Pengalaman
mengajar dapat menjadi inspirasi bagi orang lain sekaligus menjadi alat
refleksi untuk pelakunya. Menuliskan pengalaman mengajar dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dalam bentuk artikel.
Menulis
artikel untuk tujuan berbagi pengalaman mengajar dapat menggunakan jenis teks
paparan atau deskripsi. Teks deskripsi adalah teks yang berisi penjelasan
secara rinci mengenai barang, orang, benda, masalah, kasus, isu, atau sesuatu.
Memaparkan pengalaman mengajar termasuk kedalam mendeskripsikan kasus.
Secara
struktur teks deskripsi terdiri dari: 1) judul, 2) nama penulis, 3)
identifikasi, dan 4) deskripsi, 5) Penutup (optional). Kelima hal tersebut akan diuraikan di bawah
ini.
Pertama,
judul. Tidak ada ketentuan baku untuk membuat judul artikel pengalaman
mengajar. Sekadar saran, judul jangan terlalu panjang. Sebelum membuat judul
pengalaman mengajar, ingat-ingat pengalaman mengajar yang mana yang akan
ditulis. Sebagai contoh, seorang guru Bahasa Inggris SMA ingin berbagi
pengalaman mengajar menulis Caption
dengan menggunakan IG. Judul yang
bisa ditulis misalnya Caption IG Fasilitasi Siswa Berpikir Kritis, atau IG untuk Caption, atau Berbagi Caption dengan IG, atau judul lain
yang dipandang mewakili pengalaman yang
akan dibuat artikelnya.
Kedua, nama
penulis. Umumnya, pada media massa nasional nama penulis ditulis tanpa
menggunakan gelar. Namun, jika penulisan gelar dipandang perlu, dicoba saja
dicantumkan. Masalah nanti gelarnya muncul atau tidak, itu ditentukan oleh
redaksi.
Ketiga,
identifikasi. Identifikasi adalah tulisan yang berisi penjelasan mengenai kasus
apa yang akan dibahas. Identifikasi disimpan di awal sebagai paragraf pembuka.
Tidak ada ketentuan berapa jumlah kalimat atau paragraf untuk identifikasi.
Untuk sekadar latihan, cobalah gunakan identifikasi yang terdiri dari dua
paragraf. Paragraf pertama berisi pengantar untuk masuk ke penjelasan spesifik
tentang kasus yang dibahas.
Sebagai
gambaran, judul Caption IG Fasilitasi Siswa Berpikir Kritis dapat
diberi identifikasi seperti berikut. Pada paragraf pertama, tulis hal umum
terkait menulis caption, misalnya Memberikan
penjelasan pada gambar telah menjadi bagian dari keseharian dalam kehidupan era
digital. Setiap orang mengunggah gambar diikuti dengan penjelasan mengenai
gambar tersebut. Tujuannya tiada lain adalah untuk memberikan makna lebih
mendalam dan lebih luas terhadap gambar.
Pada
paragraf kedua tulis hal spesifik mengenai kasus yang sedang dibahas. Sebagai
contoh, Para siswa, sebagai anggota
masyarakat digital, tidak luput menggunakan Caption. Tidak adanya pengalaman
belajar membuat caption, mengakibatkan caption penyerta gambar menjadi tidak
berfungsi. Pun, tidak adanya sarana orisinal belajar membuat caption,
mengakibatkan menulis caption tidak membantu memperjelas maksud gambar.
Memberikan siswa mendapatkan pengalaman belajar membuat caption dan diunggah
pada IG diasumsikan membantu para siswa menjadi penulis caption piawai.
Ketiga,
deskripsi. Deskripsi adalah bagian yang menjelaskan secara rinci kasus yang
sedang ditulis. Jika kasusnya terkait penggunaan IG untuk Caption, deskripsi
pertama misalnya memuat bagaimana tatacara membuat caption yang kemudian
diunggah pada IG. Deskripsi kedua, misalnya memuat kendala yang mungkin
ditemukan pada saat membuat caption dan pada saat caption telah dimuat di IG.
Deskripsi ketiga, misalnya menjelaskan hal-hal positif yang ditemukan setelah
siswa mengunggah Caption pada IG.
Menuliskan
pengalaman mengajar dalam bentuk artikel jenis paparan secara teori seperti
diuraikan di atas. Hal lain yang harus diperhatikan pada saat menulis artikel
adalah menghindari penggunaan pronomina
saya, kami, kita, atau penulis agar paparan tidak menjadi subyektif (persona). Selain
itu, agar artikel bisa termasuk kedalam tulisan teks ilmiah mengingat teks
ilmiah disepakati impersona atau keterlibatan penulis tidak ditulis.
Kalimat Menulis caption yang diunggah pada IG
membuat siswa saya semangat. Mereka berupaya membuat caption terbaik agar bisa
banyak diberi komentar oleh pengikut IGnya juga oleh saya sebagai gurunya. Termasuk
subyektif, ada persona saya di dalamnya.
Untuk
disajikan pada artikel, ubah menjadi Menulis
caption yang diunggah pada IG membuat para siswa semangat. Mereka berupaya
membuat caption terbaik agar bisa banyak diberi komentar oleh pengikut IGnya
juga oleh gurunya.
Seluruh
pengalaman mengajar guru dapat dijadikan artikel dalam bentuk paparan.
Pengalaman yang dipandang biasa-biasa saja karena bagian dari rutin mengajar,
ketika dipaparkan kedalam bentuk artikel bisa saja menjadi inspirasi bahkan
solusi bagi guru lain.
No comments:
Post a Comment