Monday, May 6, 2024

Menyusun laporan Refleksi Sekolah Penggerak

Hari Senin ini saya tidak kemana-mana, selain karena sakit kepala, saya harus menyelesaikan laporan refleksi sekolah bergerak 
Ternyata laporannya banyak, setiap sekolah membutuhkan lebih dari 20 menit.  yang kadang saya itu merasa bingung, kenapa pemerintah memberi tugas untuk pendampingan sekolah penggerak itu yang dihitung hanya saat pada pemberian pendampingannya saja 4 JP. Sedangkan di luar itu seperti laporan tidak dihitung. Semoga ke depan ada penghargaan yang lebih baik untuk para pendamping sehingga kerja keras mereka dihargai.

Pagi-pagi sekali saya mendapatkan telepon dari orang yang tidak dikenal. Dia menelepon dan bertanya Ibu masih ingat saya nggak Katanya. Kemudian saya katakan Aduh Bagaimana saya bisa ingat ya. Kemudian saya menyebutkan satu nama asal saja saya sebut Fakhrudin. Dia langsung Oh iya Bu saya Fahrudin.
Selanjutnya orang itu mengajak berbisnis katanya dia berjualan alat-alat elektronik selama ini dia bekerja sama dengan pihak agen yang menyediakan beragam alat-alat elektronik. yang dia jual itu seperti televisi, HP, laptop, dan segala hal-hal lainnya. Dia menawarkan kerjasama dengan cara dia itu ingin menaikkan harga. Dia katakan bahwa Koko A itu pernah membeli barang kepadanya dengan harga per unitnya itu 2 juta. dia ingin agar harganya itu naik jadi 4 juta. Kemudian Fachrudin ini meminta saya mengaku sebagai saudaranya yang akan dihubungi oleh Koko a untuk menaikkan harga. Saya mengikuti perunjuknya.

Kemudian saya ditelepon oleh Koko A. Dan Koko itu memang dia ingin membeli barang dan meminta agar saya jangan dulu menjual barangnya kepada orang lain. Kemudian dia menanyakan harga dan saya Sebutkan Harganya 4 juta sesuai dengan keinginan si Fahrudin itu titik anehnya si Koko ini langsung menerima seperti itu kemudian saya Sebutkan ke Fahrudin bahwa sudah terjadi transaksi untuk 40 unit. Selanjutnya dia menyampaikan bahwa biasanya kokoa ini membayar dengan cara 2 tahap-tahap yang pertama yaitu DP, dia biasanya membayar 30% kemudian saya katakan dia mengatakan agar saya memintanya Bayar dulu 50% sisanya nanti dibayar belakangan setelah barangnya diterima. Kemudian si Fahrudin ini meminta agar saya mengirimkan rekening dua rekening ya pertama rekening agennya itu sendiri, dan yang kedua rekening atas nama saya untuk membayar pelunasan. Dan ini mengatakan hitung-hitungan kalau ada 40 unit yang terjual dari setiap unit ada selisih 1,2 juta maka akan diperoleh sebanyak 48 juta, maka dia mau berbagi dengan saya 24 juta.
Di satu sisi saya merasa doa saya terkabul. Pada saat saya membutuhkan uang untuk membelikan anak saya Laptop, tiba-tiba ada tawaran berbisnis yang dalam hitungan menit saya langsung mendapatkan 24 juta. Tuhan maha pemurah.
Tetapi kebahagiaan ini tidak langsung saya tenggelam di dalamnya. Saya pikir-pikir dari mana orang ini mengetahui saya, kemudian Kenapa dengan mudahnya dia mengajak berbisnis, Terus bagaimana dia berbagi 50% keuntungan bisnisnya dengan saya. Seperti sebuah sandiwara titik yang paling mengherankan adalah dia meminta nomor rekening saya. Jadi nanti katanya dp-nya itu dikirim ke nomor rekening agennya kemudian nanti pelunasan dikirim ke rekening saya Dia meminta agar dari rekening saya itu nanti dikirimkan ke rekeningnya sebagai bukti bahwa telah terjadi kerjasama usaha. Sampai situ saya merasa betapa Bodohnya saya. Bodoh karena orang ini telah menyita waktu saya kedua orang ini telah memanfaatkan nomor saya tanpa seizin saya, ketiga menyuruh-nyuruh saya untuk menghubungi si kokoa ini dan melakukan ini itu seolah-olah bersekongkol. Setelah itu maka saya tinggalkan. 
Si Fahrudin ini kemudian menelepon berkali-kali. kemudian saya abaikan saja karena terlalu mencurigakan titik Setelah itu saya blok saya tutup dan selesai.
Betapa cantiknya permainan para penipu ini hanya dengan ngomong saja dia akan mendapatkan 24 juta, dengan cara saya harus mengirim kepadanya sebanyak 24 juta ngeri banget. 

