Tadi malam pukul 11an kayu kelapa datang, setelah saya terlelap mungkin 1 atau 2 jam. Saya terbangun sendiri, insting mungkin, merasa ada sesuatu di depan gerbang. Ternyata benar, ada mobil truk pengantar kayu kelapa.
Supir dan keneknya anak-anak. Dan 1 lagi, benar-benar anak kecil. Lah mau ngirim barang, kok kayak ngirim kue ulang tahun.
Saya ga sanggup bongkar muat barang dari truk. Yang bener aja. Ada telepon dari Sae, katanya anak-anak ga bisa nurunin barang karena cingked lelah. Aneh.
Kenapa memerintahkan orang tidak siap kerja untuk mengantar barang.
Akhirnya dengan susah payah mereka menurunkan kayu kelapa. Masalah berikutnya timbul. Mobilnya ga bisa distarter. Saya terpaksa turut mendorong mobil. Jam setengah 12an baru selesai. Saya bayar 250.000.
Pagi hari saya sudah meniatkan tidak akan ngajar di Baitul Ilmi.
Saya akan merapikan dapur.
No comments:
Post a Comment