjung ke perpustakaan untuk bertemu inspirator dan guru dari buku. Gunakan sebgaian anggaran sekolah untuk perpustakaan, paling tidak 5% dari seluruh anggaran. Lihat di RKAS adakah anggaran untuk perpustakaan.

(The rest of the talk is about politics which not in my interest)

3.      Paparan Materi, oleh Ibu Ika, Tim Akreditasi

Semoga sekolah-sekolah ini bisa terakreditasi di tahun 2026, 30 September 2025 sudah tutup. Ada instrumen baru yang ditandatangani bulan Juli 2025, dan ini menjadi pengenalan instrumen dengan komponen ada 6.

Standarisasi akrediatsi perpustakaan berdasarkan pasal 9 UU nomor 43 tahun 2007 tantang  perpistakaan.

Keuntungan akreditasi adalah:

-        Akreditasi perpustakaan ke depannya menjadi syarat akreditasi sekolah

-        Akreditasi perpustakaan menjadi tolak ukur kinerja lembaga

-        Persyaratan lomba pustakawan dan lomba pustakawan

-        Persyaratan diklat P, khususnya diklat KPS dan Diklat manajemen

-        Prioritas pemberian bantuan perpusnas

-        Kepala Perpustakaan wajib mengikuti diklat manajemen Perpustakaan

Akreditasi Perpustakaan merupakan proses pengakuan formal oleh Perpusnas yang menyatakan lembaga P telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan pengelolaan P. Jika terakreditasi memiliki sertifikat A, B, C. Masa berlaku sertifikat akreditasi A-91-100-5 tahun, B76-90- 4 tahun C6—75- 3 tahun, BT belum akred. Permintaan reakreditasi lebih dari masa berlaku sertifikat. Akreditasi P sekolah tidak berbayar, siapkan saja eviden dari setiap eviden.

Perpustakaan ditempatkan di tengah sehingga mudah diakses dari manapun. Atau bisa juga jadi ruang pertama yang dilihat adalah ruang perpustakaan. Pembelajaran sesekali pindah ke perpustakaan dijadwal dari senin sampai Jumat. Hindari menyimpan perpustakaan di tempat yang menjolok jauh, lembab, di lantai atas, sehingga tidak strategis.

Langkah menuju akreditasi: pembinaan oleh dinas perpustakan provinsi, persiapan secara lengkap bukti fisik sesuai instrumen 6 komponen-42 indikator, penilaian borang oleh LAP-N, nominati untuk visitasi dan pengaturan jadwal visitasi, visitasi offline/online paling lambat 2 bulan setelah pendaftaran, rapat pleno penilaian hasil visitasi, pemberian sertifikat akre paling lambat satu bulan setelah visitasi.

Buku paket di kelas, di perpus hanya buku pengayaan. Akred hanya 1 hari sekitar 5 jam.

Sejak tahun 2011 jumlah yang terakreditasi di jawa barat baru 1.080 dari 5 ribu sekian.

Masalah: petugas p merangkap mulai dari sasapu sampai laporan, buku tidak bervariasi, rendah pemahaman arti dan manfaat penerapan SNP P, laju perkembangan teknologi dan produknya, minimnya SDM tenaga Perpustakaan, pengetatan anggaran yang belum 5%, minimnya koleksi,

Aspek yang diakreditasi: koleksi perpustakaan, sarana dan prasarana Perpustakaan, pelayanan perpustakaan, tenaga Perpustakaan, Penyelenggaraan, pengelolaan Perpustakaan.

Otomasi perpustakaan nasional.

SMAN 1 Warungkondang: sarana dan prasarana, jumlah ruang kelas sedikit, peserta didik  bertambah, P digunakna jadi ruang kelas, lab juga jadi kelas. SDM kurang. Saran: sosialisasi juga kepada KS karena jadi motornya.

Menyiasati ruang P yang kurang: minimum 72 M persegi, teras baca aya bukuan, ruang BK aya bukuan, mesjid aya bukuan, (ruang bisa diklaim sebagai perpustakaan), lobi simpan buku. Perluasan ruang perpus.

Menyiasati kurang SDM, tempatkan guru, atau TU di perpus

Kep .159.no

1.      Isi identitas P (perpustakaan harus punya nama Perpustakaan Titian Ilmu SMA X)

2.      NPP, nomor pokok perpustakaan jika pernah akreditasi

3.      C 1.000 judul, A, 1.500 judul

4.      Persentase penyediaan koleksi fisik dan elektronik 25%

5.      Cakupan koleksi:kelas  00 umum, 100 200 300 pendidikan 400 bahasa 500 ilmu murni, 600 ilmu terapan, 700 seni, 800 sastra, 900 geografi

