Pada pendampingan MGMP ini saya meminta kepada ketua MGMP Bapak Tata untuk membuat absen secara daring. Hal ini dikaitkan dengan tugas saya dalam bulan ini harus memberikan pembinaan kepada 80 orang guru. Mudah-mudahan yang hadir tadi semuanya menandatangan dan jumlahnya kalaupun tidak 80 tidak apa-apa, Nanti saya membuat lagi kegiatan sehingga ketika dijumlahkan jumlahnya menjadi 80 orang.
Saya menyampaikan bahwa saya akan masuk mulai pukul 08.00. tetapi sebetulnya ROOM itu sudah saya buka sejak pukul 07.45. maksudnya kalau ada orang yang mau datang lebih awal, silahkan saja menunggu titik saya terinspirasi dari Kemdikbud, Jadi kalau ada peserta yang sudah masuk dia tidak melihat kosong, tetapi melihat paparan yang ada tulisannya silakan menunggu acara dimulai pukul sekian. ini sangat bagus sekali memberikan arahan kepada peserta yang join tahu bahwa acaranya mau dimulainya Pukul berapa.
Akhirnya mulai pukul 08.00 berdatangan para peserta, yang paling banyak itu dari Kabupaten Cianjur sepertinya. Ada ibu Uung Kurniasih yang dari kbb yang melaporkan dia bergabung tetapi sedang berada di rumah sakit karena dia diabetes dan sedang berusaha mendapatkan obat, dia mengatakan pada Juni nanti dia pensiun.
Acara pun dimulai, hal yang masih perlu ditingkatkan adalah bagaimana panitia ini melakukan acara. Harapan saya ada pembawa acara khusus. Jadi dia memberikan rangkaian acaranya itu seperti apa kemudian memberikan kesempatan kepada ketua MGMP untuk memberikan sekedar sambutan, yang ketiga baru diserahkan kepada saya sebagai orang yang akan memberikan materi Pengantar sebelum adanya rapat koordinasi. Kalau itu terjadi tentu saja saya tidak akan langsung memberikan materi dan menyampaikan hal-hal yang barusan disebutkan di Kegiatan saya dan juga saya membuka acara.
Materi yang saya paparkan mengenai bagaimana capaian pembelajaran yang harus diberikan kepada para murid dan dilatihkan kepada para murid. Ternyata sangat jauh sekali antara tujuan belajar yang dulu ketika saya menjadi guru, dengan tujuan belajar yang sekarang harus para guru latihan. Diantaranya adalah sudah mengarah ke Bagaimana murid itu menjadi independent user untuk bahasa Inggris.
Kemudian saya kaitkan paparan itu dengan literasi digital, yaitu di mana para murid itu diajarkan untuk mampu mengakses informasi kemudian mengukur informasi itu kecukupannya kemudian kualitasnya relevansinya dan lain-lain sampai mengevaluasi informasi.
Dalam hati saya berkata, sangat tinggi sekali tuntutan yang harus anak-anak raih sekaitan dengan mereka itu berada pada era teknologi menjadi warga negara Global sehingga bahasa Inggris itu menjadi salah satu pelengkap untuk keterampilan hidup yang harus mereka kuasai.
Saya merasa betapa beratnya menjadi guru masa kini, mereka harus mampu mengantarkan para muridnya untuk menjadi warga negara internasional, yang dapat menggunakan bahasa Inggris secara mandiri tanpa mereka pernah berada di luar negeri, dan mungkin mereka mengajar masih dengan kondisi sarana dan prasarana yang sama. Atau bahkan mungkin tanpa sepengetahuan saya, buku-buku yang mereka gunakan pun masih merupakan buku yang sama.
Di sisi lain Saya merasakan, ada kesan jauh sekali antara diri saya dengan mereka. itu mungkin karena saya merasa para guru itu sedang berada pada puncak-puncak kejayaan mereka sebagai pendidik, Sementara saya sudah mulai memikirkan gelombang menurun karena saya sebentar lagi akan pensiun.
Selesai memberikan materi, saya berikan acara kembali ke moderator, dan para peserta yang ikut secara daring dipersilakan meninggalkan ruangan.
