Hari libur memang menyenangkan. Kita memiliki banyak waktu
untuk menyenangkan diri sendiri. Salah satunya adalah buka-buka hape.
Hapus-hapus gambar yang diangap hanya menghabiskan memori, buang-buang file
yang sudah tidak dibutuhkan, pilih-pilih video yang mau disimpan, dan sortir
foto-foto sendiri yang kira-kira layak bertahan di memori.
Membuka hape (android) menjadi masalah bagi saya. Dalam
waktu kurang dari 10 jam, pada saat saya tidur, hape offline, pada saat bangun,
di-online kan berbondong-bondong masuk segala informasi yang tertahan pada saat
offline. Ratusan angka di WA, ratusan juga di LINE, masih ratusan di Telegram,
puluhan pada email (saya memiliki 4 email, dan semuanya aktif), puluhan dari
satu email, ketika dibuka mode combined, email baru … banyak juga (untunglah notifikasi Facebook tidak
diizinkan muncul pada email). Syukurlah BBM ditutup, tapi masih ada, Facebook
memberikan puluhan notifikasi. Yang lain, Duolingo memberi 2 notifikasi,
Watpadd mengabarkan ada 3 buku baru, WeChat ada 2 notifikasi. Flipboard
memberikan juga notifikasi. Lyra ada
satu.
Saya mulai membuka WA, saya tidak tahu ada pada berapa grup
nama saya diikutkan. Saya menemukan kelucuan: grupnya beda, orangnya itu-itu
juga, dan ini berakhir dengan berita salin-rekat ke sana sini. Satu orang
mengirim ucapan selamat tahun baru pada 5 grup yang berbeda dengan gambar yang
sama, bedanya waktu pengiriman berbeda detik. Selanjutnya ada kabar duka yang diunggah
seseorang karena saudaranya meninggal dunia, dijawab dengan ungkapan bela
sungkawa. Saya juga melihat hal menarik, ungkapan belasungkawa yang pertama, di
kopi (salin) oleh hampir semua anggota grup maka berjejeranlah puluhan salinan
ungkapan belasungkawa tertulis, padahal keluarga orang yang berbela sungkawanya
sendiri tidak ada pada grup.
Pada grup lainnya ada tulisan ‘copas dari kamar sebelah’
isinya tentang muslim dianiaya oleh para Budha di Myanmar dan ajakan jangan
mengunjungi Borobudur. Copas tadi beredar pula di group yang lain dikirim oleh
yang berbeda, isinya persis.
WA paling merepotkan, grupnya terlalu banyak, membingungkan
harus membuka yang mana dulu. Karena terlalu banyak, malah jadi tidak tahu mana
berita yang penting, mana respons, mana yang harus saya jawab. Karena bingung,
akhirnya hanya dibuka, tidak dibaca satupun yang penting angka 210 pada
notifikasi hilang (dipikir-pikir, apa semalam mereka tidak tidur ya). Grup yang
lain bernasib sama, saya buka, pindah ke grup lain, pindah lagi ke grup lain,
terus, sampai semua notifikasi hijau hilang.
Pindah ke Telegram, eh ternyata ada copas tipe kamar sebelah
juga. Pada Telegram saya diikutkan pada beberapa grup, dengan konten berbeda,
ada grup yang khusus pendidikan tapi sesekali nyelip copas, ada yang khusus
mata pelajaran tapi nasibnya sama ‘sering nyelip copas’, ada grup teman waktu
SMA yang isinya ‘kebanyakan copas’. Saya tidak membaca copas-copas, selain
tulisannya panjang-panjang, juga sepertinya informasinya bukan yang saya sedang
saya butuhkan saat ini. Saya meminta maaf kepada para copaser, beritanya tidak
saya baca, tidak saya sebar walaupun dibawahnya ada tulisan ‘80% orang tidak
menyebarkan ini, tugas anda untuk menyebarkannya’.
Pada Email, saya harus menyalahkan diri sendiri karena
subscribe (berlangganan) beberapa informasi yang dikaitkan ke email untuk
update berita baru, misalya Jurnal Taylor and Frances, Linkedin, Globalethics,
akibatnya setiap ada kabar ada link dikirim via email. Yang hebat, walaupun
saya tidak lagi memakai hape Asus, setiap ada kabar update fitur baru gratisan
Asus selalu masuk, padahal sudah diminta end subscribe, masih saja bocor.
Di WeChat, teman-teman dari Tiongkok mengirim 2 video: That
is why eating healthy food, dan video stop sugary food and drinks.
Saya buka Flipboard, pada berita yang saya follow ada banyak
berita baru (saya hanya follow 3 saja, takut tidak sempat bacanya). Pada berita
Pendidikan ada tulisan “No, You are not Visualized Student”. Saya baca, katanya
bahwa siswa itu tidak benar dikelompokkan kinestetik, audio, visual dll, yang
benar adalah guru harus mengajar dengan berbagai mode (cara) supaya setiap
siswa aktif belajar. berita lainnya “3 weeks into motherhood, Serena
Williams was complelled to write a letter of gratitude to
her mama”. Ruapanya sang cewe perkasa tersebut baru ngeuh kalau jadi lbu lebih
berat dari mengalahkan juara tenis kelas dunia. Saya tidak membuka semuanya.
Wattpad meminta ‘Continue reading this story, tap to read
The Famoux” diikuti dengan kabar ada buku baru lanjutan The Last She, dan Scary
Stories to Read at Night. Saya kadang berterimakasih pada Wattpad. Dia selalu
mengingatkan untuk membaca buku ketika saya luput tidak berkunjung (offline
padahal) selama 3 hari berturut-turut. Saya sedang membaca The Famoux, kisah
masa depan setelah tidak ada matahari yang dibuat anak SMA.
Yang suka mengingatkan juga Duolingo, dia akan meminta
berkunjung ke Duolingo kalau kita tidak belajar selama seminggu.
Saya tidak sempat membuka dan membuat semua notifikasi
hilang, sudah 3 jam habis. Saya belum apa-apa. Jangan-jangan, kalau semua
dibuka, akan habis setengah hari, apalagi kalau membuka Facebook. Saya harus
menghentikan mengurusi notifikasi. Tidak rega rasanya kalau hari libur
dihabiskan hanya untuk menghapus notifikasi saja.
No comments:
Post a Comment