6.      Ada kegaitan wakaf buku, buku silang, pembelian

7.      Cacah ulang: dihitung ualng stok opnam.

8.      Penyiangan; diambil buku yang rusak.

9.      Survei kebutuhan setiap semester, triwulan, kuesioner (ggogle form)

10.   Buku yang rusak diperbaiki. Jangan pakai solatif karena menambah keasaman kelembaban

11.   Mneyimpan buku mepet ke tembok tidak bagus karena tembok bisa lembab atau panas.

12.   Kalau memiih A skor 5, B 4, C 3, d 2

Wednesday, September 10, 2025

Partisipasi Warga Sekolah dalam Program Sekolah

Tempat: SMAN 1 Cipeundeuy 
Waktu: 08.00-11.00

Judul pada tulisan di atas merupakan judul yang diminta oleh pihak sekolah sebagai topik pada IHT sebagai respon terhadap kondisi sekolah yang sebagian warga sekolahnya tidak aktif pada program-program sekolah atau berkomentar bahwa tugas guru mengajar, bukan ditambah ini dan itu.
Judul tersebut merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi saya karena selama ini belum pernah ada sekolah yang meminta in house training dengan topik yang betul-betul spesifik seperti di atas.
Semula yang saya pikirkan adalah memberikan materi pola pemikiran bertumbuh seperti yang sedang trend saat ini dikaitkan dengan pembelajaran mendalam titik Tetapi kalau memang itu yang diberikan, Saya khawatir istilah tersebut sudah kehilangan kesaktiannya, karena terlalu sering dipakai, sehingga menjadi sebuah slogan, untuk Diingat dan dipakai untuk membela diri, tetapi tidak dilaksanakan. Sama halnya dengan slogan Kebersihan sebagian daripada iman, sangat lancar diucapkan, tetapi sampah di depan mata dibiarkan.
Untuk membangun kesadaran guru dalam melaksanakan program-program yang memang luar biasa banyaknya, saya akan mengenalkan dulu tugas utama dan tugas pokok guru. Tugas utama guru adalah mengajar yang pada umumnya terdiri dari 24 jam pelajaran kali 45 menit. Sedangkan tugas pokok dilaksanakan sisanya dari tugas utama. Beban kerja guru per minggu sebanyak 37,5 jam. Jika digunakan untuk mengajar sebanyak 24 JP, setara dengan 18,5 jam titik sehingga guru masih memiliki waktu sebanyak 19 jam untuk melaksanakan tugas pokok atau tugas-tugas tambahan yang diberikan di luar mengajar.
Gagasan di atas memicu untuk mengingatkan kepada guru bahwa ada tanggung jawab pemenuhan waktu yang harus dipenuhi dengan beragam tugas yang sesuai dengan SK yang diterima oleh masing-masing guru. Setelah itu saya akan meminta para guru untuk mengenal tugas-tugasnya sendiri dengan membuat tabel t yang berisi apa perannya dan Apa uraian tugasnya.

Sebagai penghidup suasana di awal saya akan memberikan ice breaking yaitu membuat Menara dengan setiap orang memiliki modal berupa kertas HVS sebanyak 5 lembar titik ke 5 lembar HVS itulah yang harus dijadikan menara dengan cara diskusikan sehingga menara tersebut dapat dibuat setinggi-tingginya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengingatkan kepada para guru bahwa walaupun banyak orang jika terlibat pada sebuah kegiatan atau sebuah tanggung jawab atau hanya menonton saja maka menara itu tidak akan pernah terbentuk.

Kegiatan lainnya adalah mengajak para guru untuk melihat bahwa cara pikir kita itu berpengaruh terhadap cara kita menerima dan melaksanakan tugas.

Pada bagian akhir saya mengajak para guru untuk membuat rencana perubahan kinerja dengan menuliskan Apa tujuan yang ingin mereka ubah kemudian Bagaimana cara mereka mengubahnya Apakah perlu bantuan untuk melakukan perubahan tersebut. Kemudian setelah itu saya meminta para guru untuk menentukan perubahan itu selama triwulan terlebih dahulu, sambil meminta bantuan kepala sekolah untuk memberikan poin apresiasi dan sanksi sehingga nanti bisa mengukur perubahannya itu tercapai dengan baik, atau malah perlu bantuan.

Kegiatan hari ini berjalan dengan sangat lancar, Saya merasa senang karena bisa memberikan bimbingan kepada para guru untuk menyadari tugas-tugasnya, dan merancang perubahan kinerja yang harus mereka lakukan dengan kesadaran mereka sendiri. Sebagai bahan tindak lanjut ke depan: Saya harus mempertahankan memberikan materi pelatihan yang banyak melibatkan guru, seperti permainan, menulis, berbicara, kerja kelompok, dan presentasi. 

Tuesday, September 9, 2025

Melanjutkan Persiapan Akreditasi SMA IT Baitul Ilmi

Sesuai kesepakatan dengan kepala sekolah dan para guru, hari ini saya akan membimbing pengisian Sispena untuk akreditasi. Alasan didampingi untuk pengunggahan ke sispena karena sekolah ini merupakan sekolah bukaan baru, yang belum pernah mendapatkan akreditasi sebelumnya.

Pada hari ini yang akan diunggah adalah dokumen-dokumen utama yaitu rkt, rkas, rkjm, KSP, kalender akademik dan video atau profil sekolah.

Saya mulai dengan membuka rkjm terlebih dahulu yang disandingkan dengan rkt dan RKAS.
Masih ada beberapa bagian yang belum sinkron, teknik penyusunan rkt-nya masih menggunakan 8 SNP. Itu tidak jadi masalah selama program-program yang ditujukan terkait dengan peningkatan kualitas pembelajaran sesuai dengan kondisi rapor pendidikan yang sudah diterima di tahun 2025.
Pengajuan dokumen menjadi sulit karena ada bagian-bagian yang harus ditandatangani oleh pihak yayasan atau pihak lain. Kemudian kepala sekolah tidak turut serta dalam anggaran, karena seluruh anggaran dikelola dan disediakan oleh Yayasan. Jadi garis besarnya kepala sekolah mengajukan segala kebutuhan dan anggaran nanti pihak yayasan yang akan memenuhi seluruh kebutuhan. Walaupun tahun ini sudah merupakan tahun ke-3 dan akan mengeluarkan angkatan yang pertama, tetapi baru semester ini sekolah ini menerima Bantuan Operasional Sekolah. Sehingga pada rkt dan RKS perlu disesuaikan ada kegiatan-kegiatan yang harus memenuhi kebutuhan penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah. 

