Wednesday, October 25, 2023

Ujian Kualifikasi Day 2

Untuk ujian dimulai dengan mencari bubur. Dengan duduk manis di mobilnya lbu Neng, saya dan Bu Eneng menuju ke arah Lembang, mencari tukang jualan bubur yang sebelumnya pernah dibeli. Tetapi, sampai lewat Hotel Gumilang, tukang bubur yang dicari tidak juga ketemu. Sedikit ragu-ragu apakah sudah terlewat atau tidak. Tetapi saya merasa bahwa tukang bubur itu ada di belokan lewat Gumilang. Dan ternyata benar. 
Dan ternyata setelah sampai, tukang buburnya tutup!

Akhirnya perburuan mencari bubur dilanjutkan di daerah Gegerkalong. Persis keluar dari Upi bagian bawah lewat Gedung Sanusi, ada tukang bubur di sebelah kiri dekat SD yang pembelinya berjejer, gadis semua.
Seperti biasa bubur bandung itu ditawari kecap manis. Tentu saja saya tidak menambahkan kecap manis karena rasanya jadi garicu. 
Kembali saya menemukan pemandangan khas bubur bandung yaitu dia membebaskan konsumennya untuk mengambil kerupuk sebebas-bebasnya yang dia berikan pada wadah besar. Hal ini tidak akan ditemukan di Cianjur.
Satu mangkuk harganya Rp12.000 saja, dan kenyangnya juga luar biasa.
Pukul 08.00 telah tiba di tempat ujian, saya lihat teman-teman yang dari Poltekkes Bandung hampir semuanya hadir kecuali Pak Bambang.
Grup yang dari Cianjur belum datang, kemudian datang agak lambat mungkin karena mereka terlalu asik berdiskusi semalaman sehingga datangnya terlambat.
Ujian dimulai pukul 08.30 dengan di proktori oleh Pak Dadang kemudian dilanjutkan ibu Ade.
Seperti peraturan hari sebelumnya bahwa ujian tidak boleh menggunakan internet.
Saya lihat pertanyaannya hanya ada 5, tetapi beranak-pinak 5 * ada yang satu nomornya anaknya 6 ada yang anaknya 5 ada yang anaknya 7 mungkin kalau dijumlahkan ya sekitar 50 soal.
Ada soal nomor 4 yang menurut saya sangat sulit yaitu harus membahas variabel endogen, variabel eksogen, variabel laten dan manifest yang lainnya yang membuat pening.
Pukul 11.00 ujian selesai dan saya langsung izin pulang karena XL sudah menjemput.
Sebelum pulang Kami makan dulu soto bandung yang biasa di seberang UPI di bagian bawah.
Sepanjang perjalanan saya tidur, tidur yang membuat sedikit segar karena semalaman saya tidak bisa tidur karena terlalu khawatir menghadapi ujian kualifikasi penelitian. 

Sambil tidur saya menyimak Google meet yang membahas mengenai evaluasi kpsp. Evaluasi untuk menilai koordinator fasilitator sekolah penggerak. Mungkin penilaian ini bertingkat, yang kepala sekolah menilai fasilitator yang fasilitator menilai koordinator.  tujuannya untuk mengoptimalkan layanan sekolah penggerak.

Masih di dalam mobil saya sudah ditelepon oleh ibu Tika. Siapa ibu Tika, Saya pun sudah lupa.  Mungkin dia orang Dinas Pendidikan titik Dia meminta agar saya mengikuti kegiatan rakor kesehatan dari unsur pengawas SMA. Karena katanya tidak satupun pengawas SMA yang bisa dimintai untuk hadir. 
Saya mengiyakan Karena semua pengawas sedang ada kegiatan penguatan di Pangandaran. Judul kegiatannya pemberdayaan dan penguatan mkps SMA terkait kurikulum merdeka. Ini sepertinya masuk dalam agenda akhir tahun sambil jalan-jalan di Pangandaran, sambil melakukan kegiatan. 

Ini foto pengawas dari Kabupaten Cirebon mungkin

Kemudian saya mendapat konfirmasi dari ibu Uti bahwa memang besok harus berangkat ke hotel Yasmin untuk mengikuti rakor Dinas Kesehatan.

Rencana besok mungkin seperti sebelum ada undangan, saya tetap akan hadir ke SLB cahaya gemilang Pertiwi terlebih dahulu, setelah itu baru menuju ke hotel Yasmin, Cipanas.
Menjelang sore sekitar pukul 03.30 saya mengikuti seminar mengenai cara penulisan jurnal, setiap hari Rabu biasanya diskusi sesuai kebutuhan orang perorang. Saya mendapatkan masukan mengenai judul yang dapat saya ajukan untuk jurnal yaitu andragogy-based induction training to improve teacher Professional competence: an empirical study on beginning teacher
XL menimbang-nimbang luggage. Asa kecil. Tapi lamun gede mau bawa apa.

XL beli Jago Mie for dinner







No comments:

Post a Comment