Memenuhi permintaan tersebut saya memberikan penjelasan terkait 5 hal yakni kiat menulis dan hatam, apa yang ditulis, di mana menulis cara menulis, dan praktik menulis.
Kiat menulis.
Menulis itu harus memiliki alasan. Pada dasarnya apapun yang dilakukan oleh seseorang yang akan dilaksanakan jika memiliki alasan yang jelas. Sebagai contoh dalam kehidupan seseorang berani keluar rumah ah di tengah Guntur badai Dan hujan ketika dia ingin memastikan Apakah kolam ikan yang dimilikinya airnya luber atau tidak. Dia tidak takut dengan Guntur kilat petir yang bisa saja mengambil nyawanya saat ia ingin memastikan bahwa kolam ikannya bisa diselamatkan titik demikian juga dengan menulis harus memiliki alasan. Alasan yang pertama adalah ah dengan berkat Semua orang bisa menulis, tawaran dari sekolah untuk mengisi kegiatan Dies Natalis yang berbeda dengan cara menulis dan menghasilkan sebuah buku tunggal bisa menjadi lahan aktualisasi diri. Geulis 161 bisa menjadi alasan di mana setiap orang dapat mengabadikan namanya nya nomor isbn buku yang tercatat secara internasional dan tidak akan pernah hilang. Alasan ini amat sangat penting untuk dimiliki oleh setiap penulis agar Apapun yang terjadi, misalnya jadwal yang ketat, waktu yang kurang, tidak memiliki ide, tidak menjadi halangan untuk terus menulis dan menerbitkan bukunya. Paragraf kedua menulis itu harus memiliki niat titik niat dapat menyebabkan Segala sesuatu terjadi atau sebaliknya. Peran niat sangat besar dalam mewujudkan impian seseorang. Jika bermimpi ingin menerbitkan sebuah buku maka harus menanamkan niat titik tapi niat saja tidak cukup titik niat harus diikuti dengan tindakan titik tindakan yang paling rasional yang pertama adalah menyisihkan waktu untuk menulisnya itu sendiri. Mengingat para guru dan siswa bukan penulis pekerjaannya tetapi sebagai guru dan sebagai siswa, maka kegiatan menulis harus dituangkan dalam bentuk jadwal. Kata jadwal terdengar terlalu janggal, tetapi harus menyisihkan waktu atau menjadwalkan waktu setiap harinya sehingga bisa menulis jika tidak demikian maka niat-niat saja tidak akan pernah membantu mewujudkan menulis buku.
Menulis sebuah buku memerlukan dukungan titik dukungan yang pertama yang memudahkan untuk mewujudkan menulis adalah adanya alat titik alat yang dibutuhkan untuk menulis bagi yang merasa nyaman menulis dengan menggunakan pulpen dan kertas, dapat menggunakan kedua fasilitas tersebut sehingga gagasan-gagasan dapat dituangkan ke dalam bentuk tulisan titik bagi yang menyukai menggunakan alat elektronik seperti laptop HP atau komputer dapat menggunakan itu secara praktis. Kemudian dukungan yang lainnya adalah diharapkan sekolah memberikan keringanan waktu belajar titik keringanan waktu belajar disini maksudnya adalah memberikan sesekali dispensasi untuk menulis. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, jika tidak diberi waktu dispensasi, maka waktu untuk menulis Tidak akan pernah ada titik para siswa dan para guru sudah memiliki banyak pekerjaan yang selalu tidak pernah selesai dalam waktu 24 jam. Ketika ditambah dengan harus menulis setiap hari beberapa di antaranya tidak dapat melaksanakannya walaupun secara niat sangat kuat tetapi ketika dilaksanakan, waktunya tidak cukup.
Untuk bisa menulis salah satu syaratnya adalah harus banyak membaca titik mengapa hal ini menjadi syarat. Ibarat masukan atau asupan, membaca menjadi bahan yang yang memberikan isi kepada pikiran sehingga nanti membantu untuk bisa menulis titik membaca sangat penting bagi para penulis titik pentingnya adalah dengan melihat tulisan yang sudah jadi misalnya tulisan-tulisan yang diterbitkan di penerbit Mayor misalnya Gramedia, penulis dapat mempelajari dua hal. Pertama dari aspek fisik buku Ya itu dia bisa melihat bahwa ketebalan buku jenis kertas dan lain-lain bisa menginspirasi ingin seperti apa bukunya nanti dibuat titik yang kedua dari segi struktur isi buku penulis dapat melihat dan membandingkan struktur isi buku itu seperti apa umumnya sehingga ketika dia nanti ingin menulis sebuah buku dapat mengacu ke contoh yang sudah ada titik dan yang ketiga secara konten, penulis dapat menemukan ide dari buku yang dibacanya.