Saya menyarankan agar semua dokumen yang sudah selesai, langsung di print out, yang membutuhkan tanda tangan langsung ditandatangan, dan langsung diberikan pengkodean untuk memudahkan mengingat dokumen mana saja yang sudah selesai dan dokumen mana saja yang belum selesai. Saya juga meminta kepada kepala sekolah untuk membuat tabel kontrol. Misalnya mana yang dikerjakan oleh guru di bagian apa dan untuk indikator yang mana.

Refleksi:
Masih belum optimal di bagian guru titik para guru masih banyak yang bingung harus melakukan apa, sedangkan waktu terus berjalan titik ke depan saya harus mengatur kegiatan yang membuat para guru juga aktif, kepala sekolah juga tidak menjadi orang yang terus-terusan secara langsung menerima instruksi dari saya dan mengerjakan segala sesuatunya bersama saya.

Monday, September 8, 2025

Pak Zen, mantan KS SMAN 1 Cianjur, wafat

Masih belum percaya akan berita bahwa Pak Zen telah berpulang untuk selamanya.

DDalam beberapa hari terakhir ini aku memikirkan kain penutup mayat, seolah aku harus memastikan ada kain penutup untuk mayat.
Ternyata, Pak Zen, ayahnya Dewi, temen waktu ngajar di SMAN 2 Cianjur, meninggal tadi pagi.
Penguburan baru bubar barusan.
Innalillahi.

Semoga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.
Samar masih kudengar suara lbu Zen di sela tangisnya, "Kami susah senang bersama selama 50 tahun."


Pembinaan Bulan Séptémber 2025

Senin ini seharusnya saya datang ke kantor cabang dinas untuk mengikuti kegiatan pembinaan dari kepala cabang dinas dan juga menerima informasi-informasi lainnya. Namun saya tidak dapat hadir karena Ketika saya bangun terasa Kepala saya sangat berat, tenggorokan juga terasa sangat sakit, dan pusing luar biasa. Sehingga setelah memakai baju seragam untuk siap berangkat, saya kembali ke sofa dan terlentang untuk melihat perkembangan apa yang selanjutnya terkait dengan kondisi kesehatan tubuh saya. Tidak dipungkiri akhir-akhir ini saya sering sakit, mungkin karena pengaruh kegiatan yang berlebihan, atau mungkin kondisi kesehatan memang sedang menurun karena imun tubuh sedang tidak bekerja dengan baik.
Masalahnya adalah saya lupa tidak memberitahu Ibu Kepala Cabang dinas bahwa saya tidak dapat hadir, saya malah dia menikmati sakit kepala yang berat bukannya mengirim WhatsApp ke ibu kepala cabang dinas. Akhirnya pada pukul 08.00 saya ditelepon oleh ketua MKPS yang menanyakan Saya sedang ada di ada di mana, Saya jawab saya kurang sehat. Setelah itu saya berusaha tidur dan menenangkan diri.  Hari Senin ini saya ingat Saya punya janji dengan sekolah akan memberikan pembinaan terkait dengan persiapan Anugerah Panca Waluya, pengecekan penilaian kinerja kepala sekolah dan TKA.
Sekitar pukul 10.00 kurang dengan sangat memaksakan diri saya mengundang para guru, kepala sekolah, operator dan koordinator Satgas Pancawaluya untuk dapat hadir di ruang virtual. Saya menggunakan Google Map yang memakai akun belajar.id yang diberikan oleh kemendikdasmen.
Terdapat sekitar 40 peserta yang hadir dan itu sesuai dengan ekspektasi saya. Materi pembinaan yang diberikan pertama-tama dikaitkan dengan peningkatan kualitas hasil belajar melalui praktik kinerja kepala sekolah yang telah dirancang sejak bulan Juli lalu.  Saya mengingatkan kepada para kepala sekolah untuk segera melanjutkan melengkapi bukti-bukti keterlaksanaan program, dan Jika memungkinkan mungkin pada bulan September ini saya akan mengunjungi sekolah, mungkin kunjungannya secara daring ataupun secara luring, melihat kondisi kesehatan. 

Untuk materi yang kedua terkait dengan program Panca Waluya, Saya menyarankan agar program inovasi yang dilakukan oleh sekolah Segera dilaksanakan, dan segera mendaftar sesuai dengan rancangan yang sudah diatur oleh pihak penyelenggara titik untuk sekolah-sekolah swasta diharapkan mendaftar dengan menggunakan NIK username yang menggunakan NPSN.

Terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan oleh para peserta terkait dengan pelaksanaan program Panca Waluya. Kekhawatiran muncul karena membayangkan pendaftaran ke program Panca Wali yaitu merupakan sebuah lomba. Saya sampaikan bahwa pancawalaya itu merupakan anugerah artinya penghargaan kepada sekolah-sekolah yang melaksanakan program. Tetapi saja pemberian penghargaan kepada sekolah itu karena jumlahnya banyak mulai dari SD SMP sampai dengan SMA SMK dan SLB tentu tidak semuanya mendapatkan penghargaan dalam bentuk mungkin materi titik kalau sekedar berbentuk sertifikat semuanya akan mendapatkan.

Selanjutnya untuk materi TKA saya sampaikan bahwa semua sekolah harus segera mendaftar, karena berdasarkan laporan dari Pak purba terdapat beberapa sekolah yang belum mendaftar. Kepala SMA Darul Ulum menyampaikan bahwa belum mendaftar karena bingung terkait dengan sarana dan prasarana serta Bagaimana cara memasukkan sesi. Saya sampaikan lebih baik daftar saja dulu kemudian nanti untuk sesi dilihat setelah keluar DNT-nya.

