Hari Minggu menjadi tidak dapat berlibur karena mendapat tugas mewakili kepala cabang dinas untuk membuka kegiatan workshop Jurnalistik di SMAN 1 Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat. Pagi buta saya sudah bangun agar bisa datang tepat waktu ke kegiatan. Pada run down acara dituliskan bahwa kegiatan dimulai pukul 7.30. Perhitungan saya, karena ini hari Minggu, harus berangkat pagi sekali, biasanya jalan macet karena ada pasar di jalan.
Jadi, dengan keadaan perut kosong, masih sedikit ngantuk, dingin, saya berangkat. Jalanan masih sepi, tapi apa daya, saat setelah melewati Ciranjang, macet. Hampir macet total. Mobil bergerak sesenti-sesenti, saya lihat waktu sudah menunjukkan pukul 6.45. Kata Google Map, perlu 30 menit lagi untuk tiba di SMAN 1 Cipeundeuy. Pas, begitu pikiran saya.
Google Map tidak meleset, saya tiba pukul 7.25. Sekolah terasa sepi. Hanya ada satpam yang menyambut saya. Saya mengira, akan ada banyak siswa berseliweran. Tetapi tidak begitu.
Saya harus menunggu, begitu kata panitia. Menunggu, menunggu, sampai muncul ngantuk. Saya mencoba membunuh ngantuk dengan main Plant and ZOmbie.
Rupanya saya harus masih menunggu. Para peserta belum hadir, begitu katanya. Pikiran saya berkata, bagaimana seorang jurnalis bisa menangkap momen, berita jika mereka lambat. Kejadian sudah berlalu, baru mereka datang. Tapi, itu hanya pikiran saya yang memandang bahwa sebagai seorang jurnalis harus tepat waktu.
Kegiatan baru dimulai hampir pukul 09. Perjalanan yang tadi dilewati dengan penuh kekhawatiran, hati kembang kempis berubah menjadi kekhawatiran kembang Kemis jangan-jangan acaranya dimulai pukul 12.00. Ini sangat rasional karena waktu saya lewat tadi ke daerah Rajamandala, macetnya luar biasa. Bisa dibayangkan bagi mereka yang berangkat dari Bojongpicung pukul 07.00 maka paling tidak tiba di tempat pukul 10.
No comments:
Post a Comment