Rabu, 3 September 2025
Pagi ini dikejutkan dengan berpulangnya Ibu Nita, pengawas induksi yang kabarnya sakit jantung. Saya belum mengenal almarhumah dengan baik. Semoga almarhumah kembali ke kedamaian dan menemukan kebahagiaan pada kehidupan baru. Kadang saya teringat Ibu saya sendiri. Ibuku menderita luka pada usus sehingga sulit untuk disembuhkan, setiap saat beliau terlihat meringis menahan sakit di dalam tubuhnya yang sudah terlalu lelah menahan derita bertahun-tahun. Dokter dan rumah sakit menyerah untuk mengobatinya. Saat beliau berpulang, dalam hati kecil saya mungkin ibuku menginginkan kematian agar sejenak bisa istirahat dari rasa sakit yang seolah tidak pernah henti. Ibu Nita, entahlah, semoga almarhumah pun dapat sejenak menikmati istirahat dari sakitnya.
Saya mengetahui tentang wafatnya Bu Nita dari WA. Ternyata beritanya ada di grup Pengawas KCD 6, di Grup induksi, dan di grup pengawas Jawa Barat. Saya tidak terlalu memperhatikan isi WA. Saya juga kejam mungkin; saya tidak melakukan salin rekat ucapan innalilahi dan seterusnya yang panjang yang dikopi dari isi WA sebelumnya. Saya berpikir cara seperti itu, tidak menunjukkan ketulusan untuk orang yang mungkin tidak akan pernah lagi ber-WA. Di grup kecil, saya merespon kabar duka tersebut, Lebih karena takut dianggap tidak empati, padahal dalam hati, saya hening dan berdoa sejenak ketika membaca pertama kali beliau wafat.
Saya juga membaca ada pengawas yang purna tugas. Keduanya menandakan 'selesai' Meninggal artinya selesai dengan tugas hidup. Pensiun artinya selesai dengan tugas kedinasan. Selesai memberikan kesan kosong setelah kata itu. Setelah selesai tidak ada lagi ada hal lain yang akan dikerjakan. "Manusia yang baik adalah mereka yang 'selesai' dengan dirinya" begitu kata pepatah, Untuk pepatah ini bukan berarti harus mati, tapi manusia dalam hidupnya harus mampu menunjukkan kemampuan mengelola nafsu dan hasratnya sehingga tidak serba ditabrak demi memenuhi kepuasan hidup.
Hari ini saya merencanakan membuat PPT untuk besok hari memberikan materi kebijakan di SMA Prima Teladan Cugenang. Kepala masih terasa sakit, semoga bukan karena kolesterol. Setelah berobat kemarin, sakit kepala lumayan berkurang, semoga sehat seterusnya. Sambil mengisi waktu karena belum mood membuat PPT, saya mengikuti pelatihan mandiri di Rumah Pendidikan. Materinya tentang penyusunan kurikulum satuan pendidikan tahap berkembang, siap, dan mahir. Tidak terlalu tertangkap pesannya, karena saya mendengarkan paparan sambil mencuci baju yang dilanjutkan dengan memasak snack 'basreng rasa kencur'. Saya juga berinovasi mencoba membuat kudapan dari pepaya muda untuk nanti sore.