Saya sampaikan agar para guru kelas 12 segera mengenalkan soal-soal berbentuk TKA. Tapi kalau dipandang perlu, saya sampaikan saya akan memberikan pendampingan secara daring mengenai bentuk-bentuk soal TK A yang memang sudah diedarkan oleh pihak pemerintah.

Kegiatan ditutup dengan meminta para peserta untuk mengisi absen menggunakan aplikasi zoho form.

Refleksi:
Dari beberapa kali Kegiatan saya belum pernah dihadiri oleh Kepala SMAN 1 Cipatat. untuk kegiatan secara daring selalu saja ada alasan yang mengakibatkan tidak dapat hadir. Yang harus saya lakukan adalah memastikan bahwa semua informasi yang saya sampaikan itu sampai pula kepada kepala sekolah. 

Dari grup WA saya mendapatkan bocoran, bahwa ada berbagai materi yang dilakukan oleh para pengawas yang telah mengikuti pelatihan pembelajaran mendalam.

Thursday, September 4, 2025

SMA Prima Teladan dan SMA IT Baitul Ilmi

Diawali dengan menunggu dijemput untuk bisa ke SMA Prima Teladan karena saya sebelumnya belum pernah ke sekolah tersebut,  hanya dengar alamatnya di Cugenang.

Perjalanan ke SMA Prima Teladan melewati jalan yang tidak baru untuk saya.  Arahnya dari Cianjur kota menuju ke arah Pacet, nanti belok di Cugenang,  ikuti jalan Cugenang, ketika ketemu Alfamart, ambil jalan lurus,  sekitar 1 km dari Alfamart di sebelah kiri lokasi SMA Prima Teladan cirinya gerbang dan bangunan berwarna hijau.
Sekolah berada di  sekitar sawah dengan cuaca sejuk.
Acara dimulai pukul 8.30 berupa acara formal: nyanyi, sambutan, doa, ends at 9.35. Seremoni umum.
Saya memberikan materi: TKA dengan menjelaskan kisi-kisi dan mencatat bentuk soal, Pancawaluya,  dan  kokurikuler.  
Semoga mereka mendapatkan sesuatu untuk digunakan dalam menghadapi TKA. 
Well ternyata,  mereka belum tahu ada contoh soal TKA. 

Pukul 11.00
Diantar operator menuju ke SMA IT Baitul Ilmi karena diundang Pak Agus Hamdan untuk menemani menjelaskan akreditasi untuk 44 butir akreditasi yang akan di lakukan persiapan di sekolah tersebut. Saya tiba hampir aku 11 lebih beberapa menit, kegiatan masih berlangsung. Saya lihat para gurunya terlihat pernah mendengarkan begitu banyak indikator yang harus diselesaikan.
Sampai kira-kira pukul 03.00 Saya dan Pak Agus masih berada di SMA IT Baitul Ilmi tapi dengan memberikan harapan agar para guru dan kepala sekolah Menindaklanjuti apa yang diperoleh hari ini dengan mengumpulkan dokumen-dokumen sesegera mungkin.
Setelah itu kami pulang dan saya berhenti di pertigaan salak Cianjur pulang ke rumah dengan naik grab rp9.500.

Sampah Masih Jadi Masalah

Kamis, 4 September 2025
Ketika scroll YouTube, tanpa sengaja saya dipertontonkan dengan carut marutnya sampah di Amerika. Saya mengira kalau Amerika, tidak akan ada sampah seperti itu, melainkan sebuah negara yang bersih dengan pengelolaan sampah yang tertata dengan baik sehingga tidak ada warganya yang menderita sesak nafas atau penyakit tertentu akibat adanya sampah. Pada video yang diunggah pada YouTube tersebut disebutkan bahwa sampah-sampah tersebut sebagian dikelola dengan cara dibakar diperlihatkan asap hitam membumbung tinggi ke udara dan beberapa orang ditunjukkan sakit akibat menghirup udara pembakaran sampah. 
Selain itu juga ditunjukkan air dari selokan-selokan yang berwarna kuning akibat cairan-cairan yang keluar dari sampah tanpa dikelola, juga akibat dari pembusukan sampah yang pengelolaannya terlambat.
Narator pada YouTube tersebut menyampaikan bahwa ada kekhawatiran kelak sekian puluh tahun yang akan datang dunia ini akan penuh oleh sampah, dan manusia tidak bisa hidup Karena dia harus bersebelahan dengan sampah.
Hal yang sama mungkin akan terjadi juga di negara Indonesia tercinta. Saat saya keluar dari rumah, di sepanjang jalan Siliwangi dari mulai Pasir Hayam sampai dengan SMPN 2 Cianjur, sampah masih bertebaran titik Saya berharap sampah-sampah tersebut masih ada di sana karena belum diambil oleh pengelola sampah; bukan karena memang tidak ada pengelolaan sampah yang dilakukan dengan baik oleh pihak pemerintah daerah Cianjur. Saat ini waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi, mungkin hari ini pengelola sampah akan datang lebih siang dari biasanya karena mengambil sampah dulu di tempat yang lain sesuai dengan arah atau rute yang biasa dilakukannya.
Memang tidak dipungkiri sampah menjadi masalah bersama. sebagai contoh di depan rumah saya ada selokan. Dan masih tetap terlihat setiap pagi sampah-sampah baru dan sampah-sampah lama yang mengambang atau bahkan mungkin sudah lama sehingga menjadi tenggelam dan menghalangi jalannya air di selokan tersebut. Sebelumnya ada tempat pembuangan sampah di Gang sebelum ke Jalan Utama. tetapi itu menjadi pemandangan yang sama sekali tidak sedap bagi mata dan juga tidak sedang bagi hidung. Sampah-sampah yang berceceran di mana-mana mengakibatkan pemandangan menjadi sangat tidak indah.  Biasanya sampah-sampah yang dibungkus rapih itu yang dikirimkan oleh masyarakat, akan dibuka satu persatu dan diacak-acak oleh orang yang mengais-ngais sampah tersebut.
Bersyukur jam bergeser sedikit dari pukul 7, sampah diambil oleh  petugas. Semoga sampah tersebut diolah bukan pindah tempat ke tempat pembuangan akhir dan dibiarkan menumpuk. 

