Thursday, June 6, 2024

Monev PPDB

Pukul 05.00 lebih saya pesan grab dan menuju ke toserba selamat di Pasir Hayam.  Alhamdulillah PaYuli sudah menunggu untuk sama-sama berangkat ke SMKN 1 Sukanagara titik beliau ada kepala sekolah SMKN 1 Sukanagara. Sepanjang jalan kami mau mengobrol membicarakan mulai kami waktu pendaftaran sama-sama menjadi peserta calon untuk kepala sekolah, dan calon untuk pengawas sekolah. Mengobrol ke sana ke sini. Akhirnya kami tiba juga di SMKN 1 Sukanagara, di perjalanan kami menjemput Pak Kuncoro. Beliau adalah pindahan dari SMKN 1 Campaka titik di sepanjang perjalanan Pak Kuncoro menceritakan kisah hidupnya yang menikah kepada murid. Awal mulanya dia sendiri tidak tahu kalau dia akan menikah dengan anak muridnya, tetapi suatu saat ada kejadian longsor di sekolahnya, siswa ini memberikan sukarela Untuk mengantarkan si bapak ini menjenguk temannya yang tertiba longsor. Dari obrolan itu ketika mengantar itulah si bapak ini menyadari bahwa si muridnya ini termasuk murid yang tidak neko-neko, terus perkataannya jujur dan lain-lain. Kemudian setelah selesai studinya Bapak ini menikahi si muridnya yang merupakan keluarga terpandang dan juga Kyai di daerah Cempaka.kemudian setelah menikah selama 8 tahun tidak dikaruniai anak, istrinya itu merasa sangat tertekan. Kemudian Alhamdulillah setelah 8 tahun dia punya anak, asal muasalnya dia ingat ke pesan kakek yang mengurusnya katanya kalau sudah meninggal Dia harus datang berkunjung ke sana. Kemudian dia berkunjung ke sana Dan ternyata saya pulang dari sana istrinya sakit, ketika dicek ternyata istrinya hamil. Setelah itu istrinya melahirkan anak pertama mendapat kesulitan karena anaknya terlalu besar beratnya 4 Kg sampai memerlukan penanganan khusus. Akhirnya 6 bulan kemudian dia kembali hamil sehingga anaknya itu berdekatan jaraknya saat ini dia punya anak tiga dan anak yang bungsu berumur 3 bulan.
Hal yang menarik dari pernikahan si bapak ini adalah menurut dia sendiri, jarak antara usia dengan muridnya itu 13 tahun. Walaupun sekarang si muridnya itu sudah menjadi istrinya, bahkan sudah punya anak, Tetapi istrinya itu tetap memperlakukannya seperti kepada gurunya. Misalnya dia tidak berani melawan, tidak berani marah karena dia tetap dalam pandangannya itu suaminya itu masih gurunya.

Cerita selesai, kami pun tiba di SMKN 1 Sukanagara titik tiba di SMKN Sukanagara saya disuguhi kopi Sukanagara, kemudian kue-kue lokal Sukanagara, termasuk donat buat buatan para murid. Mereka menyebutnya donat beku titik jadi donatnya dibuat terlebih dahulu, kemudian disimpan di freezer, menjadi beku titik selanjutnya pada saat akan di makan itu baru tidak dibekukan titik kami disuguhi juga varian kopi yaitu kopi yang dicampur dengan es titik saya sendiri kebingungan harus memakan Apa karena terlalu banyak. Kemudian hal yang menarik adalah ada salah satu istri Maaf salah satu guru yang suaminya itu bekerja di perkebunan duren, durinya itu luasnya 60 hektar. Dan durian itu berbuah sepanjang tahun. Nama jenisnya adalah durian matahari titik entah bagaimana saya ditanya Apakah mau duren, saya jawab mau, karena kan di musim yang tidak ada duren tapi ada duren, itu kan sebuah keanehan. kemudian Pak Heri berangkat dan mencari durian .Saya diberi 4 duren satu dimakan bersama dan tiga Sisinya itu dibawa pulang. Sementara dalam kegiatan untuk memenuhi PPDB itu sendiri, Saya mulai dengan berfoto di plang sekolah. Kemudian setelah berfoto di pulang sekolah saya masuk ke ruangan PPDB dan mengkaji hal-hal apa saja yang mungkin menjadi permasalahan, atau hal-hal yang muncul ketika saat PPDB. Hal yang menarik yang ditemukan adalah bahwa terjadi penurunan jumlah pendaftar ke SMKN 1 Sukanagara titik menurut mereka penyebab utamanya adalah karena adanya PKBM yang ada di sekitar sekolah. Bahkan masalah yang sangat mengganggu adalah PKBM tersebut menarik data murid dari dapodiknya. Bahkan yang sangat tidak dapat diterima adalah ada yang dapodiknya itu dibeli ke operator smp-nya dengan harga ratusan ribu. tentu saja cara pengambilan murid ini tidak sehat. sehingga banyak sekolah-sekolah yang bukan hanya SMK yang kehilangan murid tetapi juga SMA karena PKBM dengan bebas mengambil para murid dari operator. Pada sesungguhnya kehadiran PKBM itu untuk memfasilitasi anak-anak yang bukan pada usia sekolah tetapi anak-anak yang tidak bisa terfasilitasi di sekolah reguler.  Selain PKBM Anda juga sekolah-sekolah terbuka, jadi untuk kecamatan yang begitu kecil, terdapat beragam sekolah mulai dari Madrasah Aliyah, kemudian SMK, kemudian SMA PKBM.
Kemudian untuk pendaftaran, banyak para orang tua yang tidak dapat mendaftarkan secara daring. Karena kemampuan teknologi para orang tua yang rata-rata hanya lulusan sd, belum siap melakukan pendaftaran secara daring. Oleh karenanya sekolah menyediakan pendaftaran secara luring.
Setelah data yang dikumpulkan cukup, kemudian saya menuju ke SMAN 1 Sukanagara dengan diantar oleh salah satu guru dari SMK. Selama perjalanan guru ini menceritakan pengalamannya berbisnis ayam dengan modal puluhan juta, tetapi tertipu Oleh pegawainya sendiri. Jadi si pegawainya itu menjual ayamnya, menjual pakannya berbelas-belas juta, sampai akhirnya bangkrut. Guru ini juga menceritakan mengenai murid-muridnya yang memiliki kemampuan di video. Jadi ada salah satunya yang ke Al bahjah dengan kemampuan video bahkan sampai pernah diminta melakukan membuat editing di Malaysia dan lain-lain sehingga gaji perbulannya sekitar Rp25 juta. Sementara untuk murid yang tadi ditunjukkan Kalau tidak salah namanya Diman dia penghasilannya 8 juta perbulan. 

No comments:

Post a Comment