Acara dilanjutkan dengan rapat koordinasi MGMP. Saya mengikuti sebetulnya sangat merasa lelah matanya. Tetapi saya merasa ada ke penasaran titik Seperti apa mereka akan merancang kegiatan untuk tahun yang akan datang. Prioritas apa yang akan mereka berikan, kemudian apa gagasan-gagasan baru yang akan mereka lakukan. Misalnya dikaitkan dengan kemampuan literasi peserta didik di bidang digital, atau di kemampuan lain seperti bagaimana bahwa sekarang itu ada teks berbentuk grafik, berbentuk skema berbentuk presentasi atau tuntutan bahwa murid itu harus bisa mensintesa meringkas sebelum mereka melakukan presentasi.
Dari pengamatan saya kegiatan yang diajukan bersifat rutin saya sebut rutin karena sepertinya dari tahun ke tahun hanya itu-itu saja. Misalnya membuat analisis kurikulum membuat modul ajar, kemudian mengadakan pembuatan website membuat Instagram,.
Pada saat ada pengajian pembuatan website, saya memandangnya apakah itu tidak terlalu berat? Karena untuk membuat Website itu kan memerlukan orang yang mengisi konten. Dan kalau itu atas nama MGMP, berarti kontennya harus betul-betul memberikan manfaat besar bagi orang-orang yang memang membutuhkan informasi terkait pengajaran. Kemudian untuk Instagram, apa yang akan mereka buat di Instagram, Apakah memberitahukan sudah diadakan pertemuan MGMP, ataukah mau memberikan inspirasi-inspirasi ringkas mengenai pengajaran. Saya tidak begitu menggali, Saya hanya mendengarkan saja titik pikiran saya terlalu kacau untuk turut memberikan masukan-masukan kepada guru-guru yang saya rasa mereka sendiri pun sudah memiliki gagasan-gagasan yang sesuai dengan keinginan-keinginan dan keadaan mereka.
Sebagai contoh, saya meminta penjelasan mengapa materi ajarnya itu untuk 1 tahun ada 7 macam teks, misalnya jenis teks narasi Di semester 1 diberikan sebanyak 12 jam pelajaran di bulan Juli kemudian nanti di bulan Januari Muncul lagi teks naratif sebanyak 6 jam pelajaran. Dan itu berlaku untuk semua jenis teks jadi desimeter 1 diajarkan sebanyak 7 teks, dan di semester 2 pun diajarkan sebanyak 7 teks.
Alasan dari penyusunan itu ialah karena walaupun jenis teksnya sama tetapi materi yang diajarkannya berbeda.
Itu alasan akademiknya.
Hal ini tidak sependapat dengan pendapat saya. Karena sekarang pengajaran berbasis teks itu banyak sekali keleluasaan bagi guru untuk memilih jenis teksnya, Kalau saya sendiri menjadi guru, saya akan memilih umpamanya teksnya itu hanya cukup 4 saja dalam satu tahun. Misalnya semester 1 saya akan mengajarkan teks berbentuk deskriptif. Tetapi pada pelajaran teks deskriptif itu saya tidak akan mengajarkan murni deskriptif, tetapi dalamnya akan dikenalkan teks yang lain. Misalnya prosedur sehingga si murid itu bisa membedakan antara teks deskriptif dengan prosedur itu persamaan dan perbedaannya di mana jadi titik beratnya ke deskriptif, tetapi di dalamnya sebetulnya ada materi-materi lain yang juga di gunakan sebagai alat untuk membantu murid lebih paham mengenai teks-teks tersebut. Karena pada kenyataannya Teks itu tidak pernah berdiri sendiri. sebagai contoh misalnya pada buku tulisan JK Rowling, Harry Potter, di dalamnya itu tidak memuat murni teks fiksi. Sebagai contoh misalnya ketika Si tokoh utamanya ini menjelaskan Bagaimana cara membuat racikan racikan ajaib, itu menggunakan prosedur. kemudian ketika tokohnya itu bercerita pengalamannya Setelah dia melawan Dragon, itu muncul teks berbentuk recount. Ada juga hal-hal lain yang bersifat eksposisi misalnya dia menjelaskan Bagaimana pendapatnya terhadap satu keputusan bagaimana dia menyetujui atau bangun sebaiknya menentang terhadap eee keputusan tersebut, itu artinya kan teks berbentuk eksposisi. ketika mengejar ee dengan cara dipenggal, dipisah bahwa Sekarang saya sedang mengajar teks narasi. Narasi itu ya narasi tok