Wednesday, September 3, 2025

Pelatihan Mandiri, Purna Tugas, dan Wafat

Rabu, 3 September 2025

Pagi ini dikejutkan dengan berpulangnya Ibu Nita, pengawas induksi yang kabarnya sakit jantung. Saya belum mengenal almarhumah dengan baik. Semoga almarhumah kembali ke kedamaian dan menemukan kebahagiaan pada kehidupan baru. Kadang saya teringat Ibu saya sendiri. Ibuku menderita luka pada usus sehingga sulit untuk disembuhkan, setiap saat beliau terlihat meringis menahan sakit di dalam tubuhnya yang sudah terlalu lelah menahan derita bertahun-tahun. Dokter dan rumah sakit menyerah untuk mengobatinya. Saat beliau berpulang, dalam hati kecil saya mungkin ibuku menginginkan kematian agar sejenak bisa istirahat dari rasa sakit yang seolah tidak pernah henti. Ibu Nita, entahlah, semoga almarhumah pun dapat sejenak menikmati istirahat dari sakitnya.


Saya mengetahui tentang wafatnya Bu Nita dari WA. Ternyata beritanya ada di grup Pengawas KCD 6, di Grup induksi, dan di grup pengawas Jawa Barat. Saya tidak terlalu memperhatikan isi WA. Saya juga kejam mungkin; saya tidak melakukan salin rekat ucapan innalilahi dan seterusnya yang panjang yang dikopi dari isi WA sebelumnya. Saya berpikir cara seperti itu, tidak menunjukkan ketulusan untuk orang yang mungkin tidak akan pernah lagi ber-WA. Di grup kecil, saya merespon kabar duka tersebut, Lebih karena takut dianggap tidak empati, padahal dalam hati, saya hening dan berdoa sejenak ketika membaca pertama kali beliau wafat.


Saya juga membaca ada pengawas yang purna tugas. Keduanya menandakan 'selesai'  Meninggal artinya selesai dengan tugas hidup. Pensiun artinya selesai dengan tugas kedinasan. Selesai memberikan kesan kosong setelah kata itu. Setelah selesai tidak ada lagi ada hal lain yang akan dikerjakan. "Manusia yang baik adalah mereka yang  'selesai' dengan dirinya" begitu kata pepatah, Untuk pepatah ini bukan berarti harus mati, tapi manusia dalam hidupnya harus mampu menunjukkan kemampuan mengelola nafsu dan hasratnya sehingga tidak serba ditabrak demi memenuhi kepuasan hidup. 


Hari ini saya merencanakan membuat PPT untuk besok hari memberikan materi kebijakan di SMA Prima Teladan Cugenang. Kepala masih terasa sakit, semoga bukan karena kolesterol. Setelah berobat kemarin, sakit kepala lumayan berkurang, semoga sehat seterusnya. Sambil mengisi waktu karena belum mood membuat PPT, saya mengikuti pelatihan mandiri di Rumah Pendidikan. Materinya tentang penyusunan kurikulum satuan pendidikan tahap berkembang, siap, dan mahir. Tidak terlalu tertangkap pesannya, karena saya mendengarkan paparan sambil mencuci baju yang dilanjutkan dengan memasak snack 'basreng rasa kencur'. Saya juga berinovasi mencoba membuat kudapan dari pepaya muda untuk nanti sore. 

Sore ini makan hanya dengan sayur labu siam


Monday, September 1, 2025

Pohon Pinggir Jalan

Senin,  01 Septmeber 2025

Hari ini saya mengantar suami membeli tali tambang untuk pengikat screen house yang selalu kalah diterpa angin. Screen yang terbuat dari plastik berkibar-kibar tersapu angin yang membawa tenaga hebat seolah ingin mengangkat semua plastik termasuk  genteng yang digunakan manusia untuk berlindung dari panas dan hujan. Angin luar biasa sepak terjangnya. Sekali sepak dan sekali terjang, manusia sama sekali tidak berdaya. Untuk angin kecil, manusia, seperti suami saya, hanya bisa berupaya dengan membeli tambang yang tahan terkena hujan dan panas, kuat bertahan tahunan, kuat menerima siksaan angin, siksaan sinar matahari, dan siksaan dinginnya malam. 
Maaf saya melantur. Intinya, kami berdua memakai motor Vario berangkat ke toko seberang BRI jalan Adi Sucipta, di sana ada toko yang menjual peralatan pancing, tambang, jaring. 


Membeli barang yang  kuat dengan harga murah, tidak gampang. Harus dihitung untung ruginya. Saya yang biasa belanja tanpa hitung rugi karena yang dibeli hanya tahu, kacang buncis, kentang, harganya segitu-gitu saja, merasa bosan dengan percakapan jual beli yang terdengar absurd untuk saya.  Maka saya keluar dari toko.