Sebagai penulis harus tahu bagaimana langkah-langkah menulis. Langkah-langkah menulis sampai bisa terbit di antaranya adalah yang pertama dianjurkan membuat kerangka terlebih dahulu titik kerangka ini berperan besar untuk penulis dapat menulis dengan relatif lebih lancar titik bagi penulis yang sudah memiliki kebiasaan misalnya menulis hanya berdasarkan Gagasan dan mengalir begitu saja bisa saja dia tidak menggunakan kerangka titik tapi bagi yang yang memiliki jadwal yang begitu banyak, pikiran yang begitu banyak hal yang dikerjakan Yang begitu banyak, kerangka tulisan amat sangat menolong. Karena menulis tidak terus-menerus dilakukan, tetapi diselingi oleh kegiatan-kegiatan lain, maka ketika kembali ke menulis harus di ingat-ingat kembali apa yang sudah ditulis dan apa yang akan ditulis. Untuk mengurangi waktu mengingat-ingat tersebut maka kerangka amat sangat menolong.
Setelah ada kerangka tulisan langkah selanjutnya adalah ada menulis draft. Menulis draft itu adalah memberikan daging pada kerangka titik karena hanya memberikan daging saja maka secara teori menulis itu menjadi lebih mudah mengingat tinggal hanya mengisi bagian-bagian atau hanya memaparkan dari setiap kerangka tersebut. Draft tentu saja bukan hasil tulisan yang akan diserahkan kepada penerbit. Draft merupakan langkah pertama pada menulis. Hal yang harus diperhatikan ketika membuat draft adalah jangan mengambil peran terlalu banyak. Sebagai seorang penulis pada saat menulis drafting, menulis lah izinkan gagasan itu dituangkan ke dalam bentuk tulisan titik Jangan membuat peran yang banyak ketika saat menulis draft. Misalnya mengambil peran sebagai pengkritik dan juga sekaligus penilai terhadap tulisan titik jika pada saat menulis kemudian kita mengkritik juga menilai tulisan, ada kemungkinan tulisan itu tidak akan pernah kelar karena dipandang ini kurang, itu kurang, ini mungkin tidak pantas, itu mungkin kurang cocok dan beragam alasan lainnya. Sebaiknya pada saat drafting Biarkan saja apapun ditulis sehingga apa yang ada di dalam pikiran itu tertuang. Jika ingin melakukan peningkatan terhadap kualitas tulisan melakukan tahap ketiga pada menulis, yaitu editing.
Pada tahap editing penulis kembali melihat draft dari awal sampai akhir. Pada tahap editing inilah sesungguhnya menulis itu terjadi titik si penulis bertemu kembali dengan gagasannya titik kemudian dia bisa melakukan pengungkit ikan dan penilaian titik ketika tulisan dipandang kurang tepat pilihan katanya kurang sesuai atau kalimatnya dipandang kurang efektif penulis dapat memperbaikinya pada saat editing bisa saja Bahkan tulisan itu menjadi baru sama sekali titik editing memiliki peran yang penting agar sebuah tulisan berubah secara kualitas. Sebagai contoh pada saat editing dilakukan perbaikan pada hal-hal yang sifatnya mekanik. Professor awasilah mengatakan bahwa editing itu merupakan saat untuk memperbaiki dosa-dosa kecil titik dosa-dosa kecil itu di antaranya misalnya penggunaan tanda baca yang tidak tepat pemakaian huruf kapital yang terlewatkan, penggunaan "pada kalimat langsung yang salah. Pada tahap editing juga dilakukan perbaikan perbaikan dari segi kualitas kalimat. Jika kata-kata yang dipilih ternyata kurang tepat dapat diperbaiki pada saat mengedit.
Setelah dilakukan penelitian sangat dianjurkan tulisan itu dibaca oleh orang lain. Orang lain dalam kegiatan ini adalah pendamping yang mendampingi para siswa ketika menulis. Sedangkan untuk para guru tulisannya bisa dibaca oleh eh oleh saya selaku orang yang mendampingi para guru. Kegiatan Freed memberikan peluang kepada tulisan itu untuk mendapatkan masukan sehingga secara kualitas lebih meningkat lagi titik bagi si penulisnya sendiri mungkin tidak dirasa ada masalah dalam tulisannya namun bagi pembaca yang tidak turut serta pada proses gagasannya bisa menemukan hal-hal yang tidak terbayangkan oleh si penulisnya itu sendiri.
Tahap selanjutnya dari menulis itu adalah ah seterah profit dan di berikan masukan, penulis kembali memperbaiki tulisannya sesuai dengan masukan yang diberikan dari orang yang melakukan free. Dengan demikian tulisan makin lama makin baik. Jangan merasa bahwa menulis itu merupakan kegiatan yang yang tunggal. Penulis sekaliber Ayu Utami saja mengatakan bahwa dia memerlukan waktu 1 tahun untuk melakukan editing sehingga karya-karyanya begitu fenomenal. Dengan kata lain para penulis yang masih belum memiliki pengalaman yang banyak dalam hal menulis, amat sangat dianjurkan untuk melakukan edit terhadap tulisannya kemudian melakukan profit pada tulisannya secara berulang-ulang sehingga tulisannya memiliki kualitas yang yang menggambarkan kompetensi Penulis itu sendiri.