seperti itu titik yaitu eee dampaknya ya akan membuat murid itu berpikirnya itu bahwa belajar teks itu eee sebetulnya tidak dari kehidupan Tetapi hanya dari eee maksud saya tidak seperti yang ada dalam kehidupan titik padahal tuntutannya kan diharapkan mengajar itu sesuai dengan kehidupan sehari-hari para murid. Kalau misalnya mau mengajarkan narasi sebetulnya eee bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari jadi lebih berguna dan eee tidak harus harus secara judul itu muncul di dua semester komen cukup di satu semester saja tetapi pada setiap kali dia mengajar ke materi-materian ini yang lain itu tetap akan terbawa. Biasanya saya mengajarkan narasi dulu, kemudian ketika Berikutnya saya mengajarkan materinya berbentuk ee teks yang lain maka narasi itu tetap akan ada akan terpakai bahkan digunakan untuk sebagai eee prasyarat untuk bisa ke materi-materi yang lain karena eee di narasi itu kan ada bagaimana menentukan event-event atau kejadian-kejadian itu secara eee apa namanya disampaikan satu persatu seperti itu, membantu orang memiliki plot, itu sangat bagus untuk digunakan. jadi tidak materi ini eee diajarkan. kemudian pindah materi dan itu ditutup eh, jadi tidak eee tidak membaur antara satu materi dengan materi yang lain, seperti itu.
Saya tidak memaparkan pandangan saya tersebut kepada MGMP, atau kepada guru yang tadi mengatakan bahwa walaupun materinya diulang, tapi sebetulnya yang diajarkannya kontennya berbeda. saya sudah merasa enggan, lelah, atau sudah merasa sudah Bukan saatnya lagi saya mempengaruhi orang-orang dengan pendapat saya, karena itu akan menjadi beban saya ke depannya. Kenapa disebut beban? Karena ketika orang-orang tersebut melaksanakan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran tidak seperti yang saya harapkan, artinya apa yang saya rencanakan itu hasilnya tidak sesuai. tapi kalau sejak awal merekanya yang mau seperti itu, kabar mereka melaksanakannya seperti yang sudah mereka rencanakan, hasilnya seperti yang sudah saya dugakan, saya tinggal berpikir apakah para para guru itu mampu merefleksikan apa yang sudah mereka lakukan untuk kemudian memperbaiki hasil belajarnya, atau untuk memperbaiki proses ngajarnya.
Saya mendapat kabar tidak langsung, bahwa SMA Negeri 1 Ciranjang, akan ada perpisahan dengan para murid kelas 12 besok. Orang yang ada di zoom tersebut mengatakan undangan sambil senyum-senyum kepada saya agar saya dapat hadir besok. Saya katakan bahwa saya tidak akan hadir karena memang saya tidak Diundang.
Saya sudah tidak berminat lagi untuk menghadiri kegiatan-kegiatan seremonial atau apapun yang dilakukan di sekolah tanpa saya diundang terlebih dahulu. saya sudah mulai merasa seperti orang luar, outsider yang sebetulnya mungkin kehadirannya tidak begitu diharapkan ada di sekolah.
-----‐---------00000----------
Rencananya hari ini akan menghadiri kegiatan semater, sesuai undangan ibu ai. Sambil saya juga akan memberikan materi MGMP kepada MGMP kabupaten Bandung Barat. Perhitungan berangkat dari rumah pukul.07 itu akan pas sampai di kcd pukul 08.00 jadi langsung sampai, langsung colok listrik, saya langsung memberikan materi dipukul 8.15. Pemaparan materi hanya sebentar hanya 45 menit jadi Selanjutnya saya bisa mengikuti kegiatan smater.Semua rencana itu tidak terwujud, karena rancangan saya tadi berangkat diantar oleh suami, karena khawatir macet, Jadi pada saat macet saya bisa langsung menyajikan paparan materi buka laptop. Maka saya perlu Orang Yang menyupir. Kalau sambil nyupir saya juga memberikan materi, itu akan sangat sulit sekali titik tidak bisa menayangkan PPT sambil nyupir, sangat membahayakan diri saya sendiri.
Suami saya mendapatkan angin segar dari orang yang bernama Pak Idin. Katanya dia menawarkan lebih baik menjadi orang yang ikut serta di politik.
