Pengaji 1
Haruman Taufik Kertanegara
NIM 2208907
Manusia dipandang sebagai individu dan juga makhluk sosial, oleh karenanya perlu melatih peserta didik berkolaborasi. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah Cooperative Learning. Menurut David disebutkan bahwa cooperative learning merupakan strategi pembelajaran dalam bentuk kelompok, dengan menerapkan interaksi teman sebaya, agar bekerja sama dengan sesama siswa.
Tujuan pembelajaran cooperative learning adalah untuk
- menciptakan di mana keberhasilan individu ditentukan oleh dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
- secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah
- meningkatkan hasil akademik dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas akademiknya
- memberi peluang kepada siswa untuk menerima perbedaan dengan peserta didik lainnya.
Prinsip pembelajaran cooperative learning
- positive interdependence (saling ketergantungan positif)
- individual accountability (tanggung jawab perseorangan)
- face to face interaction
Ciri:
- 1. belajar bersama dengan teman
- belajar dari teman sendiri dalam kelompok
- siswa aktif
- selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman
- belajar dalam kelompok kecil
- keputusan tergantung pada siswa sendiri
- saling mendengarkan pendapat antara anggota kelompok
- Harus tahu bahwa semua anggota kelompok memiliki tujuan yang sama
- memiliki tanggung jawab atas semua yang dilakukan didalam kelompoknya
- akan dievaluasi
- harus berbagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara di anggota kelompok
Macam-macam/contoh penerapan cooperative learning dalam pembelajaran:
- make a match
- inside-outside circle
- numbered head together
- think pair share
- two stay two stray (dua yang tinggal membagikan hasil kerja kepada tamu, 2 yang bertamu membawa informasi yang diperoleh saat bertamu)
- jigsaw
- listening team
- bamboo dancing
- the power of two
- bagi peserta didik yang pandai, terhambat oleh peserta didik yang lambat
- secara umum penilaian dalam pembelajaran didasarkan pada hasil kelompok
- memerlukan periode waktu yang cukup panjang (untuk solid bekerja sama)
Cooperative learning banyak berhasil dengan syarat peserta didik heterogen (kemampuan akademik, jenis kelamin, keberanian bicara)
Heterogenitas anggota sangat menentukan keberhasilan model ini.
Saran: Jika sudah ada janji dengan dosen harus dipenuhi, kecuali sakit. Kalau melanggar janji ketemu, ke depannya menjadi masalah dalam harmonisasi desen-mahasiswa.
Penyaji 2: Jakaria
NIM 2208900
Pembelajaran Partisipatif
Definisi: model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
Participate: mengikutsertakan atau mengambil bagian, participation atau pengambilan bagian misalh: mendengar, berbagi pengalaman dari orang lain
Tahapan partisipatif learning
- tahapan pembinaan keakraban
- identifikasi kebutuhan sumber dan kemungkinan hambatan
- perumusan tujuan belajar
- penyusunan program belajar
- pelaksanaan kegiatan pembelajaran
- penilaian
- berdasarkan kebutuhan belajar (learning-needs based)
- berpusat pada peserta didik (participant centered)
- Berangkat dari pengalaman belajar (Experiential learning)
Contoh penerapan
Jigsaw
Jigsaw
Pada kegiatan ini menuntut adanya partisipasi untuk mencapai tujuan belajar.
Paparan Ibu Yanti
Identifikasi lapangan/tempat kerja untuk menemukan permasalahan. Kemudian dicarikan solusi dengan gagasan yang dikembangkan.
Pada saat berhadapan dengan masyarakat akan ditemukan beragam masalah, misalnya sulit bekerjasama, sulit berkomunikasi. Dalam pemikiran guru muncul solusi misalnya dalam bentuk model tertentu.
Kaitannya dengan teori belajar dengan mengajar adalah
- memberikan bantuan kepada pendidik untuk menentukan bagaimana cara membelajarkan siswa;
- membantu guru untuk mengetahui proses belajar yang sedang terjadi
- ...
Seorang pendidik/peneliti penmas berpikir sekaligus membayangkan: "Saya ingin masyarakat .... dengan penyuluhan, masyarakat akan ......, masyarakat akhirnya bisa ....."
Pada prosesnya ada inquiry learning, yaitu: memfasilitasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan,
melakukan penyelidikan atau pencarian, eksperimen atau penelitian secara
mandiri untuk mendapatkan pengetahuan yang mereka butuhkan. Dalam model ini,
peserta didik diarahkan agar dapat mencari tahu sendiri materi yang disajikan
dalam pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan dan investigasi mandiri.
Proses pemberdayaan (empowering process)
Proses pemberdayaan (empowering process)
Membangun suatu kemandirian dalam on learning process, siswa bisa memiliki self-regulated learning (proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik) sebagai pengembangan dari self-directed learning (murni belajar atas keinginan sendiri).
Self regulated learning: 1) membuat perencanaan tujuan dan strategi, refleksi diri, performa (Zimmerman, 2022) Tugas dari pendidik adalah: 1) merencanakan k=tugas, memantau kinerja mereka dan kemudian merefleksikan hasilnya. Siklus kemudian berulang ketika peserta didik menggunakan refleksi untuk menyesuaikan ...
Tahapan SRL:
Forethought Phase: task analysis (goal setting, strategic planning), self motivation beliefs (self eficacy, outcome expectations,
Performance Phase
Self-Reflection Phase
Caranya dengan menggunakan strategi metakognitif
- buat jurnal akademik pembelajaran
- tetapkan tujuan
- merencanakan kegiatan pembelajaran
- merencanakan kegiatan pembelajaran
- hasilkan pertanyaan sebelum, selama, dan setelah membaca
- melakukan analisis tugas suatu masalah
- manajemen waktu
Waktu pengerjaan soal harus diperhatikan. Jawaban beranak cucu.
- Jelaskan implementasi model pembelajaran partisipatif dalam program di suatu masyarakat.
Jawaban awali dengan teori belajar apa. Rujukan dimasukkan. Berikan alasan. - Kendala apa yang mungkin timbul. Kembali ke konsep, kelemahan, kelebihan.
- apa solusinya (pemikiran mahasiswa)
Tugas minggu depan:
Strategi pembelajaran:
Metode Pembelajaran: one way traffic communication, two way
No comments:
Post a Comment