Sebelum saya tutup saya lihat saya lewat, ternyata si Fahrudin ini marah-marah di wa-nya. Tetapi saya tidak menggubrisnya. Ini menunjukkan bahwa orang ini tidak beritikad baik Bagaimana mungkin kepada orang yang begitu baru saja kenal kamu menyuruh-nyuruh, ketika yang disuruhnya tidak nurut dianya marah-marah.
 Posisi saya sedang mengerjakan laporan dan sedang menulis bab 3 menyelamatkan saya titik saya merasa telepon dari si Fahrudin itu mengganggu titik sehingga saya tidak melanjutkan percakapan.

Di sisi lain anak yang sedang kuliah merengek meminta tambahan uang untuk membayar kepentingan-kepentingan dasar yang harus dia miliki.
E mah need camera lens, need battery, need money for 
1. buy a new c to c charging cable
2. mayar internet
3. pillow
4. bed covr
5. slimut
6. container paranti baju
7. laptop stand thing
8. more insec spray
9. socks
10. pawaru banku 5k mah 15 wat is good
11. that shoe dryer thing
12. a mug or glans bc you dont have any
13. a poper woter bottle
14. bigger pan
15. buy lip balm
16. buy feet deodorant
17. perfum
18. m.2 usb
19. piring
20. lampu belajar

Kakaknya melaporkan bahwa dia sedang pilek dan meler.

Sementara tulang punggung keluarga, suami, dia berangkat baru mau mencari usaha untuk menyelesaikan dan membantu masalah-masalah keuangan. tetapi pulang dengan kabar yang Malah membuat saya sok. Menurut orang yang dia percayai aki Idin, katanya tidak cocok baginya untuk berbisnis gula titik yang cocoknya adalah dia menjadi politikus. Tentu saja hal ini membuat saya kecewa. Untuk menjadi politikus Saya telah membayar mahal selama 10 tahun. yaitu dengan seluruh gaji saya dipakai untuk membayar cicilan hutang bekas dia berpolitikustik sekarang akan maju lagi ke dunia politikus. Semoga dia menemukan cara atau jalan yang lebih rasional dalam Bagaimana memenuhi tanggung jawabnya untuk menafkahi anak, yang sekarang sedang kuliah, sehingga mereka kebutuhannya dapat terpenuhi. Sementara saya tidak terlalu semangat mendengarkannya, saya memikirkan sekarang hari ini gaji saya dipotong 4 juta untuk membayar bekas urusan politikusnya.
Pada posisi keyakinan sedang menurun, mungkin saya tidak akan sempat menikmati sepeserpun dari hasil usahanya. Tapi pada saat mencoba berbesar hati, Oh mungkin saja ada satu dua hari yang lebih bisa saya lalui dengan ada hasil dari usahanya yang saya nikmati.
Untuk saya sendiri mungkin tidak terlalu berat, karena saya tidak banyak keinginan, tidak banyak kemauan.  yang ada adalah saya memikirkan pada menjelang usia pensiun Saya yang tinggal 4 tahun ini Apa yang dapat saya lakukan. Dan apa yang akan saya lakukan setelah saya pensiun nanti. Bukan memikirkan memulai usaha atau terus-terusan bekerja menjadi ini itu seolah akan hidup 1000 tahun lagi saya sudah merasa Terlalu Lelah.

No comments:

Post a Comment