Sunday, March 10, 2019

Dicari: Perpustakaan yang Mengacu Kurikulum

Literasi sebagai sebuah program sedang gencar dilaksanakan.  Hampir semua sekolah ambil bagian dan ikut terlibat langsung dalam gerakan literasi sekolah. Kondisi ini tentu menggembirakan. Bagaimana sekolah-sekolah menggerakkan warganya untuk kembali menekuni aktivitas membaca yang dilanjutkan dengan berbagi hasil bacaan dan, kelak menghasilkan produk tulisan sebagai buah dari penguasaan literasi dasar.

Setiap sekolah melaksanakan literasi dan menyediakan bahan bacaan pendukung sebagai sebuah gerakan dengan cara yang berbeda-beda. Ada sekolah yang melaksanakan literasi dalam bentuk membaca buku pada jam ke-0 atau sebelum pelajaran dimulai. Ada pula yang melaksanakannya pada awal jam pertama, dengan waktu yang sama, yakni 15 menit. Pun, terdapat sekolah yang melaksanakan literasi pada akhir jam pelajaran dengan durasi 15 menit.

Sedangkan untuk penyediaan bahan bacaan, ada sekolah yang menghimpun buku non pelajaran dengan cara setiap warga sekolah menyumbangkan antara satu sampai lima buku. Infak dan sodakoh buku dilakukan di sekolah lain demi tersedianya bahan bacaan. Beberapa sekolah menerima dana hibah penyediaan buku bacaan untuk melengkapi dan suksesnya gerakan literasi.

Penjelasan di atas tidak menyinggung keberadaan perpustakaan sebagai bagian dari sarana sekolah yang secara langsung dapat menjadi penyokong suksesnya gerakan literasi sekolah. Perpustakaan sejatinya menjadi pendukung utama keberhasilan literasi dari aspek penyediaan bahan bacaan.

Menengok perpustakaan yang dipandang sebagai sebuah bangunanl

No comments:

Post a Comment