Beberapa hari sebelumnya Dia berbicara mengenai diangkatnya mulai dari Bupati sampai dengan gubernur Jawa Barat. Dia berceloteh andai Ohang datang ke Pak Idin dia mau ngobrol.
Dan qodarullah, Pak Idin menelepon memberitahu Yanti bahwa Ohang itu datang sejak kemarin malam. sehingga dia diundang untuk datang bertemu dengan orang. Maka saya mengundurkan dan menjadwal ulang semua kegiatan. Saya tidak datang ke kcd, semua kegiatan dilakukan di rumah minta izin ke kaca di bawah Saya tidak dapat hadir, dan suami saya berangkat mendatangi ohang.
Saya tidak begitu paham dengan pemikiran suami saya. Pada masa ini, di saat saya sudah mulai Renta, menjelang pensiun, seharusnya dia berpikir mengenai bagaimana cara-cara untuk bisa memberikan makan kepada anak-anak dengan memulai pekerjaan yang jelas. Bukan dengan memulai menjadi Broker yang mengantarkan seseorang untuk menjadi bupati atau seseorang menjadi gubernur.
Tadi pagi dia bertanya kepada saya apa syarat yang akan diajukan kalau misalnya diangkat menjadi kepala dinas di Kabupaten Cianjur. Mungkin dia berpikiran saya harus mengikuti polanya yaitu menjadi kepala dinas dan mensukseskan kegiatan-kegiatan dinas di Kabupaten Cianjur.
Tentu saja saya tidak tertarik dengan pekerjaan sebagai kepala dinas di tingkat kabupaten, atau di tingkat provinsi atau di manapun, saya sudah lelah. Saya ingin menjadi orang yang fokus pada satu kegiatan kemudian tidak perlu memikirkan posisi jabatan saya aman atau tidak mengelola orang satu kabupaten itu bukan pekerjaan mudah saya heran dengan suami saya yang selalu berharap saya menduduki satu jabatan tertentu sedangkan dia sendiri mau apa, Saya berharap dia sendiri seharusnya yang memegang satu peranan penting kemudian menggunakan gagasan-gagasannya untuk dijadikan sebuah program bukan mendorong saya.
Sekedar koroco yang ingin menggolkan seseorang menjadi bupati atau menjadi gubernur menurut saya terlalu mengawang-awang. itu bukan sebuah pekerjaan, tetapi sesuatu yang seharusnya menjadi sampingan. kalau pekerjaan mah yang kebayang seperti saya. pikiran yang sangat sederhana di sebelah saya ada warung yang tutup karena pemiliknya meninggal. Nah sudah saja berdagang sudah jelas modalnya berapa Kalau laku itu lakunya berapa, Kalau belum laku berarti barangnya ada dan seterusnya itu sederhana sekali tapi jelas ada actionnya. Bukan mendorong-dorong orang atau mencoba membuat orang menjadi bupati atau menjadi gubernur. Sudah banyak kejadian menurut kabar si anu Monggo kan sampai jadi gubernur, setelah itu Dianya tidak ingat. Gubernurnya sama sekali tidak ingat Atau bupatinya tidak ingat, jadi peran-peran orang yang dipandang besar di awal itu, setelah dia duduk pada jabatannya tidak lagi dilirik, itu hanya bagian dari proses.
Berdasarkan hasil omongan orang-orang pintar, untuk bekerja dan suami saya mendapatkannya, syaratnya adalah sabar. Saya sudah bersabar selama 50 tahun. Untuk bisa menunggu dan Tidak berkomentar mengenai Kapan suami saya akan bekerja. Saya tidak protes dan tidak apa-apa hanya ya sabar itu tadi sabar menunggu kapan dia mau memulai bekerja. bekerja yang menurut saya tidak beresiko besar, tidak perlu waktu siang dan malam, tetapi hasilnya langsung terasa. Seperti ya mengisi warung Tetangga Sebelah, jualan apa nanti yang lakunya apa dan seterusnya. Bukan mengantarkan seseorang menjadi bupati atau menjadi gubernur, menjadi kepala dinas kemudian nanti berharap dapat imbalan apa kesabaran itu mungkin dimaknai harus dengan cara yang berbeda bagi saya titik tapi harus dengan cara apa titik bersabar dalam urusan waktu? Bersabar dengan gagasan-gagasan yang di luar yang saya pahami, atau bersabar dalam makna yang apa?
No comments:
Post a Comment