Hari kemudian merupakan keniscayaan. Saat sang kakala ditiup maka semua yang hidup akan mati. Saar ditiup kedua kali, maka hidup kembali semua yang mati.
Manusia baik dan manusia dhalim ditempatkan di tempat berbeda. Orang musyrik menyembah Allah tapi memiliki sekutu. Mereka dikumpulkan bersama sembahannya. Kemudian semua manusia melalui jalan untuk menuju tempat keputusan. Istilah hari pembelasan memberikan kesan bahwa Allah tidak melakukan proses peradilan. Mereka menuju ke tempat pembalasan dengan melalui jalan besar, bukan jalan kecil sekecil rambut dibelah tujuh. Jalan atau sirotol mustaqim merupakan jalan besar, jangan berusaha memahaminya sebagai metafor. Kita tidak paham , tidak tahu akan hal itu. Jalan itu ada, bagaimana adanya, kita tidak tahu. Kita sedikit mengetahuinya dengan bantuan penjelasan nabi.
Banyak jalan menuju neraka, banyak pula jalan menuju surga. Ada orang yang senang kebenaran, dia sudah berada di jalan menuju surga. jalan menuju neraka dibantu nafsu.
Di jalan tersebut ditanyakan: masa mudamu kau gunakan intuk apa, hartamu diperoleh dengan cara apa, ...., ......
Semua bungkam. Mereka tidak saling membela. Sebagian ada yang datang kepada temannya dan kemudian saling berbantahan padahal.di dujia mereka saling bantu dalam kejahatan.
Mengapa Allah menciptakan sesuatu yang baik dan yang buruk? Jawabannya banyak, dan tidak akan memuaskan. Ambil contoh, kita sakit jadi tahu sehat. Untung ada setan, jadi tahu kebaikan. Imunisasi, dimasukkan virus, buruk biasanya vurus ada dalam tubuh, untuk membuT tuhuh kebal. Kejahatan itu tidak buruk, misalnya gunung meletis, manfaarnya banyak kemudian. Tidak ada yang datang dari Allab sesuatu yang buruk. Jangan menganggap Allah menurunkan sesuatu yang buruk, Allah sumber kebaikan. Mata manusia melihat sesuatu secara parsial, maka cepat memutuskan bahwa bencana itu buruk.
No comments:
Post a Comment