Hal pertama yang saya lihat adalah pohon yang berbuah merah. Pikiran saya melantur apa pohon ini dikawinkan sehingga berbuah merah? pasalnya di tempat lain, saya menemukan pohon yang sama, tapi berbunga. DI kali lain, saya menemukan pohon ini berbuah keriwil-keriwil seperti belimbing. Pohon ini mengundang keanehan.

Buntu dengan pohon yang bisa berbunga, berbuah bermacam-macam, saya mengamati pinggir jalan. Ternyata sepanjang jalan Adi Sucipta tempat adanya Bank BRI, SMPN 4 Cianjur, Cabang Bank BRI, Toko Sarung, ada pohon yang sengaja ditanam oleh pemerintah. Saya tidak tahu namanya, dan tidak tertarik untuk melihat ke Google Lens apa namanya. 
Pohonnya terlihat kuat, bunganya kuning. Warna kuning yang terang. Sangat menarik. Manusia bisa membuat warna dari beragam media, tapi meniru warna kuning persis seperti bagaimana alam menunjukkannya, mungkin tidak semua bisa. 

Hari Senin saya  mengantar suami, tidak bekerja dong! Tidak, saya menghindari bekerja, hanya untuk hari ini saja. Cianjur sedang dalam suasana tidak aman. Demo dan penjarahan sedang terjadi di mana-mana, begitu kata kabar instagram. Ada yang mengambil barang-barang dari rumah Ibu Sri Mulyani, dari rumahnya Eko Patrio, dari rumah Syahroni -kabarnya jam mahal harganya 11 miliar. Aduh 11 miliar itu segimana ya uangnya? Seumur hidup saya bekerja, sepertinya tidak akan mencapai angka 11 miliar. Saya jadi tertarik ingin jadi anggota DPR juga. Bekerja jadi buruh kecil, sudah cukup, sudah saatnya menjadi wakil buruh dan membantu menolong para buruh. Cuman kalau saya jadi anggota DPR, dari mana biayanya? 

Beberapa sekolah tutup, SD Ibu Dewi di sepanjang jalan SIliwangi, semuanya tutup. SMPN 4 juga tutup, tidak ada kegiatan persekolahan yang terlihat. Tentu sangat mencemaskan jika suasana begitu mencekam tapi anak-anak berangkat sekolah yang letaknya tidak jauh dari gedung DPR. Saya lihat di Instagram gedung DPR Cianjur gerbangnya hendak dirobohkan. Semoga tidak ada korban dan kerusuhan tidak berkepanjangan. Ngeri ketika mendengar ada yang terinjak, terpukul, atau terhimpit saat kekacauan terjadi. 

Ibarat pohon pinggir jalan Adi Sucipta yang ditanam pemerintah, dia tidak tahu mungkin kalau dirinya dibeli oleh anggaran negara, juga dia tidak tahu jika setiap lembar daun dan kelopak bunganya dibeli oleh pajak rakyat. Bersyukur di Cianjur tidak ada yang marah pada pohon sehingga pohon aman berdiri melindungi jalan, dan mungkin meneduhkan sedikit area di sekitarnya. Saya dengar di beberapa tempat banyak sekali segala sesuatu yang merupakan barang publik, dirusak. termasuk pohon, pot, pagar, bahkan stasiun.

Pohon yang dibeli oleh uang negara, dia tidak menginginkan itu, mugkin. Ketika pohon dirusak, digulingkan potnya, dia juga tidak menginginkan itu, mungkin. 


Kegiatan Pengawas

 Senin, 1 September, bekerja dari rumah karena ada pengumuman sedang ada demo

1. Memeriksa program pancawaluya SMAN 1 Kadupandak dan membahas tanggung jawab kordinator, guru wali, wali kelas.


2. Menyampaikan Panduan selama kondisi darurat demo DPR yang juga merambah ke DPRD kabuapten Cianjur dan perusakan gedung


3. Berbagi Transformasi Pengelolaan Kinerja KS kepada para pengawas induksi


4. Menerima Laporan pelaksanaan MPLS SMATER


5. Koordinasi dengan pengawas Rosmala perihal kegiatan IHT bersama sebagai tindak lanjut pelaksanaan surat perintah dari kepala KCD 6


6. Koordinasi dengan sekolah swasta perihal tindak lanjut dari darurat demo

7. Mengajukan cuti kedua untuk kuliah S3 dengan alasan kesulitan finansial



Thursday, August 28, 2025

Tugas Pengawas Sekolah yang Disangka Tiduran

 Pagi diawali dengan memberikan pengumuman mengenai teknis pengumpulan dokumen SPTJM.

Bismilah,

Yth Bapak dan Ibu wakil KS dan operator sekolah yang namanya terlampir pada verifikasi data siswa, mohon membantu ketersediaan dokumen untuk dikumpulkan besok di KCD mulai Pukul 09.00. Dokumen yang dikumpulkan:

I. SPTJM

1. Print instrumen 3 rangkap, A4, dilengkapi dengan foto bangunan sekolah bagian depan, bagian belakang, dan dalam kelas.

2. Print Berita acara, 3 rangkap, A4, dicap, tanda tangan KS, tanda tangan yayasan.

3. Tanggal sinkronisasi Selasa, 26 Agustus 2025.

4. Print absen setiap kelas yang memuat kehadiran siswa pada hari Selasa, 25 Agustus 2025. (1 rangkap)

5. Print daftar nama siswa dari Dapodik (1 rangkap)


II. KSP (jika sudah selesai)

Untuk reviu KSP sebelum diprint, kumpulkan pada link yang tertera pada PPT Pembinaan Agustus.

