Saturday, May 24, 2025

Menyusun Materi Pendampingan Mei untuk Sekolah Dampingan Badriah

 Persiapan memberikan pendampingan bukan hal asal-asalan. Walaupun bisa saja pesertanya menyimak dengan asal-asalan. Asal-asalan dalam arti, asal masuk ruang GMeet dan kelihatan hadir oleh saya, sebagai pengawas, tapi sesungguhnya tidak menyimak karena alasan bentrok dengan kegiatan lain, sedang ini, sedang itu. Asal terlihat wajah di layar untuk menenangkan hati pengawas, bahwa peserta dari sekolah dampingan hadir, padahal diakali, wajah yang sesungguhnya tidak di layar. 

Terlepas dari peserta yang mungkin saja ada yang asal-asalan, saya tidak asal-asalan karena menyangkut profesionalisme saya sebagai pengawas. Saya akan melakukan yang terbaik yang saya mampu. Meskipun menghabiskan waktu sehari untuk menyiapkan paparan, saya tidak akan mengeluh. Rancangan Paparan saya buat di Canva pemberian pemerintah. Cakupan materi: Survei Karakter 7 KAIH, PSAT, E-ijazah, 9 LANGKAH GAPURA PANCA WALUYA.



Saya mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh guru.mu.id
Di sisi lain sedang saya mengikuti MOOC Fostering Students' Motivation and Engagement, entahlah apakah bisa selesai keduanya? atau gagal keduanya. Saya selalu merasa ingin belajar. Padahal kata orang, kalau PNS yang mau pensiun, biasanya tidak ada semangat belajar. Kondisi tidak mau belajar atau malas belajar karena mau pensiun, tidak saya alami. 



Materi 1: menggali pengalaman dan tantangan pribadi sebagai guru
Menjadi guru: menjadi guru yang belajar bukan berarti harus tahu semuanya, melainkan punya kemauan untuk bertanya, keberanian untuk mencoba, dan kebiasaan untuk berbagi, empat kunci pengembangan guru: kemerdekaan, kompetensi, kolaborasi, dan karier.
Cara 5M sebagai Guru Belajar: Memanusiakan hubungan, Memahami konsep, Membangun keberlanjutan, Memilih tantangan, dan Memberdayakan konteks.
'Memanusiakan hubungan"
Saya mendapati seorang murid yang berkebutuhan khusus, dia mengalami gangguan emosional, murid ini over sensitive, dan dirundung teman sekelasnya. Suatu saat dia mengalami tantrum, saya peluk dia untuk menenangkan. Tindakan ini menjadi tontonan satu sekolah, apa yang saya lakukan dianggap berlebihan, apalagi untuk murid yang dikenal 'kurang sehat secara mental'.
Saya merespon dengan bersikap tenang dan meyakinkan kepada mereka bahwa setiap murid berhak mendapatkan layanan optimal, termasuk layanan keamanan dan kenyamanan secara sosial dan sosial.
Yang saya pelajari bahwa ada sistem intrinsik dan ekstrinsik yang menggerakkan guru untuk melakukan apa yang dia lakukan. 


Pada arena pasar malam: dua hal yang terjadi bertemu yang tak disangka, dan merespon yang tidak direncanakan. Bertemu yang tak disangka misalnya, saya merasa kesunyian di tengah hiruk pikuk pasar malam. Merespon yang tak disangka adalah saya mencoba menunjukkan sikap normal terhadap kondisi yang menurut saya tidak begitu diharapkan. 
Ada momen yang membuat saya bingung yaitu saya bisa merasakan kontradiksi suasana emosi yang berlawanan. Secara fisik di sekitar saya hingar bingar, memekakkan telinga, tapi saya sendiri merasa sunyi, sendirian. 
Pola yang muncul adalah 'jarak mempengaruhi cara pandang". Pada saat saya berada di atas, saya melihat semuanya, tapi kecil, pada saat saya berada di tengah, saya melihat sebagian, tapi agak jelas, pada saat saya di bawah, saya melihat dengan jelas tapi hanya sebagian kecil saja. 


Saya memiliki kecenderungan mencari cara sendiri. 

















































No comments:

Post a Comment