Sabtu, 10.35. 17 September 2022
Prof. Oong
Penyaji 1: Bu Eneng
Apakah Filsafat?
Filsafat diartikan sebagai: 1) sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan alam yang diterima secara tidak kritis.2) analisis logis dari bahasa dan konsep.\, 3) sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan yang diterima secara kritis, 4) usaha untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan, 5) sekumpulan problema yang dicarikan solusinya oleh para ahli.
Menurut Socrates cara terbaik untuk mendapatkan pengetahuan adalah lewat pembicaraan yang teratur (disciplined conversation)d dengan memainkan peranan seorang intellectual midwife, yakni yang memberi umpan sebagai rangsangan kepada seseorang untuk dipikirkan secara serius. Telaahan filsafat adalah keragu-raguan terhadap segala fenomena, keragua-raguan ini bersifat metodis, bukannya skeptik mutlak.
Cara menjawab keragu-raguan: 1) analisis: menentukan interpretasi yang akan diambil terhadap keraguan, 2) evaluasi, dan 3) sintesis
Secara etimologi berasal dari kata Philos dan sophia (cinta, kebijaksanaan)
Terdapat 17 cabang filsafat (estetika, logika, moral, matematika, epistemologi, seni, pendidikan, hukum, moral, ...)
- Metafisika atau First Philosophy (Aristoteles): Metafisika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan hal-hal non fisik dan tidak kelihatan. atau sesuatu yang ada di balik atau di belakang benda-benda fisik.
- Logika atau Mantiq: sarana untuk berpikir sistematis, valid dan dapat dipertanggungjawabkan
- Epistemologi, episteme artinya pengetahuan dan kata
- Etika, ethos: konsep tindakan perilaku manusia tentang baik buruk (deskriptif, normatif, metaetika)
Immanuel Kant mengatakan bahwa ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang di dalamnya tercakup empat persoalan.
Pertanyaan: Pak Jakaria: Suatu kasus: Ibu melahirkan meninggal dunia menjadi masalah besar bagi bidan. Bagaimana kaitan filsafat dengan takdir?
Respon: Takdir menjadi alibi. Kajian filsafat mengakui semua orang akan meninggal. Sebagai seorang bidan, harus memastikan bahwa seseorang meninggal bukan karena malpraktik. Yang diperjuangkan seorang bidan ada pada proses.
Pertanyaan: Pak Haruman: Mempelajari filsafat harus sesuai dengan nalar dan logika, namun ada yang tidak sesuai dengan nalar dan logika, yaitu metafisika. Bagaimana mengenai hal ini?
Dalam filsafat ada tiga pertanyaan: apa, mengapa, bagaimana. Penulis memulainya dengan jalan pikir 'bagaimana' dulu yang dimunculkan. Pertanyaan bagaimana akan membawa ke before, now, then. Oleh karenanya muncul 17 cabang dalam filsafat bagi orang umum. Kalau sekarang apakah filsafat masih ada atau hilang?
Setiap orang dalam hidupnya selalu mengambil keputusan. Keputusan yang meskipun sederhana, menurut penulis, sudah menggunakan filsafat.
Pada Bab 1 halaman 24 (buku jilid biru) membahas bagaimana sebuah ilmu bisa lepas dari filsafat, misalnya ilmu ekonomi yang sebelumnya dari filsafat.
Filsafat memiliki Kontingensi (logika, metafisika, epistemologi, dan Etika). Orang awam menggunakan eklektika, dicampur. Konsep diuraikan ke dalam variabel, diperkecil ke dalam indikator, yang bentuknya pertanyaan. Menjabarkan dari konsep sampai ke pertanyaan itulah kontingen.
Sumir: singkat, ringkas (pada sidang di pengadilan)
Apakah kita melakukan sesuatu, itu telah dipikirkan efek panjangnya? Itulah yang membuat sikap. Si A memilih B untuk dinikahi. Kita tentukan yang nampak saja, karena B anak orang kaya. Pilihan yang saat sekarang harus menjadi dampak ke depan.
Penyaji 2: Bu Juju
No comments:
Post a Comment