III. Print Satgas Pancawaluya dan Program (Jika sudah selesai)

Tetapi kemudian muncul pertanyaan dari anggota grup: 1) apa saja yang harus dibawa besok?, 2) saya mendapatkan WA ini, apakah sekolah negeri juga mengirimkan? 3) Ini langsung dikirim ke KCD ya?
So, imagine what words you will utter to response those questions. Yang muncul malah pertanyaan dari saya sendiri: apakah membaca teks di atas sangat sulit?

Belum lagi selesai memikirkan apakah perlu dijawab, saya sudah harus mengikuti webinar tentang HAM, mungkin saya perwakilan dari KCD 6, karena saya lihat tidak semua pengawas hadir. Saya menyimak sambil sesekali ke dapur, menyiapkan makan pagi, dan sesekali ke belakang, mencuci baju.

Webinar ternyata lama, sampai lebih dari duhur. Saya membuka-buka PPT lama tentang kinerja KS. Materi tersebut dibutuhkan untuk besok Jumat memberikan paparan materi kepada pengawas induksi mengenai pengelolaan PKKS mulai dari merancang RHK. Saya  mengira para pengawas itu sudah paham. Anggapan itu muncul karena para pengawas induksi selalu sangat rajin belajar dan kreatif sehingga sepertinya kegaitan induksi tidak mereka perlukan. 

Cek sana sini di Canva akun dinas, ketemu dua file yang isinya mengenai Kinerja KS. File pertama untuk semester 1, dan file kedua untuk semester 2. Saya putuskan memberikan yang semester 2, karena itu yang terbaru dan kontennya lebih update serta lebih lengkap. 

Sambil buka PPT saya juga buka WA. KS SMA Insan Mandiri meminta PPT IHT kemarin, jadi saya buka file dulu, dan PPT diberikan padanya. Banyak aktivitas yang tidak kelihatan sibuknya, padahal dari menit ke menit, ada yang harus dikerjakan.

Di WA saya melihat ada teks untuk saya menanyakan apa saya sudah sehat atau belum. Saya tersenyum dalam hati, Saya menduga bahwa jika saya sehat saya harus berbakti pada negeri ini dengan cara mengerjakan hal yang menjadi ambisi pemegang kerajaan SUnda ini.

Di WA juga ada wakil KS yang menanyakan Satgas Pancawaluya dan Job descritionnya seperti apa. Alasannya mentok tidak bisa mikir. Saya jawab dengan teks. ah susah. saya minta dia telepon. Saya kurang sabar, saya buatkan uraian tugasnya. Saya bertanya-tanya, kenapa ketika dibicarakan banyak ide, tapi ketika ditulisakan dia mengatakan tidak bisa. 

Belum lagi bisa menikmati makan siang dengan tenang, ada undangan ikut webinar dari Bu Neneng, SLB CGP. Saya join saja. pematerinya Ibu KS SD Ibu Jenab 1, ibu Ihat, terus Kepala SMP, dan pembicara ketiga guru SLB. Sambil mendengarkan, saya tertidur beberapa menit. 

Selanjutnya saya merekap data siswa yang terasa beda-beda. 

Sampai pukul 08.30 dari pagi, seperti seorang yang tidak bekerja karena tidak menggunakan baju kantor dan tidak keluar dari rumah, kegiatan baru selesai dan kegiatan seperti itu bukan hanya hari ini saja, tetapi hampir setiap hari seperti itu. Ketika tidak bekerja keluar dalam arti tidak meninggalkan rumah, Di rumah pun bekerja lebih banyak dan melayani banyak hal, bukan hanya tiduran.

Berhubung batuk belum bisa kompromi dan sakit kepala belum memberikan kesempatan untuk berpikir yang lebih jernih, mata juga menunjukkan protes sehingga kegiatan harus dihentikan.

Untuk besok acara induksi, salah satu pengawas induksi menawarkan tepatnya di SLB cahaya gemilang Pertiwi. Untuk tempat saya tidak menjadi masalah, yang menjadi masalah adalah saya menawarkan waktu mau dilakukan induksi pagi atau siang, jawabannya adalah mengikuti jadwal. Berarti pertanyaan dijawab dengan pertanyaan. Seharusnya kalau disuruh memilih yang memilih satu bukan hanya lagi. 

Pada masa literasi yang begitu membumbung tinggi dan di Gelora kan Hampir pada setiap mulut, Tetapi pada kenyataannya membaca teks tidak bisa, dibuktikan dengan tiga pertanyaan yang mengikutinya yang menurut saya terasa sangat janggal. Kedua menjawab pertanyaan lisan juga tidak bisa, ditandai dengan disuruh memilih Jawabannya malah seperti itu. Ini saya yang salah atau mereka yang bingung?


Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

 Pembukaan oleh Pak Maman

Sambutan

Bapak dan Ibu PS silakan mengikuti webinar dengan saksama.

Paparan Materi:

Dihimbau agar bapak dan ibu guru tidak takut untuk melakukan pembinaan pada siswa.
Hak asasi manusia sifatnya non diskriminasi, transparansi, tanggungjawab negara, tidak dapat dibagi, kesetaraan, martabat manusia, keberkaitan dan kebergantungan, universal.  Sifat hak asasi manusia tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun, termasuk dalam keadaan darurat, ha ini bersifat absolut. 
Implementasi tanggung jawab negara berupa: 1) makan bergizi, sekolah rakyat

Bagaimana mendidik tanpa melanggar HAM?
KOndisi saat ini banyak sekali murid yang mengalami kesulitan menyesuaikan diri dan sering melanggar aturan sekolah seperti membolos, berkelahi, tawuran, pergaulan, atau masalah emosional dan keluarga. Konini ini  penting diperhatikan karena dapat mengancam hak anak untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman.

