Tidak terasa sudah Jumat lagi, tidak terasa, sudah tanggal 2. Tanggal 2? Aduh cicilan kendaraan menanti dibayar! Hehehe.
Sejak tanggal 20an September 2020 mengikuti kegiatan PGP membuat hari-hari menjadi terasa sangat berat. Belajar daring 13 jam per hari, sungguh kegiatan yang melelahkan. Semakin lelah lagi karena kegiatan lainnya tidak berhenti. Pada saat yang sama mengikuti kegiatan lain yang wajib pula dilakukan seperti pelatihan Supervisi SPMI dari LPMP. Bisa dibayangkan seperti apa ada dua zoom bersamaan. Saya sebagai peserta, memaksa untuk paham, hasilnya? Kabur semua!
Itulah yang terbaik yang bisa dilakukan untuk berbagai kegiatan yang bentrok waktu.
Beban psikologisnya, mengikuti kegiatan sebegitu berat, untuk SPMI, mulai dari mengambil data, mengisi lembar laporan, membuat laporan, bukan atas nama saya. Otomatis upah lelahnya tidak saya terima karena yang nama yang tertera di undangan bukan saya. Wey, wey, matre, mungkin itu yang muncul dalam pikiranmu. Ya tidaklah. Saya bekerja super keras selama 2 hari, bahkan kemarin malam pukul 2 pagi masih membuat laporan, wajar ada kompensasi secara finansial sesuai beban kerjanya. Belum lagi saya mengirimkan laporan dan semua pekerjaan untuk dua nama. Pasangan SV SPMI yang satunya meminta bantuan karena tidak bisa berkunjung ke Google Classroom.
Tadinya saya mau bicara soal Jumat terkait bimbingan menulis Geulis 161. Kok jadi membahas itu ya. Baiklah kita mulai membahas Jumat, it was yesterday.
Hari Jumat dimulai disetting dari Kamis malam. Ketika menyadari bahwa saya sudah terdaftar pada peserta tahap 2 BGP, maka saya segera menghubungi pak Jajang untuk mengubah jadwal pertemuan Sabtu menjadi hari Jumat.
Pak Jajang berkoordinasi dengan sekolah, Alhamdulillah bisa diadakan kegiatan pertemuan geulis 161 pada hari Jumat mulai pukul 8.15 sampai pukul jam 10.30. Itu sudah menjadi kabar Baik titik karena kalau tidak bisa diubah jadwalnya saya tidak bisa membayangkan, Bagaimana di hari sabtu harus berada di dua tempat sekaligus. 1 harus berada di di zoom pertemuan PGP yang memang burdening sejarah beban tugas dan secara waktu. Dalam hati saya kadang-kadang sedikit menyesal kenapa lolos, ketika tahu pekerjaannya sebegitu berat. Dan kemudian terasa semakin berat karena tidak ada bayarannya. Mungkin ini terdengar materi lagi. Bagi saya tidak. Sebagai orang yang bertugas sebagai pencari nafkah, Setiap kegiatan apalagi dilakukan selama 13 jam selama 10 hari berturut-turut seharusnya mendapat imbalan yang wajar. Kemudian rasanya agak aneh kegiatan diselenggarakan oleh Kementerian, sama sekali tidak ada uang pengganti, Ya paling tidak untuk pengganti pulsa.
Pada hari Sabtu saya juga harus berada di di tempatnya pernikahan putra Pak hasbulloh, Cian. Saya sendiri agak terkejut ketika menerima undangan dari Pak hasbulloh titik tapi kembali saya teringat Bagaimana Saya dan Pak hasbulloh sama-sama dulu satu rumah mengontrak di rumahnya ibu Ella pada saat menjadi honorer guru di SMAN 1 Cianjur. Itu perjalanan awal menjadi guru, sehingga mungkin pak hasbulloh memandang penting sekali mengundang saya di pernikahan anaknya Demi Masa Lalu.
Pada hari Sabtu, jika tidak digeser harinya maka saya berada di 3 waktu eh maaf di tiga tempat sekaligus yaitu di SMA 1 sebagai penyaji pendamping menulis Geulis, di tempat pernikahannya Pak hasbulloh, dan di zoom PGP. Sungguh hal yang tidak mungkin bisa dilakukan.
Rencana saya tinggal mengubah pertemuan garis digeser ke hari Jumat karena memang para siswa sudah ada pada posisi dispensasi, dan mereka sejatinya sudah berada di sekolah pada hari Jumat, sehingga hanya tinggal meminta mereka pindah tempat saja, dari tempat tempat pertemuan bersama para pendampingnya, menjadi ke aula.
