Pelaksanaan PSAJ untuk sekolah-sekolah yang terdampak gempa kategori sedang dan berat, dilakukan sesuai dengan kondisi sekolahnya. Sebagian ada yang dilaksanakan dengan cara online, ada pula yang dilakukan secara berbasis kertas, di tenda, di kelas yang sudah dianggap aman untuk digunakan. Sebagai contoh di SMA Islam Annaba, Cianjur, yang sekolahnya terdampak gempa kategori sedang, kegiatan PSAJ dilakukan dengan berbasis kertas. Ruangan yang digunakan adalah kelas-kelas yang sudah sedemikian rupa diperbaiki sehingga aman untuk digunakan sebagai tempat PSAJ.
Sekolah dasar belum melaksanakan PSAJ, tetapi masih belajar seperti biasa. Senin, dimulai dengan upacara. Salah satu sekolah yang terdampak gempa kategori berat, sekolahnya telah diratakan dengan tanah. Masih dalam proses dibangun ulang. Kegiatan belajar dilakukan di tenda. Upacara dilakukan di lahan depan tenda. Kekhidmatan tidak berkurang, walaupun upacara dilaksanakan di tanah becek, dengan sepatu penuh lumpur. Kumandang Indonesia Raya lantang dan nyaring terdengar. Semua peserta upacara membusungkan dada seolah siap menghadapi dan menjalani hari Senin, dan hari-hari selanjutnya dengan semangat nasionalisme yang tidak berkurang sekalipun bangunan sekolah mereka hanya berdiri pada kenangan.
Sementara siswa SMP, sama halnya dengan siswa SD, masih belajar sesuai jadwal. Para siswa terlihat aktif dalam kegiatan yang dijadwalkan untuk mereka. Sebagai contoh menghafal Al Quran yang dilakukan oleh para siswa SMP Baitul Ilmi. SMP ini merupakan sekolah yang berada di Kecamatan Cugenang yang berada tidak jauh dari pusat gempa.
No comments:
Post a Comment