Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan bentuk-bentuk teks tertulis. Kemampuan literasi membaca diharapkan mampu membentuk karakter, menggali kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dan mampu menumbuhkan partisipasi secara positif dalam komunikasi dan kerjasama. Pada era informasi saat ini, pada masa era informasi palsu (hoaks) aktivitas literasu membaca membutuhkan tingkat berpikir yang lebih tinggi.
Konten literasi membaca ada:
1. teks sastra (fiksi), stimulus: cerita rakyat, legenda, mitos, fiksi ilmiah, satir, puisi, drama, novel, pantun, cerita bergambar dan
2. teks informasi (non fiksi). situmulus: iklab, dokumen perusahaan/pemerintah (nota dinas, undangan, kontrak, pemberitahuan, pengumuman, dsb), berita, artikel, laporan, pidato, buku palajran, pamplet, brisur, buletin, infografis, label (makanan, obat), resep (masakan/minuman), ulasan (resensi buku/film/drama), jurnal ilmiah, laporan penelitian, buku panduan, dan editorial.
Konteks teks
1. konteks personal: hobi, cita-cita, peristiea atau pengalaman pribadi, memilih gaya hidup, perkejaan/profesi, dll yang bersifat personal (individu)
2. konteks budaya sosial: perekonomian, kebijakan politik, transportasi publik, makana khas, tarian, ataupun kebiasaan masyarakat, dll yang meliputi sosial dan budaya.
3. konteks saintifik: ilmu ruang angkasa, ilmu media/obat-obatan, kandungan gizi, ilmu fisika, cuaca/iklim, gejala alam, ilmu biologi, dll yang terkait dengan ilmuah dan teknologi.
Bagaimana dengan semua mata pelajaran?
Gunakan konteks mata pelajaran.
Level Kognisi literasi membaca:
1. menemukan informasi
a. Apa itu bertelekomunikasi? Siapa penemu istilah bertelekomunikasi? Apa tujuan Hillian merilis kata bertelekomunikasi? Siapa yang berpendapat bertelekomunikasi adalah komunikasi masa depan?
2. interpretasi
Apa hubungan antara yang disampaikan MOlly dengan yang disampaikan RIchard?
3. Evaluasi
Bagaimana mengembangkan konten bacaan, konteks bacaan, level kognisi untuk AKM Kelas.
AKM Kelas berfungsi formatif untuk memahami hasil belajar individu peserta didik.
No comments:
Post a Comment