Teknis penerapan HAM dalam pendidikan misalnya:
Keadilan restoratif dengan cara memberikan kesempatan pada murid untuk memperbaiki kesalahan, fokus pada pemulihan dengan melibatkan korban-pelaku-keluarga, dan masyarakat untuk berdialog, agar pelaku menyadari dampak perbuatannya. 

Tanya Jawab

Pa Maman, agar ada sosialisasi sehingga sekolah tidak merasa khawatir dengan implementasi HAM di sekolah, ada kerjasama dengan pihak penegak hukum yang menjamin guru.


Pa Abdul Syukur: Bagaimana sekolah menerapkan tata tertib sekolah, kesepakatan kelas menjadi berubah, misalnya murid yang terlambat masuk kelas, harus membersihkan kelas. Selanjutnya, jika da guru yang dilaporkan kepada pihak berwajib, bagaimana caranya agar guru tersebut mendapatkan perlindungan dari negara, harus pergi ke mana? 
Jawaban dari pa Kabid Penguatan HAM: Izin mencoba menjawab pak, terkait tentang penanganan konflik antara guru dengan siswa terkait penerapan SE gubernur disiplin siswa, kami terus melakukan monitoring kepada biro hukum dan HAM Prov Jawa Barat untuk membuat aturan turunan terkait SE Gubernur tersebut, sehingga sekolah dapat menjalankan aturan disiplin tanpa khawatir berhadapan dengan hukum

Apakah sekolah dapat mengeluarkan peserta didik?
Apakah boleh ada yang tidak naik kelas?


Materi 2 
Pemateri Ibu Hessy



 Masalah yang dalam pendidikan dikelompokkan kedalam 8 Standar Nasional Pendidikan. Untuk guru masih perlu peningkatan pada kompetensi penilaian. 


Sekolah direkomendasikan meningkatkan capaian Standar Isi dan Standar Penilaian.

Moderator: Mohon Bapak IBu pengawas lebih konsentrasi untuk memahami materi.

Materi 3  oleh Ibu Sungengsih




Tahap 1  Identifikasi untuk memilih dan menerapkan masalah



Tanya Jawab 

1. IIs Suryani

2. Abdul Syukur

Kalau berdasarkan rapor pendidikan 2025, setiap sekolah sudah dianalisis dan sudah jadi RKAS. apakah ini jadi rancarangan tahun ini, atau bekal tahun depan? Apakah muncul LK seperti yang lbu tunjukkan? 

A: kalau secara nyata sudah tidak bisa mengajukan apa-apa, ini bisa dijadikan dasar pendampingan ke sekolah. Sejauh yang saya pahami, untuk yang 2025 menjadi dasar untuk 2026. APakah LK include, ini tidak. ini sebagai LK yang terpisah untuk memetakan masalah yang ada di rapor pendidikan. dengan template ini step by step nya lebih terarah. 

3. Dede Rahayu


Q: 1) Menganalisis internal dan eksternal melalui rapor pendidikan yang menjadi bagian integral. SIklus apa yang perlu dilakukan yang bisa tepat sesuai kebutuhan analisis dari dalam, karena sekolah merasa kesulitan memahami rapor pendidikan? 2) Pemetaan analisis masalah yang ada di SPMI ada kesenjangan dalam memetakan dengan baik, langkah untuk melakukan analisis masalah yang dikaitkan dengan identifikasi standar mutu, SPMI itu polanya nanti akan seperti apa ketika diterapkan di satuan pendidikan, berkaitan dengan perencanaan RKT dan ARKAS. 3) apa yang harus dilakukan oleh pengawas  terkait dengan plan-do-check?

A: 1) Sesuai pengalaman di BBPMP, bagaimana melakukan analisis dari rapor pendidikan, kemarin baru diajarkan sebatas analisis rapor pendidikan.  Secara keseluruhan, kami diajarkan cara mengunduh, melihat sistem SIPD di pemerintah, sehingga memiliki gambaran seperti apa intervensi yang dilakukan daerah. Di sini menurut pelatihan yang saya peroleh, formatnya IRBB, tapi mula dari pemetaan, perencanaan, evaluasi, secara siklus tidak terlalu berbeda dengan SPMI. 


Jadi menurut saya (Sunengsih) tidak ada perbedaan antara IRBB dengan SPMI yang dikeluarkan BBPMP. Alurnya sama, bedanya itu saja dan adanya file itu. 

(Sesaat mandek, narasumber ibu Hessy ada masalah dengan audio, suaranya ga terdengar. Ibu Sunengsih dengan ramah ingin membantu menjawab, tapi katanya  DIA LUPA apa yang ditanyakan Pak Dede, saya mencatat pertanyaan Pa Dede, tapi untuk apa saya mengirimkan pertanyaan ke IBu SUnengsih. APA ... ANDA, ingat omongan AH yang menteror saya ketika memberikan penjelasan mengenai struktur KSP kepada para WK Kurikulum. Alasan saya untuk memberikan jawaban yang serempak karena lelah saya menjawab japri, TIDAK diterima. Keukeuh APA ... Anda? itu jadi peristiwa yang mengerikan bagi saya) 

Materi lengkap ada di link ini

Muncul yang menjawab, Ibu IIS SURYANI, membantu menjawab Ibu Sunengsih dan Ibu Hessy: 1) alhamdulillah sekolah saya naik rapornya, tetapi direkomendasi belum muncul, angkanya 0. 2) kalau berbicara rapor diserahkan ke sekolah, silakan mau menggunakan yang mana, prioritas atau keseluruhan, tapi mana dari komponen yang paling perlu ditingkatkan.