Setelah keseluruhan tahapan itu dilalui, tulisan kembali dikembalikan ke pendamping dan dari pendamping dikirimkan kepada saya. Saya akan mengecek akhir Apakah tulisan tersebut lolos untuk diterbitkan atau tidak titik saya akan mengecek secara cepat mulai dari layout-nya, kesalahan-kesalahan mekanik yang dilakukan oleh penulis, pengecekan terhadap gambar, jika ada gambar yang disisipkan pada buku tersebut. Memastikan cover depan cover belakangnya sudah sudah rapi, sudah memenuhi persyaratan untuk cover maka tulisan bisa dikirim ke Penerbit.
Apa yang ditulis
Banyak sekali yang dapat ditulis untuk beli 161. Yang paling mudah adalah menuliskan tentang diri kita sendiri. Setiap orang yang memiliki keunikan, memiliki pengalaman, memiliki gagasan, memiliki cara pandang masing-masing. Menuliskan tentang diri kita sendiri relatif mudah karena bahan yang akan diteliti sudah ada dalam diri kita hanya tinggal menuangkannya saja. sebagai contoh kita memiliki q&a biologis 17 tahun atau untuk saya sebagai contoh memiliki umur biologi sebanyak 52 tahun titik banyak yang bisa diceritakan mengenai diri kita dari tahun ketahun detik diri kita berubah menjadi di diri kita yang hari ini mengalami hal-hal yang luar biasa setiap hari yang dapat menginspirasi orang lain. Sebagai contoh saya sendiri menulis buku pengalaman tentang diri saya sendiri berjudul Aku bukan Siti Badriah. Buku tersebut membahas Bagaimana perbedaan antara saya dengan Siti Badriah yang jelas-jelas berbeda ada gagasan menulis buku itu muncul dari guyon and. Pada saat saya diperkenalkan di depan publik misalnya di sebuah seminar atau pada saat saya menjadi penyaji dalam workshop dan pelatihan pelatihan, penyaji akan mengatakan bahwa wa penyajiannya adalah Siti Badriah bukan Badriah. Berdasarkan itu, saya menjelaskan siapa saya. Tulisan itu dapat ditulis dengan cenderung mudah karena yang diceritakan diri saya sendiri titik Jadi bagi mereka yang masih bingung dengan tema tulisan apa yang akan diberikan untuk beli 161, silakan menggunakan diri sendiri sebagai temanya. Paragraf berikutnya hal yang dapat ditulis untuk beli 161 adalah pengalaman. Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda ada yang membuat dirinya menjadi orang yang berbeda pula titik pengalaman-pengalaman tersebut Tinggal ditulis, dihimpun, dan disajikan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah bacaan yang dapat membantu orang lain memahami kehidupan ini dengan cara yang yang lebih baik. Atau memandang bahwa pengalaman apapun yang dialami oleh seseorang yang ternyata memberikan pengaruh terhadap cara pandang dan cara berpikir orang yang mengalaminya tersebut.
Bagi kita mungkin pengalaman pergi ke ke sebuah desa Kemudian bertemu dengan petani dan pulang ke rumah memikirkan nasib petani bisa saja dipandang hal yang biasa-biasa saja titik tetapi ketika itu dituangkan ke dalam tulisan, bisa saja tulisan tersebut menjadi inspirasi dan bahan pemikiran bagi orang lain mengenai bagaimana kehidupan para petani ke depan.
Impian dapat juga menjadi tema tulisan titik misalnya impian ingin memiliki sekolah yang lingkungannya bersih, dapat dituliskan titik dituliskan secara rinci lingkungan ideal sekolah itu seperti apa, bagaimana agar sekolah impian yang ideal itu terwujud, Siapa yang melakukan agar impian itu terwujud, Bagaimana prosedur orang-orang yang ada di dalam sekolah tersebut turut serta mewujudkan impian sekolah bersih itu dilakukan. Impian seperti itu berubah menjadi gagasan yang luar biasa, bahkan bisa saja menjadi sebuah inovasi. Untuk geli 161 jangan ragu-ragu untuk mencurahkan impian-impian dalam bentuk tulisan yang mudah-mudahan dengan dituangkan pada tulisan impian tersebut dapat menjadi nyata.
Gagasan untuk menulis bisa ada Dari mana saja titik sebagai contoh curhat atau obrolan itu dapat menjadi bahan untuk menulis. Pada saat seseorang berbicara misalnya mengisahkan kesedihannya yang mendadak terjadi pada dirinya, dia sampaikan sangat detil, penuh emosi, pilihan kata-kata yang betul-betul mewakili perasaannya, menjadi bahan untuk tulisan. Obrolan atau curhatan dapat berubah menjadi cerpen, berubah menjadi tulisan inspirasi, atau diary mengenai perjumpaan misalnya sehingga dapat menjadi catatan tulisan yang membantu orang lain memahami kehidupan.
No comments:
Post a Comment