Pages

Showing posts with label bank BRI. Show all posts
Showing posts with label bank BRI. Show all posts

Monday, September 1, 2025

Pohon Pinggir Jalan

Senin,  01 Septmeber 2025

Hari ini saya mengantar suami membeli tali tambang untuk pengikat screen house yang selalu kalah diterpa angin. Screen yang terbuat dari plastik berkibar-kibar tersapu angin yang membawa tenaga hebat seolah ingin mengangkat semua plastik termasuk  genteng yang digunakan manusia untuk berlindung dari panas dan hujan. Angin luar biasa sepak terjangnya. Sekali sepak dan sekali terjang, manusia sama sekali tidak berdaya. Untuk angin kecil, manusia, seperti suami saya, hanya bisa berupaya dengan membeli tambang yang tahan terkena hujan dan panas, kuat bertahan tahunan, kuat menerima siksaan angin, siksaan sinar matahari, dan siksaan dinginnya malam. 
Maaf saya melantur. Intinya, kami berdua memakai motor Vario berangkat ke toko seberang BRI jalan Adi Sucipta, di sana ada toko yang menjual peralatan pancing, tambang, jaring. 


Membeli barang yang  kuat dengan harga murah, tidak gampang. Harus dihitung untung ruginya. Saya yang biasa belanja tanpa hitung rugi karena yang dibeli hanya tahu, kacang buncis, kentang, harganya segitu-gitu saja, merasa bosan dengan percakapan jual beli yang terdengar absurd untuk saya.  Maka saya keluar dari toko.


Hal pertama yang saya lihat adalah pohon yang berbuah merah. Pikiran saya melantur apa pohon ini dikawinkan sehingga berbuah merah? pasalnya di tempat lain, saya menemukan pohon yang sama, tapi berbunga. DI kali lain, saya menemukan pohon ini berbuah keriwil-keriwil seperti belimbing. Pohon ini mengundang keanehan.

Buntu dengan pohon yang bisa berbunga, berbuah bermacam-macam, saya mengamati pinggir jalan. Ternyata sepanjang jalan Adi Sucipta tempat adanya Bank BRI, SMPN 4 Cianjur, Cabang Bank BRI, Toko Sarung, ada pohon yang sengaja ditanam oleh pemerintah. Saya tidak tahu namanya, dan tidak tertarik untuk melihat ke Google Lens apa namanya. 
Pohonnya terlihat kuat, bunganya kuning. Warna kuning yang terang. Sangat menarik. Manusia bisa membuat warna dari beragam media, tapi meniru warna kuning persis seperti bagaimana alam menunjukkannya, mungkin tidak semua bisa. 

Hari Senin saya  mengantar suami, tidak bekerja dong! Tidak, saya menghindari bekerja, hanya untuk hari ini saja. Cianjur sedang dalam suasana tidak aman. Demo dan penjarahan sedang terjadi di mana-mana, begitu kata kabar instagram. Ada yang mengambil barang-barang dari rumah Ibu Sri Mulyani, dari rumahnya Eko Patrio, dari rumah Syahroni -kabarnya jam mahal harganya 11 miliar. Aduh 11 miliar itu segimana ya uangnya? Seumur hidup saya bekerja, sepertinya tidak akan mencapai angka 11 miliar. Saya jadi tertarik ingin jadi anggota DPR juga. Bekerja jadi buruh kecil, sudah cukup, sudah saatnya menjadi wakil buruh dan membantu menolong para buruh. Cuman kalau saya jadi anggota DPR, dari mana biayanya? 

Beberapa sekolah tutup, SD Ibu Dewi di sepanjang jalan SIliwangi, semuanya tutup. SMPN 4 juga tutup, tidak ada kegiatan persekolahan yang terlihat. Tentu sangat mencemaskan jika suasana begitu mencekam tapi anak-anak berangkat sekolah yang letaknya tidak jauh dari gedung DPR. Saya lihat di Instagram gedung DPR Cianjur gerbangnya hendak dirobohkan. Semoga tidak ada korban dan kerusuhan tidak berkepanjangan. Ngeri ketika mendengar ada yang terinjak, terpukul, atau terhimpit saat kekacauan terjadi. 

Ibarat pohon pinggir jalan Adi Sucipta yang ditanam pemerintah, dia tidak tahu mungkin kalau dirinya dibeli oleh anggaran negara, juga dia tidak tahu jika setiap lembar daun dan kelopak bunganya dibeli oleh pajak rakyat. Bersyukur di Cianjur tidak ada yang marah pada pohon sehingga pohon aman berdiri melindungi jalan, dan mungkin meneduhkan sedikit area di sekitarnya. Saya dengar di beberapa tempat banyak sekali segala sesuatu yang merupakan barang publik, dirusak. termasuk pohon, pot, pagar, bahkan stasiun.

Pohon yang dibeli oleh uang negara, dia tidak menginginkan itu, mugkin. Ketika pohon dirusak, digulingkan potnya, dia juga tidak menginginkan itu, mungkin.