Dan akhirnya, dengan izin Allah dan ke kemurahan Allah, hari Jumat bisa bertemu dengan para penulis dari geulis 161. Saya bisa datang ke sekolah sekitar pukul 8.30. tapi tidak terlambat, karena ruang aula masih dirapikan sebelumnya digunakan untuk pertemuan akbar keagamaan.
Pada pertemuan ini saya menjelaskan cara mengedit. Saya berikan contoh dengan mengedit menggunakan Google doc, saya mengecek setiap orang bagaimana mengeditnya. Beragam informasi yang saya peroleh adalah ada beberapa siswa yang tulisannya sangat bagus kok ada yang baru baru mulai menulis, ada yang masih ragu-ragu menulis, ada yang pertanyaannya tidak dapat saya pahami, ada yang saya jelaskan tapi mereka tidak melaksanakannya, dan hal-hal lain yang tidak dapat saya jelaskan karena saya sendiri tidak paham dengan apa yang saya lihat. Saya merasa Terlalu Lelah dengan maraton pekerjaan dalam minggu ini.
Walaupun begitu Lelah pikiran saya lelah secara fisik, lelah dengan seluruh tanggung jawab yang begitu luar biasa ini saya mencoba memberikan yang terbaik untuk para siswa.
Saya merencanakan di SMA 1 tidak terlalu lama, pikiran saya sudah memikirkan harus menyelesaikan laporan spmi. Sehingga berusaha sedemikian rupa tidak terlalu lama di SMA 1. tapi ternyata tidak demikian, beberapa guru menanyakan Bagaimana menulis.
Perkembangan menulis menjadi menarik, semoga beberapa ada yang sudah lolos menulis.
Sebelum pulang saya bertemu dengan Pak a s yang membahas tentang pergerakan jabatan yang dirancang bergeser dari fungsional ke struktural, Ada kemungkinan ada perubahan jabatan di minggu-minggu ini.
Saya segera pulang dan mendapatkan ada kakak di rumah. kakak yang bolak-balik ke rumah berkaitan dengan urusan dengan pak Heri yang secara sengaja ingin menolong membantu ponakan bekerja tetapi ternyata cedera. Kakak datang bolak-balik karena yang menjadi jalannya adalah suami yang menawarkan itu. tetapi kemudian ceritanya menjadi ugly. Perjanjian yang dilakukan melenceng titik sehingga akhirnya ada keterkaitan secara keuangan.
Selama berbulan-bulan persoalan ini buntu, tidak pernah selesai, hanya ditutup dengan janji-janji palsu yang harus ditebus dengan perjalanan jauh oleh Kakak saya dari Kadupandak Cianjur. Dalam hati saya berdoa semoga saya mendapatkan uang yang cukup untuk membayar ke Kakak sehingga dia tidak harus menempuh perjalanan yang begitu berat untuk menagih cedera janji yang dilakukan oleh teman suami titik tetapi dalam pandangan saya yang menjadi salah adalah suami saya sendiri karena dialah yang menjadi jalan. Dan dia juga lah seharusnya yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah ini Tapi itu tidak terjadi.
Pada saat yang sama datang juga guru saya Pak Hidayat bersama seorang temannya yang katanya pernah bekerja di Jepang titik mendadak suami saya mengalihkan perhatiannya ke teman guru saya yang mengatakan dari Jepang. Dia secara lugas menawarkan Apakah mau melanjutkan kerja di Jepang atau tidak, bahkan bercerita banyak bahwa dia pun pernah bekerja di luar negeri titik sehingga kakak saya Terlupakan titik Dalam pandangan saya itu sebagai sebuah cara menghindar dari tanggung jawab.
Tawar-menawar pekerjaan dengan dalih ingin mengubah wajah negeri ini menjadi lebih baik cuma ingin menolong orang yang membutuhkan pekerjaan Terdengar sangat Sumbang karena dia sendiri yang menawarkan sebetulnya tidak bekerja dan tidak bisa mengubah apapun.
Saya sendiri selanjutnya menyelesaikan laporan spmi, dibuat seadanya saja dengan untuk dua nama. Kemudian saya kirimkan ke Google classroom Atas nama sendiri dan atas nama teman saya yang seharusnya mengerjakan itu.
Badan terasa sangat lelah Ringsek dan luar biasa sakit. Kemudian saya tidur lebih awal titik lebih awal dalam arti pukul 9 titik Sebelumnya saya menonton video tentang bagaimana cara membuat quilt.
Cara yang ajaib dalam menyambung-nyambungkan kain sehingga menjadi sebuah pola baru yang menarik yang menurut saya sangat menuntut kecerdasan, menuntut kemampuan matematika yang sangat tinggi titik Saya menonton itu untuk mendengarkan suara si penyajiannya yang lembut, terstruktur, dan menjelaskan sesuatu yang begitu rumit dengan cara yang sederhana.
No comments:
Post a Comment